Sikap pendidik Pelaksanaan Pembinaan Anak Terlantar di Balai Rehabilitasi Sosial

51 Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo untuk mendengarkan arahan dari pendamping. Setelah arahan dari pendamping dirasa cukup, kegiatan olahraga pun dimulai. Anak-anak segera berlari keluar panti dan mengikuti arah rute yang telah diatur oleh pendamping. Pada kegiatan lari pagi, anak laki-laki terlihat lebih bersemangat untuk berlari dibandingkan dengan anak perempuan. Anak-anak perempuan hanya berjalan-jalan santai saja dan mengobrol dengan teman-teman disekitarnya untuk mengisi kegiatan lari pagi mereka. Setelah kegiatan lari selesai, anak-anak segera pulang ke asrama panti untuk mempersiapkan kegiatan sekolah mereka. Dari hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa kegiatan lari lebih sering dilakukan di banding kegiatan senam karena kegiatan lari pagi tidak membutuhkan waktu lama mengingat anak-anak harus persiapan untuk sekolah. Pada kegiatan lari tidak membutuhkan sarana prasarana, materi, metode maupun media secara khusus karena kegiatan ini hanya kegiatan olahraga biasa yang dilakukan anak dengan pendamping. Pelaksanaan kegiatan PBB baris-berbaris oleh pembimbing dari Kodim setiap Minggu dimulai pukul 08.00-09.30 WIB. Bimbingan fisik dari Kodim ini dilakukan dua kali dalam satu bulan, biasanya kegiatan dilakukan pada minggu pertama dan minggu ketiga di setiap bulannya. Sebelum kegiatan dimulai, terlebih dahulu anak-anak berdoa. Kemudian setelah berdoa, pembimbinginstruktur kegiatan menanyakan kabar anak untuk mengawali kegiatan. Kegiatan selanjutnya adalah senam dan kegiatan baris-berbaris. Kegiatan senam dilakukan dengan gerakan-gerakan sederhana seperti menggerakkan anggota bagian tubuh tangan, 52 kepala, pundak, dan kaki. Kegiatan senam ini tanpa iringan musik, anak menghitung sampai delapan kali hitungan dan gerakan berganti dari gerakan kepala, pundak, tangan dan kaki. Kegiatan baris-berbarisPBB, anak melakukan perintah yang dikatakan pembimbinginstuktur kegiatan seperti hadap kanankiri, balik kanan, serong kanankiri, jalan ditempat, dan hormat. Pembimbinginstruktur kegiatan akan memperbaiki sikap badan, tangan dan kaki jika anak masih melakukan kesalahan dalam baris-berbaris. Metode pembelajaran yang digunakan ceramah, diskusi, tanya jawab dan praktek. Dalam pelaksanaan bimbingan fisik tidak memerlukan sarana prasarana maupun media pembelajaran secara khusus karena kegiatan banyak dilakukan di lapangan. Kegiatan fisik dilakukan bukan hanya untuk memperkuat daya tahan tubuh anak saja, melainkan untuk meningkatkan kedisiplinan anak baik dalam kegiatan sekolahnya maupun kegiatan dalam panti. Pembimbinginstruktur dari Kodim juga memberikan materi tentang kedisiplinan melalui penataan baju yang ada dilemari dan penataan sepatu di rak sepatu. Selain itu, pembimbing juga menanamkan disiplin dalam kegiatan makan dan belajar. Disiplin dalam makan seperti menata meja dan kursi setelah makan, mencuci piring dan mengembalikan ketempatnya semula. Pada kegiatan belajar, pembimbing memberikan arahan dan pengertian agar anak pandai mengatur waktu antara belajar dan kegiatan di dalam panti. Bimbingan kedisiplinan dilakukan melalui kegiatan apel malam setiap pukul 20.45-21.00 WIB. Kegiatan bimbingan kedisplinan atau apel malam ini dilakukan dengan cara mengabsen anak. Ketika terdengar lonceng berbunyi, anak-anak