Pertanyaan Penelitian KAJIAN PUSTAKA

33 melakukan observasi mengenai pelaksanaan pembinaan anak terlantar di Balai Rehabilitasi Sosial dengan cara mengamati dan mengikuti kegiatan pembinaan anak terlantar yang ada di Bala i Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo. Peneliti juga melakukan pencatatan lapangan serta mengambil foto kegiatan sebagai bahan dokumentasi. Observasi juga dilakukan dengan mengacu pedoman observasi terhadap kondisi Balai Rehabilitasi Sosial meliputi lokasi dan keadaan fisik lingkungan Balai Rehabilitasi Sosial serta pelaksanaan pembinaan anak terlantar di Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo yang meliputi sarana dan prasarana pembinaan alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan pembinaan, sikap pembimbing dalam pelaksanaan pembinaan, perilaku anak atau penerima manfaat saat diberi pembinaan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan pembinaan anak terlantar di Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo. 2. Wawancara Wawancara dapat dilakukan melalui tanya jawab yang terjadi antara dua orang atau lebih sehingga ada pertukaran informasi tentang hal tertentu. Menurut Esterberg dalam Sugiyono 2010: 72, wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dilakukan untuk mengetahui hal-hal yang mendalam tentang apa yang ingin diketahui. Dalam wawancara akan didapatkan makna dari setiap interpretasi kondisi atau situasi fenomena yang terjadi. Definisi wawancara juga diungkapkan oleh Susan Stainback dalam Sugiyono 2010: 72, jadi dengan 34 wawancara maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Peneliti menggunakan wawancara secara mendalam indepth interview. Sebagaimana Marshall dan Rosman dalam Andayani 2008: 9 mengemukakan wawancara secara mendalam merupakan teknik pengumpulan data yang didasarkan pada percakapan secara intensif dengan suatu tujuan”. Wawancara juga dibantu dengan interview guide yaitu suatu daftar pertanyaan yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun secara sistematis dan telah dipersiapkan terlebih dahulu, berguna sebagai panduan dalam melaksanakan wawancara. Wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan pembinaan anak terlantar di Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo. Wawancara mendalam penelitian ini dilakukan dengan : a. Kepala Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo Kepala Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo memiliki tugas untuk mengatur segala keperluan baik pemberian kebutuhan maupun pelayanan sosial. Kepala Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo membawahi beberapa staf diantaranya sub bagian tata usaha, kelompok jabatan fungsional, seksi penyantunan, seksi pelayanan dan rehabilitasi sosial. Wawancara dilakukan pada Kepala Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda- Mudi” Purworejo untuk mengetahui kondisi fisik Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo, pelaksanaan pembinaan anak terlantar meliputi kapan pembinaan dilakukan, siapa yang menjadi pelaksana pembinaan, dimana