Pembinaan Akademik Kelas Khusus Bakat Istimewa Olahraga BIO
98
pun belum pernah menerima SK tugas pelatih. Pada saat direkrut sebagai pelatih, status pelatih belum jelas adanya, hal ini dikarenakan selama proses perekrutan
tersebut tidak ada perjanjian ataupun surat kontrak yang menyatakan bahwa pelatih tersebut diangkat menjadi pelatih honorer maupun pelatih tetap di kelas
khusus BIO SMA Negeri 4 Yogykarta ini. Sejauh ini nasib pelatih hanya ditentukan oleh kinerja dan prestasi yang dihasilkan oleh atlet yang ditanganinya.
Jumlah pelatih yang direkrut dengan jumlah cabang olahraga yang ada di SMA Negeri 4 Yogyakarta tidak sebanding sebab untuk saat ini pelatih hanya berjumlah
13 orang sedangkan jumlah cabang olahraga yang ada di kelas khusus BIO berjumlah 16 cabang olahraga. Cabang olahraga yang tidak mempunyai pelatih,
pada saat pembinaan pagi hari ikut dalam cabang olahraga atletik dan untuk pembinaan yang lainnya dilakukan di klub masing-masing dengan pelatih yang
ada di klub tersebut.
3 Pembinaan dan Pengembangan Pelatih
Dunia kepelatihan tidak terlepas dari pembinaan dan pengembangan karir seorang pelatih. Pembinaan pelatih dalam hal ini adalah gaji yang diterima pelatih.
Pelatih mendapatkan gaji dari dua sumber yang berbeda yaitu dari Kesbangpor untuk pembinaan pagi hari dan dari sekolah untuk pembinaan sore hari yang
masuk dalam ekstrakurikuler. Gaji pelatih yang dikeluarkan oleh Kesbangpor dicairkan setiap triwulan sekali, sedangkan gaji yang dikeluarkan oleh sekolah
dicairkan setiap sebulan sekali. Pencairan gaji yang berasal dari Kesbangpor sering mengalami keterlambatan, bahkan suatu ketika sampai enam bulan gaji
tersebut dicairkan oleh pihak Kesbang. Seperti yang dituturkan oleh Ibu Y sebagai
99
berikut: “Dari dulu gak lancar mbak, paling lama itu 6 bulan mbak, paling cepat 3 bulan tapi ya kita tidak pernah terima gaji bulanan, pasti molor dan nanti kalau
ditanya pasti banyak kendala.” Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bapak D berikut ini: “Kalau gaji itu mesti terlambat, terakhir ini katanya bendahara Pemkot
ganti makanya sampai terlambat lima bulan.” Selain sering terlambat, gaji pelatih untuk kelas khusus BIO dinilai masih
sangat minim, mengingat porsi kerja yang dilakukan pelatih kurang sebanding dengan gaji yang diterima. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bapak J
sebagai berikut: “Nominal yang saya dapat dari sekolah untuk saya pribadi sebetulnya belum
cukup, untuk saya pribadi itu masih kurang, kalau dibilang pantas atau tidaknya itu relatif . Kalau mungkin saya diberi lebih dari itu, saya mungkin
akan lebih termotivasi melatih di lapangan dan minimal saya meningkatkan kualitasnya supaya saya dapat yang lebih dari yang sekarang.”
Pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan Bapak D berikut ini: “Untuk awal- awal jujur masih kurang tapi akhir-akhir ini sudah cukup layak hanya beberapa
bulan baru cair katanya harus mengajukan ke dewan dulu, revisi dan tandatangan dulu baru uangnya cair.”
Pembinaan dan pengembangan karir pelatih berwujud gaji yang diterima selama triwulan, uang transport dan pengembangan karir untuk peningkatan
lisensi. Namun, tidak semua pelatih mendapatkan pengembangan karir tersebut, hanya beberapa pelatih yang cabang olahraganya diunggulkan oleh pihak sekolah
saja yang menerima pengembangan karir tersebut. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Bapak I berikut ini:
“Selama ini saya inisiatif sendiri, pribadi saya sendiri kalau ada seminar atau coaching clinic saya biaya sendiri semuanya. Saya tidak tahu kalau dari