59 multikolonieritas. Dasar pengambilan keputusan pada Uji Multikolonieritas dapat
dilakukan dengan dua cara yakni : 1. Melihat
nilai Tolerance, jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya
Tidak terjadi Multikolinieritas terhadap data yang di uji. Jika nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10 maka artinya Terjadi Multikolinieritas terhadap data yang
di uji. 2. Melihat nilai VIF
Variance Inflation Factor, jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya Tidak terjadi Multikolinieritas terhadap data yang di uji. Jika nilai
VIF lebih besar dari 10,00 maka artinya Terjadi Multikolinieritas terhadap data yang di uji.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis uji-t dua sampel independen satu ekor untuk sisi atas. Uji beda dilakukan pada
kemampuan menggambar tenknik siswa dengan sistem cut point titik potong
pada variabel bebasnya. Adapun bentuk kriteria hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. H : Kemampuan menggambar teknik siswa yang kecerdasan spasialnya di
atas rata-rata tidak lebih tinggi dari pada siswa yang kecerdasan spasialnya di bawah rata-rata.
H
a
: Kemampuan menggambar teknik siswa yang kecerdasan spasialnya di atas rata-rata lebih tinggi dari pada siswa yang kecerdasan spasialnya di
bawah rata-rata. 2. H
: Kemampuan menggambar teknik siswa yang kecerdasan matematisnya di atas rata-rata tidak lebih tinggi dari pada siswa yang kecerdasan
matematisnya di bawah rata-rata
60 H
a
: Kemampuan menggambar teknik siswa yang kecerdasan matematisnya di atas rata-rata lebih tinggi dari pada siswa yang kecerdasan
matematisnya di bawah rata. Pada dasarnya analisis uji-t pada program SPSS 22 melalui dua tahap.
Tahap pertama adalah tahap uji kesamaan varians atau uji F, yaitu untuk menentukan apakah sampel yang di uji memiliki varians yang sama atau tidak.
Adapun bentuk hipotesis untuk pengujian varians adalah sebagai berikut. H
= Kedua varians sampel adalah identik sama. H
a
= Kedua varians sampel adalah tidak identik Adapun dasar pengambilan keputusan uji varians adalah sebagai berikut.
Jika probabilitas p 0,05, maka H diterima. Jika p 0,05, H
ditolak. Selanjutnya hal tersebut dijadikan dasar dalam menentukan nilai t hitung
mana yang akan digunakan. Apakah menggunakan nilai uji-t dengan asumsi varians yang sama atau menggunakan nilai uji-t dengan asumsi varians yang
tidak sama. Bentuk hipotesis untuk uji-t satu ekor untuk sisi atas adalah sebagai berikut.
H =
μ1 μ2 H
a
= μ1 μ2
Dimana: μ1
= rerata skor kemampuan menggambar teknik yang skor
kecerdasannya di atas rata-rata. μ2
= rerata skor kemampuan menggambar teknik yang skor
kecerdasannya di bawah rata-rata. Adapun dasar pengambilan keputusan uji beda adalah sebagai berikut.
Jika p 0,05, maka H diterima. Jika p 0,05, maka H
ditolak.
61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitian dengan subjek Kelas X program keahlian TKR di SMK Negeri 3 Yogyakarta yang berjumlah 128 orang. Berikut
disampaikan deskripsi secara kuantitatif data hasil penelitian pada tiap-tiap variabel, yaitu kecerdasan spasial X1, kecerdasan matematis X2 dan
kemampuan menggambar teknik Y. Deskripsi kuantitatif terdiri atas analisis central tendency kecenderungan data yang meliputi mean, median, modus, dan
standar deviasi. Deskripsi data dilanjutkan dengan menyajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, dan kategori tiap variabel. Selanjutnya akan
disampaikan hasil uji prasyarat analisis, pengujian hipotesis, dan terakhir pembahasan hasil penelitian.
A. Deskripsi Data
Data hasil penelitian dideskripsikan secara kuantitatif dengan menyajikan skor maksimum, minimum, standar deviasi, dan kecenderungan data melalui
mean, median, dan modus. Deskripsi diawali dengan variabel kecerdasan spasial X1, kecerdasan matematis X2 dan kemampuan menggambar teknik Y. hasil
deskripsi data selengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Kecerdasan Spasial
Data tentang kecerdasan spasial dikumpulkan dengan tes yang berjumlah 24 butir soal. Namun, setelah dilakukan uji validitas terdapat 3 butir
soal yang gugur sehingga butir soal yang digunakan dalam analisis ini hanya 21 butir soal. Setiap butir soal yang dijawab benar diberi skor 1 dan butir soal yang