5.2.6 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kelengkapan Pemeriksaan Kehamilan
Gambar 5.13 Diagram Bar
Kelengkapan Pemeriksaan
Kehamilan Berdasarkan Dukungan Keluarga di Kelurahan Binjai
Kecamatan Medan Denai Tahun 2014
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa proporsi prevalens ibu yang mempunyai bayi yang tidak lengkap memeriksakan kehamilan dengan tidak
mendapat dukungan keluarga sebesar 29,2, sedangkan proporsi prevalens ibu yang mempunyai bayi yang tidak lengkap memeriksakan kehamilan dengan
mendapat dukungan keluarga sebesar 16,3. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
dukungan keluarga dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai bayi dengan nilai p0,05.
Variabel dukungan keluarga dimasukkan ke dalam analisis multivariat sebagai faktor yang kemungkinan berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan
29.2 16.3
70.8 83.7
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Tidak mendukung Mendukung
proporsi prev
alens
Dukungan Keluarga
Tidak lengkap Lengkap
Universitas Sumatera Utara
kehamilan karena variabel tersebut mempunyai nilai p0,25. Namun pada tahap kedua backward selection, variabel tersebut dikeluarkan sampai tidak ada lagi
variabel independen yang mempunyai nilai p 0,05 untuk menentukan faktor yang signifikan berhubungan dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan.
Menurut penelitian Cut Hesty Maulina di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal tahun 2010 dengan desain cross sectional, tidak
terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan pemeriksaan kehamilan pada ibu yang mempunyai balita dengan nilai p=0,625 p0,05.
Dukungan keluarga merupakan sistem pendukung utama untuk memberikan perawatan langsung pada setiap keadaan sehat ataupun sakit. Kepala
keluarga adalah seseorang dari sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari
– hari rumah tangga atau orang yang dianggap atau ditunjuk sebagai kepala rumah tangga. Keluarga khususnya suami
sebagai kepala rumah tangga dapat memberikan dukungan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan secara teratur.
Adapun dukungan keluarga yang dimaksud disini adalah dukungan yang diberikan baik dalam moril maupun materil kepada anggota keluarga yang hamil
berupa memberikan dorongan untuk memeriksakan kehamilan sesuai jadwal. Jika seluruh keluarga mengharapkan kehamilan, mendukung bahkan memperlihatkan
dukungannya dalam berbagai hal, maka ibu hamil akan merasa lebih percaya diri, lebih bahagia dan siap dalam menjalani kehamilan, persalinan dan masa nifas.
Universitas Sumatera Utara
5.2.7 Hubungan Faktor