22
2.1.4.3 Dampak  yang  Dihasilkan  Manajemen  Laba  terhadap  Analisis
Laporan Keuangan
Manajemen  laba  dapat  menyebabkan  distorsi  laporan  keuangan,  oleh karena  itu  identifikasi  dan  membuat  penyesuaian  manajemen  laba  menjadi  tugas
penting dalam menganalisis laporan  keuangan. Menurut Subramanyam dan Wild 2010,  sebelum  menentukan  apakah  sebuah  perusahaan  melakukan  manajemen
laba, seorang analis harus memeriksa hal berikut: 1.  Insentif melakukan manajemen laba
Manajemen  laba  tidak  dilakukan  kecuali  jika  terdapat  insentif  bagi manajer.  Insentif  ini  telah  dibahas  sebelumnya  dan  seorang  analis
harus mempertimbangkan insentif tersebut. 2.  Reputasi dan masa lalu manajemen
Perlu  untuk  menilai  reputasi  dan  integritas  manajemen.  Membaca laporan  keuangan  periode  lalu,  persyaratan  SEC,  laporan  audit,
penggantian auditor, dan media keuangan memberikan informasi yang berguna untuk masalah ini.
3.  Pola yang konsisten Tujuan  manajemen  laba  adalah  memperngaruhi  angka  paling  bawah
seperti  laba  atau  rasio  utama  seperti  debt  to  equity  atau  interest coverage.  Perlu  diverifikasi  apakah  komponen  laba  atau  neraca
tertentu  telah  diubah  untuk  tujuan  tertentu.  Misalnya,  jika  suatu perusahaan terlihat meningkatkan laba melalui, katakanlah, kebijakan
pengakuan  pendapatan,  sementara  pada  saat  yang  sama  menurunkan
Universitas Sumatera Utara
23
laba  melalui  perubahan  metode  persediaan,  maka  kecil  kemungkinan perusahaan melakukan manajemen laba.
4.  Kesempatan melakukan manajemen laba Sifat  aktivitas usaha menentukan sejauh mana manajemen laba dapat
dilakukan.  Jika  sifat  aktivitas  usaha  membutuhkan  penilaian  yang cukup  banyak  untuk  menentukan  angka  laporan  keuangan,  maka
semakin besar kesempatan untuk melakukan manajemen laba.
2.2 Penelitian Terdahulu
Beberapa  hasil  pengujian  dari  para  penelitian  terdahulu  dapat  dilihat dari  sebagai berikut:
Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama
Peneliti Judul
Variabel Penelitian
Kesimpulan Penelitian
Muhammad Irsyad
2011 Pengaruh Good
Corporate Governance
terhadap Manajemen Laba
pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI Manajemen laba,
kepemilikan manajerial,
proporsi dewan komisaris dan
komite audit Good Corporate
Governance kepemilikan
manajerial, proporsi dewan komisaris,
komite audit tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba dan kinerja perusahaan.
Thiodora Panjaitan
2012 Analisis Pengaruh
Mekanisme Good Corporate
Governance terhadap
Manajemen Laba Manajemen laba,
kepemilikan manajerial,
proporsi dewan komisaris, dan
komite audit Secara simultan
kepemilikan manajerial, proporsi dewan
komisaris dan komite audit berpengaruh
secara signifikan
Universitas Sumatera Utara
24
pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di BEI terhadap manajemen
laba. Secara parsial hanya kepemilikan
manajerial berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba, sedangkan proporsi
dewan komisaris dan komite audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap manajemen
laba.
Isian Mahdalena
Girsang 2010
Pengaruh Good Corporate
Governance terhadap
Manajemen Laba dan Kinerja
Perusahaan Real Estate dan
Property yang terdaftar di BEI
Manajemen laba, kinerja
perusahaan,
kepemilikan manajerial,
proporsi dewan komisaris dan
komite audit Good corporate
governance kepemilikan
manajerial, proporsi dewan komisaris, dan
komite audit tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba dan kinerja perusahaan
secara parsial.
Irsyad  2011  melakukan  penelitian  mengenai  Pengaruh  Good  Corporate Governance  terhadap  Manajemen  Laba  pada  perusahaan  manufaktur  yang
terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia.  Variabel  independen  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  adalah  kepemilikan  manajerial,  proporsi  dewan  komisaris  dan
komite  audit.  Variabel  dependen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah manajemen  laba.  Penelitian  ini  dilakukan  terhadap  23  perusahaan  yang  bergerak
di  bidang  industri  manufaktur  dengan  tahun  pengamatan  2004-2008.  Hasil penelitian  ini  menemukan  bahwa  kepemilikan  manajerial,  proporsi  dewan
Universitas Sumatera Utara
25
komisaris,  dan  komite  audit  tidak  berpengaruh  terhadap  manajemen  laba  dan kinerja perusahaan.
Panjaitan  2012  melakukan  penelitian  mengenai  Analisis  Pengaruh Mekanisme  Good  Corporate  Governance  terhadap  Manajemen  Laba  pada
Perusahaan  Manufaktur  yang  terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia.  Variabel independen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  kepemilikan  manajerial,
proporsi  dewan  komisaris,  dan  komite  audit.  Variabel  dependen  yang  digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Penelitian ini dilakukan terhadap 25
perusahaan  yang  bergerak  di  bidang  industri  manufaktur  dengan  tahun pengamatan  2009-2011.  Hasil  penelitian  ini  menemukan  bahwa  hanya
kepemilikan  manajerial  yang  berpengaruh  signifikan  terhadap  manajemen  laba, sedangkan  proporsi  dewan  komisaris  dan  komite  audit  tidak  berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba. Girsang 2010 melakukan penelitian mengenai Pengaruh Good Corporate
Governance  terhadap  Manajemen  Laba  dan  Kinerja  Perusahaan  Real  Estate  dan Property  yang  terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia.  Variabel  independen  yang
digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  kepemilikan  manajerial,  proporsi  dewan komisaris dan komite audit. Variabel dependen  yang digunakan dalam penelitian
ini  adalah  manajemen  laba  dan  kinerja  keuangan.  Penelitian  ini  dilakukan terhadap 17 perusahaan  yang bergerak di  bidang real  estate dan property dengan
tahun  pengamatan  2007-2008.  Hasil  penelitian  ini  menemukan  bahwa kepemilikan  manajerial,  proporsi  dewan  komisaris,  dan  komite  audit  tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba dan kinerja perusahaan secara parsial.
Universitas Sumatera Utara
26
2.3 Kerangka Konseptual
X3
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah modal konseptual mengenai  bagaimana teori yang  digunakan  berhubungan  dengan  berbagai  faktor  yang  telah  peneliti
identifikasikan sebagai masalah penting. Berdasarkan kerangka konseptual diatas, ditentukan  bahwa  variabel  corporate  governance  dan  dewan  komisaris  sebagai
variabel independen dan manajemen laba sebagai variabel dependen. Corporate governance yang merupakan konsep yang didasarkan pada teori
keagenan  yang  diharapkan  dapat  berfungsi  sebagai  alat  untuk  memberikan keyakinan  kepada  para  investor  bahwa  mereka  akan  menerima  return  atas  dana
yang  telah  mereka  investasikan.  Corporate  governance  berkaitan  dengan bagaimana para investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi
mereka, yakin bahwa manajer tidak akan melakukan kecurangan dengan mencuri atau  menginvestasikan  ke  dalam  proyek-proyek  yang  tidak  menguntungkan
berkaitan dengan danamodal yang telah ditanamkan oleh investor, dan bagaimana para investor mengontrol para manajer.
Corporate Governance X1
Dewan Komisaris X2 Manajemen Laba
Y
Universitas Sumatera Utara
27
Peranan  dewan  komisaris  akan  memberikan  pengaruh  terhadap manajemen  laba.  Dewan  komisaris  bertugas  mengawasi  keseimbangan
kepentingan  manajemen  sehingga  manajemen  laba  tidak  akan  terjadi.  Dewan komisaris  juga  dapat  mempengaruhi  kinerja  perusahaan  karena  apabila  dewan
komisaris  menjalankan  tugasnya  dengan  baik  maka  dapat  meningkatkan kepercayaan investor kepada perusahaan.
2.4 Perumusan Hipotesis
Berdasarkan uraian teoritis dan kerangka konseptual di atas maka hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu :
1.  H1:  Corporate  Governance  memiliki  pengaruh  signifikan  terhadap manajemen laba.
2.  H2: Dewan Komisaris memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
3.  H3:  Corporate  Governance  dan  Dewan  Komisaris  secara  simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Universitas Sumatera Utara
28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Jenis  penelitian  yang  dilakukan  adalah  penelitian  kausal  yaitu  penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel
lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Penelitian kausal  yang  dimaksud  yaitu  apakah  corporate  governance  dan  dewan  komisaris
berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang yang diambil dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di BEI tahun 2012.
Sumber data diperoleh dari situs www.idx.co.id
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi  penelitian  ini  adalah  perusahaan  manufaktur  yang  terdaftar  di Bursa Efek Indonesia BEI. Periode pengamatan adalah pada tahun 2012, dengan
jumlah  populasinya  adalah  132  perusahaan.  Perusahaan  yang  menjadi  sampel dalam  penelitian  ini  dipilih  berdasarkan  kiteria-kriteria  tertentu  purposive
sampling, yaitu: 1.  Perusahaan  manufaktur  yang  terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia  pada
tahun 2012 dan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit.
Universitas Sumatera Utara
29
2.  Perusahaan  manufaktur  yang  tidak  mengalami  kerugian  pada  tahun 2012.
3.  Perusahaan  manufaktur  yang  menyajikan  laporan  keuangan  dalam mata uang rupiah.
4.  Perusahaan manufaktur yang memiliki website perusahaan yang aktif. Berdasarkan kriteria di atas dapat diambil sampel sejumlah 85 sampel
sebagai berikut :
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
No Kode
Populasi Kriteria
Sampel 1
2 3
4 1
ADES   PT. Akasha Wira International, Tbk    
1 2
ADMG  PT. Polychem Indonesia, Tbk       
3 AISA
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk    
2 4
AKKU  PT. Alam Karya Unggul, Tbk      
5 AKPI
PT. Argha Karya Prima Industry, Tbk    
3 6
ALDO  PT. Alkindo Naratama, Tbk    
4 7
ALKA  PT. Alaska Industrindo, Tbk      
8 ALMI
PT. Alumindo Light Metal Industri, Tbk
    5
9 ALTO  PT. Tri Banyan Tirta, Tbk
    6
10 AMFG  PT. Asahimas Flat Glass, Tbk
    7
11 APLI
PT. Asiaplast Industries, Tbk    
8 12
ARGO  PT. Argo Pantes, Tbk      
13 ARNA  PT. Arwana Citra Mulia, Tbk
    9
14 ASII
PT. Astra International, Tbk    
10 15
AUTO  PT. Astra Auto Part, Tbk    
11 16
BAJA PT. Saranacentral Bajatama, Tbk
    12
17 BATA  PT. Sepatu Bata, Tbk
    13
18 BIMA
PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk
    14
19 BRAM  PT. Indo Kordsa, Tbk
    20
BRNA  PT. Berlina, Tbk    
15
Universitas Sumatera Utara
30
No Kode
Populasi Kriteria
Sampel 1
2 3
4 21
BRPT PT. Barito Pasific, Tbk
    22
BTON  PT. Beton Jaya Manunggal, Tbk    
16 23
BUDI PT. Budi Acid Jaya, Tbk
    17
24 CEKA  PT. Cahaya Kalbar, Tbk
    18
25 CNTX  PT. Centex, Tbk
    26
CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia,
Tbk    
19 27
CTBN  PT. Citra Turbindo, Tbk    
28 DAVO  PT. Davomas Abadi, Tbk
        
