70 sendok pada gelas yang berada pada posisi bawah dan meminta anak-anak untuk
mengamati apa yang akan terjadi pada timbangan sederhana tersebut.
c. Observasi Pelaksanaan Siklus II
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan bermain pasir untuk meningkatkan pemahaman anak mengenai konsep ukuran banyak sedikit.
Observasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati keterlibatan anak dan perkembangan pemahaman anak mengenai konsep ukuran. Observasi dilakukan
bersamaan dengan kegiatan pendampingan anak. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2014 dan 13 Mei 2014.
Pelaksanaan kegitan berjalan sesuai dengan perencanaan. Anak-anak terlihat asyik ketika kegiatan berlangsung. Anak telah memahami bahwa benda yang berat adalah
benda yang berada pada posisi bawah dan pasir yang berat adalah yang memiliki jumlah lebih banyak.
Kegiatan bermain pasir pada siklus II dilakukan dengan meniti papan titian untuk mengisi gelas dengan pasir.Anak-anak terlihat antusias untuk mengikuti
kegiatan. BM, SE, dan WU mengikuti perintah guru untuk antre, sedangkan anak- anak yang lain menerobos barisan untuk menjadi yang pertama. Anak-anak berjalan
dengan satu tangan dipegang oleh guru dan tangan yang lain memegang gelas. Pada kegiatan pengamatan ukuran SE, AZ, KO, RA, KE dan MG memiliki skor 3
sedangkan 9 anak memiliki skor 4. Kegiatan dilanjutkan dengan melakukan pengukuran menggunakan neraca sederhana. Anak-anak telah memahami bahwa
benda pada posisi bawah memiliki ukuran lebih berat. Hal ini terbukti dengan 9 anak
71 memiliki skor 3 dan 6 anak memiliki skor 4. Dalam kegiatan memecahkan masalah
sederhana berkaitan dengan konsep ukuran, MG dan KO hanya memiliki skor 2. Pada pertemuan kedua, kegiatan bermain pasir yang dilakukan adalah tanya
jawab berhadiah. Guru memberikan pertanyaan kepada anak-anak mengenai benda- benda ciptaan Tuhan. Anak antusias untuk menjawab dan berebut untuk
mendaptakan perhatian guru. Anak yang mampu menjawab mendapatkan satu sendok pasir dari guru. Selanjutnya guru meminta anak untuk menyebutkan benda-
benda ciptaan manusia. KO terlihat kebingungan, sehingga guru bertanya khusus kepada KO. Akirnya KO mampu menjawab dan mendapatkan sesendok pasir. BM,
PU, KE dan AZ merupakan anak yang aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru sehingga mereka memiliki pasir yang lebih banyak daripada teman-temannya.
Dalam melakukan pengamatan mengenai konsep ukuran SE dan MG memiliki skor 3 sedangkan 13 anak yang lain telah memiliki skor 4. Kegiatan
dilanjutkan dengan melakuan pengukuran menggunakan neraca sederhana. Anak- anak meletakkan gelas pada neraca sederhana. RF tidak ingin kalah dan memiliki
pasir yang lebih ringan daripada temannya, padahal pasir yang dimilikinya sedikit karena kurang aktif menjawab. RF menambahi gelas yang dimilikinya hingga penuh
sehingga gelas pasir yang dimilikinya menjadi lebih berat. Dalam kegiatan memecahkan masalah sederhana berkaitan dengan konsep ukuran 14 anak telah
memiliki skor 3. Pemahaman anak mengenai konsep ukuran pada siklus II adalah 85,8,
meningkat sebanyak 35,6 dari pemahaman anak pada siklus I. Tabel perbandingan pemahaman anak pada pra tindakan, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada lampiran