manis dalam minggu pertama usia bayi berhubungan turunya berat badan bayi yang lebih banyak dan tinggal di rumah sakit lebih lama.
Pemberian cairan tambahan meningkatkan resiko terkena penyakit pemberian cairan dan makanan dapat menjadi sarana maksudnya bakteri patogen. Bayi usia dini
sangat rentan terhadap bakteri penyebab diare terutama di lingkungan yang kurang higenis dan sanitasi buruk. Di Negara-negara kurang berkembang dua diantara lima
orang tidak memiliki sarana air bersih. Penelitian di pilipina menegaskan tentang manfaat pemberian ASI eksklusif dan dampak negatif pemberian cairan tambahan tanpa
nilai gizi terhadap timbulnya penyakit diare. Seorang bayi tergantung usianya di beri air putih, teh atau minuman herbal lainya beresiko terkena diare dua sampai tiga kali lebih
banyak dibanding bayi yang di beri ASI eksklusif. Menunda pemberian MPASI hingga enam bulan melindungi bayi obesitas
kemudian hari. Proses pemecahan sari-sari makanan yang belum sempurna. Ada beberapa kasus yang ekstrim ada juga yang perlu tindakan bedah akibat pemberian
MPASI terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainya mengapa MPASI baru boleh di perkenalkan pada anak setelah dia berumur enam bulan. Tidak ada untungnya
memberikan makanan pendamping ASI sebelum enam bulan selain kelebihan berat badan yang tidak perlu. Malahan bisa jadi MPASI tersebut memicu alergi pada bayi,
gangguan pencernaan, atau obesitas. Linkaguntungnya esproject, 2001 Maryunanik, 2012
H. Faktor Lain Penyebab Rendahnya Pemberian ASI Eksklusif
Menurut selamet, selin masalah pada ibu dan bayi masih ada beberapa faktor lain mempengaruhi rendahnya pemberian ASI eksklusif. Faktor- faktor itu adalah
a. Belum semua rumah sakit menerapkan supuluh LMKLM langkah menuju
keberhasilan menyusui, selamet memaparkan ketika era 1990an pemerintah perhan
Universitas Sumatera Utara
membuat program yang di sebut friendly baby hospital. Kegiatan ini di maksudkan untuk meransang fasilitas layanan kesehatan untuk turut berpartisipasi dalam
membantu upaya pemerintah menyukseskan pemberian ASI eksklusif dengan pemberian sebuah penghargaan.
b. Belum semua memperoleh IMD
Inisiasi menyusui dini IMD adalah proses bayi menyusui segerah setelah di lahirkan, dimana bayi di berikan mencari puting susu ibunya sendiri, tidang di
sodorkan keputing susu. Inisiasi menyusui dini akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif. Tantangan justru datang dari eksternal
yakni tenaga kesehatan yang harus di tingkatkan Awareness dan pemahamanya tentang IMD.
c. Jumlah konselor menyusui masih sedikit
Secara nasional, jumlah konselor menyusui masih terlalu kecil dari target yang di butuhkan pemerintah dalam peningkatan ASI eksklusif. Selamet mengatakan
ketersediaan konselor menyusui di pasilitas pelayanan kesehatan turut mempengaruhi peningkatan keberhasilan pemberian ASI. Oleh karnanya Kemkes mengupayakan
agar setiap pelayanan kesehatan terutama di puskesmas dan rumah sakit tersedia konselor menyusui untuk membantu pada ibu yang memiliki kendala dalam
memeberikan ASI kepada bayinya karena faktanya ada beberapa ibu yang memiliki ASI yang cukup untuk di berikan kepada bayinya.tetapi ibu tersebut belum
mengetahui manfaat ASI dan cara pemberian ASI pada bayinya. Pada situasi inilah para konselor di butuhkan.