29 DLTA  PT. Delta Djakarta, Tbk
    20
30 DPNS
PT. Duta Pertiwi Nusantara    
31 DVLA  PT. Darya Varia Laboratoria, Tbk
    21
32 EKAD  PT. Ekadharma International, Tbk
    22
33 ERTX  PT. Eratex Djaya, Tbk
    23
34 ESTI
PT. Ever Shine Textile Industry, Tbk    
35 ETWA  PT. Eterindo Wahanatama, Tbk
    24
36 FASW  PT. Fajar Surya Wisesa, tbk
    25
37 FPNI
PT. Titan Kimia Nusantara, Tbk    
38 GDST  PT. Gunawan Dianjaya Steel, Tbk
    26
39 GDYR  PT. Goodyear Indonesia, Tbk
    40
GGRM  PT. Gudang Garam, Tbk
       
41 GJTL
PT. Gajah Tunggal, Tbk    
27 42
HDTX  PT. Pan Asia Indosyntec, Tbk    
28 43
HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna,
Tbk    
29 44
ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur,
Tbk    
30 45
IGAR PT. Champion Pasific Indonesia, Tbk
    46
IKAI PT. Inti Keramik Alam Asri Industri,
Tbk
       
47 IKBI
PT. Sumi Indo Kabel
       
48 IMAS
PT. Indomobil Sukses International, Tbk
    31
49 INAF
PT. Indofarma, Tbk    
32 50
INAI PT. Indal Aluminium Industry, Tbk
    33
51 INCI
PT. Intan Wijaya International, Tbk    
34
Universitas Sumatera Utara
31
No Kode
Populasi Kriteria
Sampel 1
2 3
4 52
INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
    35
53 INDR
PT. Indo Rama Synthetic, Tbk    
54 INDS
PT. Indospring, Tbk    
36 55
INKP PT. Indah Kiat Pulp  Paper, Tbk
    56
INRU PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
       
57 INTP
PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk
    37
58 IPOL
PT. Indopoly Swakarsa Industry, Tbk    
59 JECC
PT. Jembo Cable Company, Tbk    
38 60
JKSW PT. Jakarta Kyoei Steel Work LTD,
Tbk    
61 JPFA
PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk    
39 62
JPRS PT. Jaya Pari Steel, Tbk
    40
63 KAEF  PT. Kimia Farma, Tbk
    41
64 KBLI
PT. KMI Wire and Cable, Tbk    
42 65
KBLM  PT. Kabelindo Murni, Tbk    
43 66
KBRI PT. Kertas Basuki Rachmat
Indonesia, Tbk    
44 67
KDSI PT. Kedawung Setia Industrial, Tbk
    45
68 KIAS
PT. Keramika Indonesia Assosiasi, Tbk
    46
69 KICI
PT. Kedaung Indah Can, Tbk    
47 70
KLBF PT. Kalbe Farma, Tbk
    71
KRAS  PT. Krakatau Steel, Tbk
     
72 LION
PT. Lion Metal Works, Tbk    
48 73
LMPI PT. Langgeng Makmur Industry, Tbk
    49
74 LMSH  PT. Lionmesh Prima, Tbk
    50
75 LPIN
PT. Multi Prima Sejahtera, Tbk    
76 MAIN  PT. Malindo Feedmill, Tbk
    51
77 MASA  PT. Multistrada Arah Sarana, Tbk
    78
MBTO  PT. Martina Berto, Tbk    
52 79
MERK  PT. Merck, Tbk    
53 80
MLBI PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
    54
81 MLIA
PT. Mulia Industrindo, Tbk    
82 MRAT  PT. Mustika Ratu, Tbk
    55
 
 
Universitas Sumatera Utara
32
No Kode
Populasi Kriteria
Sampel 1
2 3
4 83
MYOR  PT. Mayora Indah, Tbk    
56 84
MYTX  PT. Apac Citra Centertex, Tbk    
85 NIKL
PT. Pelat Timah Nusantara, Tbk    
86 NIPS
PT. Nippress, Tbk    
57 87
PBRX  PT. Pan Brothers, Tbk    
58 88
PICO PT. Pelangi Indah Carindo, Tbk
    59
89 POLY  PT. Asia Pacific Fibers, Tbk
    90
PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal, Tbk
    60
91 PSDN
PT. Prashida Aneka Niaga, Tbk    
61 92
PTSN PT. Sat Nusa Persada
    93
PYFA PT. Pyridam farma, Tbk
    62
94 RICY
PT. Ricky Putra Globalindo, Tbk    
63 95
RMBA PT. Bentoel International Investama,
Tbk    
96 ROTI
PT. Nippon Indosari Corporindo, Tbk    
64 97
SCCO PT. Supreme Cable Manufacturing
and Commerce, Tbk    
65 98
SCPI PT. Schering Plough Indonesia, Tbk
      
99 SIAP
PT. Sekawan Intipratama, Tbk    
66 100
SIMA PT. Siwani Makmur, Tbk
    101
SIPD PT. Siearad Produce, Tbk
    67
102  SKBM  PT. Sekar Bumi, Tbk    
68 103
SKLT PT. Sekar Laut, Tbk
    69
104  SMCB  PT. Holcim Indonesia, Tbk    
70 105  SMGR  PT. Semen Gresik, Tbk
    71
106  SMSM  PT. Selamat Sempurna, Tbk    
107 SOBI
PT. Sorini Agro Asia Corporindo, Tbk
       
108  SPMA  PT. Supama, Tbk    
72 109  SQBB
PT. Taisho Pharmaceautical Indonesia, Tbk
    73
110 SRSN
PT. Indo Acitama, Tbk    
74 111  SSTM  PT. Sunson Textile Manufacture, Tbk
    112
STAR PT. Star Petrochem, Tbk
    75
113 STTP
PT. Siantar Top, Tbk    
 
 
Universitas Sumatera Utara
33
No Kode
Populasi Kriteria
Sampel 1
2 3
4 114
SULI PT. Sumalindo Lestari Jaya, Tbk
      
115  TBMS  PT. Tembaga Mulia Semanan, Tbk
       
116 TCID
PT. Mandom Indonesia, Tbk    
76 117
TFCO PT. Tifico Fiber Indonesia, Tbk
    118
TIRT PT. Tirta Mahakam Resources, Tbk
      
119 TKIM
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk
      
120  TOTO  PT. Surya Toto Indonesia, Tbk    
77 121
TPIA PT. Chandra Asri Petrochemical, Tbk
    122
TRIS PT. Trisula International, Tbk
    78
123 TRST
PT. Trias Sentosa, Tbk    
79 124
TSPC PT. Tempo Scan Pasific, Tbk
    80
125 ULTJ
PT. Utrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk
    81
126 UNIC
PT. Unggul Indah Cahaya, Tbk    
127 UNIT
PT. Nusantara Inti Corpora, Tbk
        
128  UNTX  PT. Unitex, Tbk    
129  UNVR  PT. Unilever Indonesia, Tbk    
82 130  VOKS  PT. Voksel Electric, Tbk
    83
131 WIIM
PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk    
84 132
YPAS PT. Yana Prima Hasta Persada, Tbk
    85
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Studi Pustaka