Undang-Undang ini mengatur secara rinci mengenai perlindungan atas hak-hak anak. Berdasarkan pasal-pasal tersebut di
atas, tampak jelas bahwa setiap anak memiliki hak-hak yang harus dilindungi demi menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia terutama
terhadap anak itu sendiri sebagai generasi penerus bangsa. Setiap anak berhak untuk mendapatkan perlindungan dari berbagai pihak agar
mendapatkan perlindungan dari setiap perilaku buruk yang dapat merusak moral dan masa depan mereka yang mana setiap pihak
bertanggungjawab atas hal ini, terutama pihak yang berada di sekitar anak-anak tersebut.
2.4 Undang-Undang nomor 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
Undang-undang ini
bertujuan untuk
menciptakan kesejahteraan anak, yaitu merupakan suatu tatanan kehidupan dan
penghidupan anak
yang dapat
menjamin pertumbuhandan
perkembangannya dengan wajar, baik secara rohani, jasmani maupun sosial.
Dalam Undang-undang ini juga disebutkan beberapa hak-hak anak untuk menjamin kesejahteraannya. Walaupun tidak dijelaskan
secara rinci mengenai hak-hak atas perlindungan pekerja anak, namun hal tersebut tersirat dalam pasal 2 ayat 4 Undang-undang ini, yaitu
menyebutkan bahwa anak berhak atas perlindungan twerhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat
pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar.
Universitas Sumatera Utara
2.5
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Undang-undang ini bertujuan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang,
berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. Dalam pasal 2 Undang-undang ini dijelaskan bahwa
penyelenggaraan perlindungan anak berasaskan Pancasila dan berlandaskan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 serta prinsip-prinsip dasar Konvensi Hak-Hak Anak meliputi :
a. Non diskriminasi;
b. Kepentingan yang terbaik bagi anak;
c. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan;
dan d.
Penghargaan terhadap pendapat anak. Sedangkan terdapat perlindungan khusus bagi anak yang
mengalami eksploitasi secara ekonomi maupun seksual, yaitu terdapat dalam pasal 59 yang menyatakan bahwa pemerintah dan lembaga
negara lainnya berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan khusus kepada anak dalam situasi darurat,
anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak tereksploitasi secara ekonomi danatau seksual,
Universitas Sumatera Utara
anak yang
diperdagangkan, anak
yang menjadi
korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya napza, anak korban penculikan, penjualan dan perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik danatau mental, anak yang
menyandang cacat, dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran. 2.6
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Dalam Undang-Undang ini disebutkan dalam pasal 68 bahwa pengusaha dilarang mempekerjakan anak. Namun, dalam Undang-
Undang ini juga terdapat berbagai pengecualian. Diantaranya adalah anak tetap dapat bekerja akan tetapi harus memenuhi syarat tertentu.
Dalam Undang-Undang ini juga diatur mengenai ketentuan pidana dan sanksi administratif apabila terjadi pelanggaran ketentuan
pasal-pasal yang mengatur tentang perlindungan anak sebagai pekerja. Salah satunya adalah pasal 185 yang menentukan pidana bagi
siapapun yang melanggar ketentuan pasal 68 dengan ancaman pidana satu sampai empat tahun penjara danatau denda Rp. 100.000.000,00
seratus juta rupiah sampai Rp. 400.000.000,00 empat ratus juta rupiah.
Undang-Undang ini juga mengatur perlindungan anak yang bekerja di luar hubungan kerja Pasal 75 yang mewajibkan
pemerintah untuk melakukan upaya penanggulangan terhadap anak- anak yang bekerja di luar hubungan kerja. Pasal ini juga menetapkan
bahwa upaya penanggulangan ini diatur lebih lanjut dalam peraturan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
2. Keputusan Presiden 2.1. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 Tentang Ratifikasi