Strategi Manajemen Laba Motivasi Melakukan Manajemen Laba

19 yang paling bawah, yaitu laba. Manajemen laba dapat dilakukan dengan dua cara: 1 mengubah metode akuntansi, yang merupakan bentuk manajemen laba yang paling jelas terlihat, dan 2 mengubah estimasi dan kebijakan akuntansi yang menentukan angka akuntansi, suatu bentuk manajemen laba yang lebih samar. Ada pihak yang mendefinisikan manajemen laba sebagai kecurangan yang dilakukan seorang manajer untuk mengelabui orang lain, sedangkan pihak lain mendefinisikannya sebagai aktivitas yang lumrah dilakukan manajer dalam menyusun laporan keuangan. Secara umum manajemen laba didefinisikan sebagai upaya manajer perusahaan untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi- informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan Sulistyanto, 2008.

2.1.4.1 Strategi Manajemen Laba

Menurut Subramanyam dan Wild 2010 ada tiga jenis strategi manajemen laba yang satu atau kombinasi dari ketiga kombinasi strategi tersebut sering kali digunakan manajer pada waktu yang berbeda untuk mencapai tujuan manajemen laba jangka panjang. Ketiga strategi manajemen laba tersebut adalah: 1. Meningkatkan Laba Salah satu strategi manajemen laba adalah meningkatkan laba yang dilaporkan pada periode kini untuk membuat perusahaan dipandang lebih baik. Cara ini juga memungkinkan peningkatan laba selama beberapa periode. 2. Big Bath Universitas Sumatera Utara 20 Strategi ini dilakukan dengan melakukan penghapusan write-off sebanyak mungkin pada satu periode. Periode yang dipilih biasanya periode dengan kinerja yang buruk sering kali pada masa resesi di mana perusahaan lain juga melaporkan laba yang buruk atau peristiwa saat terjadi satu kejadian yang tidak biasa seperti perubahan manajemen, merger, atau restrukturisasi. Strategi big bath juga sering kali dilakukan setelah strategi peningkatan laba pada periode sebelumnya. 3. Perataan Laba Strategi perataan laba merupakan bentuk umum dari manajemen laba. Banyak perusahaan yang menggunakan bentuk strategi ini, dimana manajer meningkatkan atau, menurunkan laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasinya. Perataan laba juga mencakup tidak melaporkan bagian laba pada periode baik dengan menciptakan cadangan atau “bank” laba dan kemudian melaporkan laba ini saat periode buruk. Banyak perusahaaan menggunakan bentuk manajemen laba ini.

2.1.4.2 Motivasi Melakukan Manajemen Laba

Banyak alasan yang menjadi pemicu dilakukannya manajemen laba, diantaranya yaitu adanya insentif perjanjian, dampak yang terjadi pada harga saham, dan insentif lain. Seperti yang dipaparkan oleh Subramanyam dan Wild 2010 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 21 1. Insentif Perjanjian Contoh dari adanya insentif perjanjian ini adalah persyaratan utang yang biasanya berdasarkan rasio yang menggunakan angka akuntansi sepeti laba, namun karena pelanggaran syarat utang menimbulkan biaya yang tinggi bagi manajer, maka mereka cenderung melakukan manajemen laba, yaitu dengan membuat laba menjadi lebih tinggi, untuk menghindari pelanggaran syarat utang tersebut. 2. Dampak Harga Saham Manajer dapat meningkatkan laba dengan tujuan menaikkan harga saham perusahaan sementara selama satu satu kejadian tertentu, seperti merger yang akan dilakukan atau pada saat penawaran surat berharga, atau saat ada rencana untuk menjual saham. Contoh lainnya adalah manajer dapat melakukan perataan laba untuk menurunkan persepsi pasar akan resiko dan untuk menurunkan biaya modal. 3. Insentif Lain Untuk menghindari biaya politik dan penelitian yang dilakukan oleh badan pemerintah, laba sering kali diturunkan. Selain itu, perusahaan juga menurunkan laba untuk memperoleh keuntungan dari pemerintah, misalnya subsidi ataupun proteksi dari persaingan asing, serta untuk mengelak dari permintaan serikat buruh. Universitas Sumatera Utara 22

2.1.4.3 Dampak yang Dihasilkan Manajemen Laba terhadap Analisis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 102 87

Pengaruh Implementasi Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 29 101

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

PENDAHULUAN PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 7

Pengaruh Corporate Governance dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah - Pengaruh Corporate Governance dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 3 8

Pengaruh Corporate Governance dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 11

Pengaruh Implementasi Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12