d. Masih Gencarnya Promosi Susus Formula
Ini yang masih menjadi masalah besar dalam mempengaruhi rendahnya pemberian ASI kepada bayi. Kalaw kita perhatikan tidak jarang papan puskesmas menggunakan
Universitas Sumatera Utara
sponsor pabrik susu. Lalu ada kelender cara menghitung tinggi badan yang di sponsori susu, selain itu masih banyak produsen susu yang membantu puskesmas untuk
menyelenggarakan sosial kemasyarakatan seperti sunatan dan penyediaan infra struktur, padahal kita tau kegiatan itu tidak lebih adalah sebuah promosi yang
tersembunyi. Yang di larang sebenarnya yang promosinya bukan penggunaan susunya. Ibu boleh memberikan susu formula kepada bayinya jika memang ada
indikasi medis pada bayinya tapi jangan samapi ibu-ibu yang seharusnya bisa memberikan ASI kepada bayinya sehingga tidak memberikanya karna faktor-faktor
promosi tadi. e.
Belum semua faktor dan fasilitas umum menyediakan ruang husus untuk ibu menyusui, belum semua kantor dan fasilitas umum dilaksanakan peraturan bersama
menteri negara pemberdayaan perempuan, mentri tenaga kerja dan transmigrasi dan kesehatan tentang peningkata pemberian air susu ibu selam waktu kerja di tempat
kerja. Dengan hadirnya PP 332012 tentang ASI tempat-tempat umum seperti kantor wajib hukumnya menyedikan tempat untuk menyusui dan memeras susu termasuk
pabrik. Hal ini senapas dengan bunyi PP nomor 33 pasal 30 ayat 3 yang menyatakan pengurus tempat kerja dn penyelenggaraan tempat sarana umum harus menyediakan
fasilitas khusus untuk menyusui atau memerah ASI sesuai dengan kondisi kemampuan perusahaan
I. Undang Undang Kesehatan Yang Berkaitan dengan ASI Eksklusif
Pemerintah sangat perhatian terhadap penggalangan pemberian ASI eksklusif, untuk itu pemerintah membuat undang-undang kesehatan nomor. 36 tahun 2009 tentang ASI
eksklusif berikut ini Wiji, 2013. 1.
Pasal 128
Universitas Sumatera Utara
a. Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak di lahirkan selama
enam bulan, kecuali atas indikasi medis b.
Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, pemerintah daerah, dan masyarakat akan mendukung ibu bayi secara penuh dengan menyediakan waktu dan fasilitas
khusus c.
Penyediaan fasilitas khusus sebagai mana di maksud pada ayat 2 diadakan di tempat kerja dan saranan umum.
2. Pasal 129
a. Pemerintah bertanggung jawab menetapkan kebijakan dalam rangka menjamin hak
bayi untuk mendapatkan air susu ibu secara eksklusif. b.
Ketentuan lebih lanjut sebagai mana dimaksud pada ayat 1 diatur dengan pemerintah.
3. Pasal 200 : setiap orang yang dengan sengaja dengan menghalangi program
pemeberian air susu ibu dimana di maksud dalam pasal 128 ayat 2 dipidanakan penjara paling lama 1 tahun dan denda paling bayak Rp. 100.000.000,00 seratus juta
rupiah 4.
Pasal 201 a.
Dalam hal tindak pidana sebagai mana dimaksud dalam pasal 190 ayat 1, pasal 191, pasal 199 dan pasal 200 dilakukan oleh korporsi, selain pidana penjara dan
denda penggurusnya, pidana dapat dijatukan terhadap korporsi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 kali dari pidana denda sebagai mana di maksud dalam
pasal 190 ayat 1, pasal 191, pasal 192, pasal 196, pasal 197, pasal 198, pasal 199, pasal 200.
b. Selain pidana denda sebagai mana di maksud pada ayat
a. Korporsi dapat dijatuhi pidanan tambahan berupa
Universitas Sumatera Utara
b. Pencabutan izin usaha
c. Pencabutan badan hukum Maryunanik, 2009.
J. Penelitian Fenomenologi