Dampak Dari Tindak Pidana Eksploitasi Pekerja Anak

mempunyai komitmen untuk mengakhiri masalah pekerja anak, dan sesungguhnya ingin terus mengeksploitasi anak-anak ini karena mereka merupakan tenaga murah. Pada kasus-kasus lain, bila orang tua mempunyai sedikit uang untuk membiayai pendidikan anak-anaknya, pada umumnya mereka memilih menyekolahkan anak laki-laki, sehingga anak perempuan rawan dipekerjakan sebagai pekerja anak.

B. Dampak Dari Tindak Pidana Eksploitasi Pekerja Anak

Kondisi dan keadaan psikologis anak tentu berbeda dengan orang dewasa, hal ini dapat menyebabkan pekerja anak lebih beresiko akan terkena dampak buruk dari lingkungan kerja dibanding orang dewasa. Namun, dikarenakan pekerja anak tersebut belum dewasa secara mental, maka mereka tidak pernah menyadari akan dampak berbahaya dari lingkungannya bekerja. Dalam pandangan ILOIPEC, jika anak dibiarkan untuk bekerja, di masa depannya akan menuai masalah yang luas dan kompleks, bukan hanya pada anak sendiri tetapi juga kerugian jangka panjang yang harus ditanggung masyarakat. Kerugian bagi anak : a. Penyangkalan hak-hak dasar anak, misalnya hak untuk mendapatkan pendidkan, hak untuk bermain, dan hak untuk mendapatkan perlakuan baik; b. Tubuh anak masih terus berkembang dan belum terbentuk sepenuhnya. Pekerjaan tertentu dapat mengakibatkan kesehatan yang buruk atau dapat mencelakakan dan dapat mengakibatkan tumbuh-kembang anak terganggu, kesehatan jasmani mereka dapat terganggu akibat kelelahan fisik yang Universitas Sumatera Utara disebabkan beban pekerjaan yang berat atau posisi tubuh yang salah sewaktu bekerja; c. Anak-anak lebih mudah terkontaminasi senyawa kimia dan radiasi berbahaya dibandingkan dengan orang dewasa; d. Daya tahan tubuh anak rentan terhadap penyakit; e. Anak-anak sering kali mengerjakan pekerjaan yang terdapat eksploitasi, berbahaya, merendahkna harga diri dan terisolasi. Mereka seringkali mendapat perlakuan yang kasar, sewenang- wenang dan diabaikan oleh majikannya. Hal ini menyebabkan anak-anak tersebut mengalami kesulitan dalam mengungkapkan rasa kasih sayang dan perasaannya terhadap orang lain. Merreka juga mengalami kesulitan berinteraksi dan bekerja sama dengan yang lain, dan menemukan jati diri. Mereka juga seringkali merasa kurang percaya diri dan direndahkan atau disepelekan; f. Anak-anak didorong memasuki dunia orang dewasa sebelum waktunya, mereka tidak mempunyai waktu untuk mengikuti aktivita-aktivitas yang penting untuk pertumbuhan mereka misalnya bermain, bersekolah, bergaul dengan teman sebaya. Mereka tidak dibekali dengan pendidikan dasar yang dibutuhkan untuk kehidupan. Kerugian Jangka Panjang yang ditanggung masyarakat : Universitas Sumatera Utara a. Anak-anak tanpa pendidikan tidak memiliki kesempatam mengubah nasibnya dari kemiskinan. Kemiskinan merupakan faktor pendorong masuknya anak ke dunia kerja, akan tetapi bekerja di usia dini menyebabkan mereka tetap miskin. Kesejahteraan masyarakat dipertaruhkan; b. Anak-anak yang mulai bekerja pada usia dini akan mengalami kesehatan fisik yang rapuh, ketakutan, dan matang sebelum waktunya di masa yang akan datang. 35 Adapun beberapa contoh dampak negatif yang mungkin terjadi pada pekerja anak, adalah sebagai berikut : a. Apabila pekerja anak mengangkat beban yang terlalu berat atau posisi tubuh mereka salah ketika bekerja dapat menyebabkan penyimpangan pertumbuhan badan atau bahkan menghentikan pertumbuhan fisik anak; b. Pekerja anak juga lebih rentan terkontaminasi senyawa kimia dan radiasi dibanding orang dewasa melihat kenyataan bahwa pekerja anak sering menghadapi kondisi kerja yang tidak sehat dan seringnya pekerja anak tersebut berhadapan dengan mesin-mesin, alat-alat tajam, api gas cair, dan bahan bahan berbahaya lainnya di pabrik tempat mereka bekerja; c. Pekerja anak lebih rentan terhadap kekerasan fisik, seksual dan emosional dan secara psikologis menderita kerusakan yang lebih parah sebagai dampak dari lingkungan kerja yang keras atau penuh tekanan dan ancaman dari orang lain. Hal tersebut tak jarang dapat 35 Abu Huraerah, Kekerasan Terhadap Anak Bandung : Nuansa, 2006 , Hal 71 Universitas Sumatera Utara mengakibatkan pekerja anak menderita kekurangan gizi dan menderita penyakit lainnya, bahkan dapat berujung kematian pada pekerja anak tersebut. d. Pekerja anak terutama pekerja anak perempuan yang berprofesi sebagai anak jalanan juga sangat berpotensi mengalami kekerasan seksual atau perilaku seks yang tidak sehat, penyalahgunaan narkoba bahkan dapat mengakibatkan pekerja anak tersebut terjerumus dalam dunia prostitusi. e. Dalam jangka panjang, pekerja anak yang mengalami tindak eksploitatif ini dapat kehilangan beberapa bahkan seluruh hak dasar mereka, yaitu pendidikan, kreatifitas dan kasih sayang. Hal-hal tersebut di atas menyatakan bahwa pekerja anak mempunyai resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa akibat alat atau bahan yang mereka gunakan selama mereka bekerja. Sebagaimana yang dikatakan Estrella Gust 1994 dan Irwanto 1999, bahwa anak-anak umumnya lebih rentan terhadap kecelakaan, yang diakibatkan oleh : 36 a. Kurangnya pengetahuan akan resiko; b. Tidak adanya atau kurangnya pelatihan perlindungan dan keselamatan kerja; c. Koordinasi gerak tubuh yang buruk; dan d. Faktor-faktor psikologis lainnya. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Juan Somavia, Direktur 36 Hardius Usman dan Nachrowi Djalal Nachrowi, Op.Cit.. Hal 182 Universitas Sumatera Utara Jenderal ILO : 37 “Kerja berat bukanlah jenis pekerjaan yang pantas untuk anak. Pekerjaan tersebut tidak memberikan pengalaman berharga juga bukan merupakan praktek kerja sambil sekolah yang berguna untuk meningkatkan kehidupan anak-anak saat ini dan di masa yang akan datang. Pekerjaan yang dilakukan oleh anak-anak-dalam bentuk terburuknya adalah kesewenang-wenangan, pengeksploitasian generasi muda yang naïf, lugu, lemah, rapuh dan labil demi keuntungan pribadi orang dewasa.” Dengan demikian, tindak eksploitasi pekerja anak ini tidak sepatutnya dilakukan karena dapat menghambat tumbuh kembang anak dan tidak memungkinkan bagi anak untuk dapat bersekolah secara optimal sehingga dapat menghambat masa depan anak sebagai generasi penerus bangsa. Bahkan dampak terburuknya, anak dapat kehilangan masa depannya karena mengalami trauma akibat tindak eksploitatif hingga berujung kematian.

C. Upaya Negara dalam Menanggulangi Eksploitasi Pekerja Anak