Orthogonal Array Uji Validitas dan Reliabilitas Kabupaten Samosir

Setiap data ordinal memiliki tingkatan tertentu yang dapat diurutkan mulai dari yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya. Contoh jenis data ordinal antara lain: Peringkat ranking siswa dalam satu kelas yang menunjukkan urutan prestasi belajar tertinggi sampai terendah. c. Data Interval adalah data hasil pengukuran yang dapat diurutkan atas dasar kriteria tertentu serta menunjukan semua sifat yang dimiliki oleh data ordinal. Kelebihan sifat data interval dibandingkan dengan data ordinal adalah memiliki sifat kesamaan jarak equality interval atau memiliki rentang yang sama antara data yang telah diurutkan. Contoh data interval, antara lain: hasil pengukuran suhu temperatur menggunakan termometer yang dinyatakan dalam ukuran derajat. Rentang temperatur antara 0 Celcius sampai 1 Celcius memiliki jarak yang sama dengan 1 Celcius sampai 2 d. Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data nominal, data ordinal, serta data interval. Data rasio adalah data yang berbentuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik Nol absolut mutlak sehingga dapat diterapkannya semua bentuk operasi matematik + , – , x, : . Celcius.

2.7 Orthogonal Array

Orthogonal array memungkinkan desain yang mengasumsikan bahwa semua interaksi yang tidak penting bisa diabaikan. Orthogonal array dibentuk dari basic fullfractional design dengan mengganti suatu faktor baru untuk seleksi interaksi efek yang dianggap bisa diabaikan. Metode yang lain untuk mengurangi banyaknya interaksi dengan melakukan survey terhadap konsumen. Universitas Sumatera Utara

2.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji valliditas atau kesahihan digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsi. Validitas data ialah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dan data sebenarnya dalam sumber data. Data yang valid akan diperoleh apabila instrumen pengumpulan data juga valid Sukaria Sinulingga, 2011. Reliabilitas adalah sebuah alat ukur berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas data yang dihasilkan dari proses pengumpulan data dengan menggunakan instrument tersebut Sukaria Sinulingga, 2011. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α 0,60. Menurut Sugiyono 2006, “instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Kategori koefisien korelasi berdasarkan Sugiyono 2006 adalah sebagai berikut : 0.80 r Reliabilitas sangat tinggi xy ≤ 1.00 0.60 r Reliabilitas tinggi xy ≤ 0.80 0.40 r Reliabilitas sedang xy ≤ 0.60 0.20 r Reliabilitas rendah xy ≤ 0.40 -1.00 r Reliabilitas sangat rendah xy ≤ 0.20 Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Kabupaten Samosir

3.1.1 Gambaran Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir merupakan salah satu kabupaten yang yang terletak di Pulau Samosir Sumatera Utara. Kabupaten Samosir baru dimekarkan pada tahun 2003 dari bekas kabupaten Toba-Samosir dengan Pangururan sebagai ibu kota kabupatennya dan pada tahun 2005 kabupaten Samosir ditetapkan menjadi kabupaten Pariwisata. Kepariwisataan Samosir sudah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan juga mancanegara. Banyak tempat objek wisata yang dapat menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Samosir. Daerah Samosir juga memiliki kondisi geografis yang sangat potensial dimana daerah ini memiliki potensi alam yang sangat strategis yang tidak banyak dimiliki daerah lain. Potensi alam ini dapat dilihat pada Danau Toba dan puncak pegunungan yang mengelilinginya yang dapat dinikmati secara bersamaan dari satu tempat. Beberapa tempat atau objek wisata yang dapat di kunjungi di kabupaten Samosir saat ini antara lain : 1. Kawasan hotel dan restoran di Tuktuk Siadong, Kec. Simanindo 2. Makam tua Raja Sidabutar di Tomok, Kec. Simanindo 3. Pertunjukan Sigale-gale di Tomok, Kec. Simanindo 4. Batu kursi persidangan di Siallagan, Kec. Simanindo 5. Museum Hutabolon di Simanindo, Kec. Simanindo Universitas Sumatera Utara 6. Pemandian air panashotspring, Kec. Pangururan 7. Pemandian Aek Si Pitu DaiAir tujuh rasa, kec. Sianjur Mula-Mula 8. Perkampungan Si Raja Batak di Sigullatti, Kec. Simanindo 9. Pantai Pasir Putih Parbaba, Kec. Pangururan 10. Gunung Pusuk Buhit , Kec. Pangururan.

3.1.2 Visi dan Misi Kabupaten Samosir

Menurut Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir yang menjadi visi dan misi Kabupaten Samosir antara lain : VISI : “SAMOSIR MENJADI DAERAH TUJUAN WISATA LINGKUNGAN YANG INOVATIF 2015”. 1. Wisata Lingkungan mengandung makna bahwa pariwisata yang mempertimbangkan dampak sosial ekonomi dan lingkungan dimasa kini dan masa mendatang dengan memperhatikan kebutuhan pengunjung wisatawan, industri pariwisata, lingkungan sekitar dan masyarakat tuan rumah.Arah pengembangan destinasi pariwisata lingkungan adalah pariwisata berkelanjutan yaitu upaya terpadu dan terorganisasi untuk mengembangkan kualitas hidup melalui pengaturan, penyediaan pengembangan, pemanfaatan dan pemeliharaan sumber daya alam dan budaya secara ekologis sekaligus layak secara ekonomi juga adil secara etika dan sosial terhadap masyarakat. Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut: 2. Inovatif mengandung makna bahwa Kabupaten Samosir akan berkreasi, mau dan dapat mengadakan pembaharuan sesuai tantangan, untuk menggali dan memperkenalkan hal-hal yang baru akan seni, budaya dan situsartefak sejarah etnis Batak maupun kawasan wisata rekreasi yang berbasis lingkungan. M I S I: Dalam rangka mewujudkan Visi dimaksud, maka disusun Misi Kabupaten Samosir 2011 - 2015 adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Memantapkan Good Governance dengan dukungan SDM yang berkualitas serta prasarana dan sarana yang memadai dan berstandard. 2. Mengembangkan ekonomi kerakyatan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dengan pengelolaan Sumber Daya alam SDA yang berkelanjutan dan terkendali. 3. Meningkatkan infrastruktur dan konservasi alam yang handal berdasarkan tata ruang yang mantap untuk mendukung industri pariwisata berbasis lingkungan dan budaya. 4. Meningkatkan kondusifitas daerah dengan mendorong pelaksanaan demokrasi dan penegakan hukum. 5. Mengembangkan jejaring yang sinergis kepada semua pihak.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian