Pemberian Penghargaan Tujuan dan Ruang Lingkup Pembinaan Kelas Khusus Bakat Istimewa

43 memperoleh karyawan yang qualified dan kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan. Dalam proses seleksi terdapat beberapa tes, Sondang 2011 menuturkan ada tiga jenis tes yang ditempuh oleh calon pelamar yaitu tes psikologi, tes yang menguji pengetahuan pelamar dan tes pelaksanaan pekerjaan. 3 Penempatan dan penugasan personalia Hartati dalam Suryosubroto, dkk 2000 menjelaskan bahwa prinsip dasar penempatan dan penugasan pegawai adalah kesesuaian tugas dengan kemampuan yang dimiliki pegawai tersebut the right man on the right place. James Donald 2008 menguraikan ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penempatan personalia di sekolah yaitu posisi kerja yang tersedia, kepergian guru lama, perubahan kualifikasi dijajaran guru, perubahan program pendidikan, perubahan jumlah siswa, perubahan dalam teknologi dan perubahan struktur organisasi. Di sisi lain, Sondang 2011: 169 mengungkapkan bahwa penempatan personalia tidak hanya berlaku bagi pegawai baru, akan tetapi berlaku juga untuk pegawai lama. Konsep penempatan Sondang, 2011 tersebut meliputi promosi, transfer dan demosi. 4 Pembinaan dan pengembangan personalia Pembinaan menurut Suryosubroto, dkk 2000: 41 adalah semua upaya yang dilakukan oleh lembaga di dalam mempertahankan para personel untuk tetap berada di lingkungan organisasi dan mengupayakan pula kedinamisan, ketrampilan, pengetahuan serta sikapnya agar mutu kerjanya bisa tetap dipertahankan. Lebih jauh Suryosubroto, dkk 2000 memaparkan bahwa 44 pembinaan personalia terdiri dari tiga bentuk pembinaan yaitu pembinaan sistem penggajianpengupahan, pembinaan sitem karir dan pembinaan prestasi kerja. Menurut James Donald 2008: 256 pengembangan staff adalah pertumbuhan profesional, pelatihan kerja, pendidikan ketrampilan dan dukungan organisasi terhadap kelangsungan pendidikan karyawannya yang bertujuan untuk membantu karyawan agar mampu berprestasi baik untuk pekerjaannya saat ini dan tugas-tugas baru mendatang. Sumarsih dalam Suryosubroto, dkk 2000: 55 menguraikan bahwa tujuan pengembangan adalah untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konsepsional dan moral karyawan agar prestasi kerjanya lebih baik dan mencapai hasil yang optimal. Pengembangan personalia pada umumnya mempunyai dua bentuk yaitu bentuk latihan training dan bentuk pendidikan education. 5 Pemberhentian personalia Malayu 2007: 209 menuturkan bahwa pemberhentian sumber daya manusia adalah pemutusan hubungan kerja seorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan. Pemutusan hubungan kerja terjadi oleh beberapa faktor. Sondang 2011: 175 menguraikan faktor-faktor tersebut sebagai berikut: a. alasan pribadi pegawai; b. pegawai dikenakan sanksi disiplin; c. faktor ekonomi; dan d. adanya kebijaksanaan untuk mengurangi jumlah kegiatan yang berimbas pada pengurangan pegawai. Lebih lanjut dijelaskan oleh Sondang 2011 bahwa pada dasarnya terdapat dua bentuk pemutusan hubungan kerja, yaitu: 1 Pemberhentian normal, ialah tidak lagi bekerja pada organisasi karena berhenti atas permintaan sendiri, pensiun dan meninggal dunia; 2 Pemberhentian tidak atas permintaan