Prinsip Bermain Pasir Kegiatan Bermain Pasir
32 Kegiatan bermain pasir, merupakan kegiatan yang menggunakan pasir
sebagai media bermain. Menurut William Crain 2007: 114, anak usia empat tahun senang untuk melakukan kegiatan bermain pasir karena anak berada pada masa
kepekaan untuk mempelajari suara dan memperbaiki indra sentuhannya. Penggunaan media alam dapat menjadi salah satu varaisi media untuk pengenalan konsep ukuran.
Bermain merupakan kegiatan yang dapat merangsang emosi, sosial, daya pikir, fantasi serta imajinasinya. Dalam Harun Rasyid, dkk 2009: 83 disebutkan
bahwa bermain merupakan wahana untuk menemukan dan mengenali diri sendiri dan lingkungannya. Melalui bermain anak dapat membangun konsep, meningkatkan
kemampuan kognitif dan sosial emosional serta memberikan kesempatan anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi.
Kegiatan bermain pasir akan menunjang perkembangan kognitif anak sebagai contoh dalam kegiatan mengukur, menimbang, dan menghitung. Lindberg dan
Swedlow dalam B.E.F. Montolalu 2008: 7.18 mengemukakan bahwa bermain pasir memberikan kesempatan anak untuk mempelajari banyak konsep matematika, hal ini
dikarenakan pasir memberikan banyak kemungkinan untuk membuka pemahaman anak.
Penggunaan kegiatan bermain pasir perlu memperhatikan dari segi keamanan dan kebersihan dari media, yaitu pasir. Hal ini disebabkan beberapa anak akan alergi
dan menimbulkan gatal-gatal pada kulit. Selain itu dengan penggunaan kegiatan bermain pasir guru dituntut untuk melakukan penilaian secara langsung atau dengan
mendokumentasikan hasil siswa. Oleh karena hal tersebut sebaiknya sebelum bermain anak-anak dan guru menyepakati aturan bahwa ketika anak bermain
33 dilarang untuk melemparkan pasir atau air ke arah teman. Untuk menjaga kebersihan
sebaiknya ketika bermain sepatu dan kaos kaki di lepas dan anak-anak harus mencuci tangan dan kaki setelah bermain.