Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian dan Setting Penelitian

34 wawancara maka peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi. Peneliti menggunakan wawancara secara mendalam indepth interview. Sebagaimana Marshall dan Rosman dalam Andayani 2008: 9 mengemukakan wawancara secara mendalam merupakan teknik pengumpulan data yang didasarkan pada percakapan secara intensif dengan suatu tujuan”. Wawancara juga dibantu dengan interview guide yaitu suatu daftar pertanyaan yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun secara sistematis dan telah dipersiapkan terlebih dahulu, berguna sebagai panduan dalam melaksanakan wawancara. Wawancara digunakan untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan pembinaan anak terlantar di Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo. Wawancara mendalam penelitian ini dilakukan dengan : a. Kepala Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo Kepala Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo memiliki tugas untuk mengatur segala keperluan baik pemberian kebutuhan maupun pelayanan sosial. Kepala Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo membawahi beberapa staf diantaranya sub bagian tata usaha, kelompok jabatan fungsional, seksi penyantunan, seksi pelayanan dan rehabilitasi sosial. Wawancara dilakukan pada Kepala Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda- Mudi” Purworejo untuk mengetahui kondisi fisik Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo, pelaksanaan pembinaan anak terlantar meliputi kapan pembinaan dilakukan, siapa yang menjadi pelaksana pembinaan, dimana 35 pembinaan dilaksanakan, materi pembinaan, metode yang dipakai, bagaimana proses pembinaan, sarana prasarana, jalinan kemitraan, peran pendamping, faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembinaan. b. Pembimbing Pembimbing yang dimaksud adalah instruktur atau pendamping yang berasal dari luar atau instansi luar Balai Re habilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo. Pembimbing kegiatan mengampu kegiatan keagamaan, bimbingan fisik baris-berbaris, dan kegiatan keterampilan. Pembimbing berperan sebagai guru dalam memberikan materi kegiatan pembinaan pada anak sesuai peran dan tugasnya masing-masing. Wawancara dilakukan pada pembimbing untuk mendapatkan data tentang bentuk pelaksanaan pembinaan meliputi materi pembinaan yang disampaikan, metode yang dipakai, sarana prasarana pelaksanaan pembinaan, sikap anak ketika menerima pembinaan, faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembinaan. c. Pendamping Pendamping merupakan pekerja sosial dan staf pegawai pelayanan sosial yang ada di Balai Rehabilitasi Sosial “Wiloso Muda-Mudi” Purworejo. Pendamping berjumlah 14 orang dan berperan mendampingi kegiatan pembinaan anak di dalam panti. Wawancara dilakukan paa pendamping untuk memperoleh data tentang subjek penelitian mengenai tingkah laku dan aktivitas yang berhubungan dengan pelaksanaan pembinaan meliputi perilaku sehari-hari anak selama berada di dalam panti, perilaku anak ketika mengikuti pembinaan respontanggapan,