15 Kompetensi dari mata pelajaran ini adalah Menginterpretasikan Gambar Teknik.
Adapun Kompetensi Dasarnya adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan standar menggambar teknik
2. Menggambar perspektif, proyeksi, pandangan dan potongan 3. Menjelaskan
simbol-simbol kelistrikan
4. Membaca wiring diagram 5. Menginterpretasikan
gambar teknik dan rangkaian. Mata pelajaran ini diberikan pada kelas X dengan total jumlah jam
sebanyak 80 jam pelajaran dan dibagi dalam dua semester. Pada mata pelajaran ini siswa diberi teori-teori mengenai gambar teknik dan praktek menggambar
gambar teknik. Tujuan dari mata pelajaran ini adalah agar siswa memiliki kompetensi dasar seperti yang disebutkan di atas.
Kemampuan menggambar teknik merupakan prestasi dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran gambar teknik. Kemampuan tersebut di ukur
berdasarkan rata-rata dari hasil nilai praktik menggambar siswa. Pengukuran kemampuan menggambar tersebut mengacu pada nilai yang diberikan oleh guru
mata pelajaran PPGT.
2. Kecerdasan a. Definisi kecerdasan
Kecerdasan yang dimaksud disini adalah inteligensi. Kata inteligensi lebih sering digunakan oleh para ahli karena merupakan bentuk serapan langsung dari
bahasa inggris berupa intellegence. Pada dasarnya inteligensi merupakan
sinonim dari kecerdasan. Kata inteligensi dijadikan istilah tersendiri dalam pembahasan mengenai kecerdasan.
16 Kecerdasan dalam arti umum adalah suatu kemampuan umum yang
membedakan kualitas orang yang satu dengan orang yang lain Joseph, 1978: 8. C. George Boeree 2010: 125 menjelaskan bahwa kecerdasan adalah
kapasitas seseorang untuk memperoleh pengetahuan belajar dan memahami, mengaplikasikan pengetahuan memecahkan masalah, dan melakukan
penalaran abstrak. Chaplin 2010: 253 menyebutkan bahwa inteligensi adalah kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara
tepat dan efektif, kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, dan kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar secara cepat.
Alfred Binet, seorang tokoh utama perintis pengukuran inteligensi dan Theodore Simon mendefinisikan inteligensi terdiri atas tiga komponen, yaitu
kemampuan unutk mengarahkan fikiran atau mengarahkan tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah
dilaksanakan dan kemampuan untuk mengkritik diri sendiri atau autocriticism
Saifuddin Azwar, 2013: 5. Lewis Madison Terman dalam Saifuddin Azwar, 2013: 5 mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan seseorang untuk berfikir
secara abstrak, sedangkan H.H. Goddard mendefinisikan inteligensi sebagai tingkat kemampuan pengalaman seseorang untuk menyelesaikan masalah-
masalah yang langsung dihadapi dan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang akan datang. Langeveld dalam Sumadi Suryabrata, 2004: 134
memberikan definisi intelegensi sebagai disposisi untuk bertindak, untuk menentukan tujuan-tujuan baru dalam hidupnya, membuat alat ukur mencapai
tujuan itu serta mempergunakannya. David Wechsler dalam Saifuddin Azwar, 2013: 7 mendifinisikan
inteligensi sebagai kumpulan atau totalitas kemampuan seseorang untuk
17 bertindak dengan tujuan tertentu, berfikir secara rasional, serta menghadapi
lingkungannya dengan efektif. Walters dan Gardner mendefinisikan inteligensi sebagai suatu kemampuan atau serangkaian kemampuan-kemampuan yang
memungkinkan individu memecahkan masalah, atau produk sebagai konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu Saifuddin Azwar, 2013: 7.
Menurut William Stern dalam Ngalim Purwanto, 2011: 52, inteligensi ialah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan
menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuannya. Saifuddin Azwar 2013: 2 menerangkan mengenai pandangan
masyarakat umum mengenai inteligensi sebagai istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran, ataupun kemampuan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Pada umumnya pengertian tersebut tidak berbeda jauh dari makna inteligensi sebagaimana yang dimaksudkan oleh para ahli. Apapun definisinya,
makna inteligensi memang mendeskripsikan kepintaran dan kebodohan. Banyak tokoh yang mendeskripsikan inteligensi sebagai kemampuan
individu memecahkan masalah dan ada juga pakar yang mendeskripsikan inteligensi sebagai kemampuan beradaptasi dan belajar dari pengalaman sehari-
hari. Jadi, dapat disimpulkan bahwa inteligensi atau kecerdasan ialah kemampuan individu dalam mendayagunakan potensi yang ada pada dirinya
sebagai upaya memecahkan suatu permasalahan untuk beradaptasi pada lingkungannya. Namun, satu yang perlu diingat sebagaimana yang disampaikan
oleh Anastasi dan Urbina 2007: 324, bahwa istilah inteligensi tanpa keterangan lebih lanjut, digunakan dengan pengertian yang luas dan bervariasi, tidak hanya
oleh masyarakat umum, tetapi juga oleh anggota-anggota berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, filsafat atau pendidikan.
18
b. Teori-teori kecerdasan