Manajemen Keuangan Manajemen Sumber Daya Pembinaan Kelas Khusus Bakat Istimewa

52 4. Prinsip akuntanbilitas publik Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan pasal 59 ayat 4 prinsip akuntanbilitas publik dilakukan dengan memberikan pertanggungjawaban atas kegiatan yang dijalankan oleh penyelenggara atau satuan pendidikan kepada pemangku kepentingan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan pasal 69 ayat 3, penggunaan dana pendidikan oleh satuan pendidikan dilaksanakan melalui mekanisme yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga satuan pendidikan. 3 Penilaian Keuangan auditing. Auditing menurut Tim Dosen AP UPI 2008: 267 adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Dalam tahap pemeriksaan terdapat proses pengawasan yang dilakukan oleh pengawas anggaran. Nanang 2000: 65 menjelaskan bahwa konsep pengawasan anggaran bertujuan untuk mengukur, membandingkan, menilai alokasi biaya dan tingkat penggunaannya. Sesuai Undang-undang Nomor 18 tahun 2007 tentang Pendanaan Keolahragaan pasal 13 ayat 1 menjelaskan bahwa pengawasan terhadap pendanaan keolahragaan dilakukan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. 53

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang penyelenggaraan kelas khusus Bakat Istimewa Olahraga BIO belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun, ada beberapa penelitian yang masih satu topik dengan penelitian tersebut antara lain penelitian kelompok yang ditulis oleh Tatang M. Amirin, dkk pada tahun 2011 dengan judul “Penyelenggaraan Pembinaan Program Kelas Khusus Olahraga KKO di Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 1 Sewon, Bantul”, skripsi tentang “Pembinaan Prestasi Olahraga pada Kelas Plus Olahraga di SMA Negeri 5 Kota Magelang tahun 2010” yang ditulis Rahmat Tri Kuncoro serta disertasi yang ditulis oleh Amrozi Khamidi mengenai “Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Olahraga Studi Multi Kasus pada Sekolah Sepakbola di Surabaya, Sekolah Menengah Atas Negeri Olahraga Sidoarjo dan Prodi S1, S2, S3 Olahraga Universitas Negeri Surabaya” pada tahun 2011 serta skripsi yang ditulis oleh Mumuk Mulyasih pada tahun 2012 yang berjudul “Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan Program Kelas Olahraga di SMP Negeri 13 Yogyakarta”. Selain beberapa penelitian yang telah disebutkan diatas, penyelenggaraan kelas khusus Bakat istimewa Olahraga BIO erat kaitannya dengan program akselerasi sehingga terdapat contoh penelitian yang relevan terhadap penelitian ini, yaitu skripsi tentang “Implementasi Manajemen Pembelajaran Program Akselerasi di Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang” yang ditulis oleh Binti Roikhatul Jannah pada tahun 2010. Penelitian mengenai Penyelenggaraan Pembinaan Program Kelas Khusus Olahraga KKO di Sekolah Menengah Atas SMA Negeri 1 Sewon, Bantul mengupas tentang landasan filosofis program KKO, landasan psikologis 54 penyelenggaraan program KKO, landasan yuridis penyelenggaraan program KKO, manajemen pelaksanaan pembinaan program KKO serta keterkaitan antara prestasi akademik dengan prestasi olahraga pada program KKO. Hasil penelitian tersebut menunujukkan : 1. Landasan filosofi program KKO adalah bahwa program KKO dilaksanakan untuk memfasilitasi siswa yang memiliki bakat dan minat khusus di bidang olahraga, sehingga dengan difasilitasinya bakat dan minat tersebut siswa bisa diarahkan pada pencapaian prestasi. Dengan kata lain, penyelenggaraan program KKO berlandaskan pada “olahraga prestasi”, yaitu pembinaan dan pengembangan olahraga yang dilakukan untuk diarahkan pada pencapaian prestasi. 2. Landasan psikologis penyelenggaraan program KKO adalah “bakat dan minat” siswa terhadap olahraga, sehingga dengan adanya bakat dan minat tersebut, siswa perlu dibina dan dikembangkan agar potensi siswa dapat berkembang secara optimal. 3. Landasan yuridis penyelenggaraan program KKO mengacu pada kebijakan pemerintah meliputi: Undang-undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Undang-undang RI Nomor 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 16 tahun 2007 tentang penyelenggaraan keolahragaan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 55 nomor 34 tahun 2006 tentang pembinaan prestasi peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan danatau bakat istimewa 4. Manajemen pelaksanaan pembinaan program KKO meliputi pengorganisasian program KKO, kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, pembiayaan, tenaga pelatih dan humas. 5. Prestasi akademik dan prestasi olahraga bukanlah merupakan hal yang memiliki keterkaitan. Skripsi mengenai Pembinaan Prestasi Olahraga pada Kelas Plus Olahraga di SMA Negeri 5 Kota Magelang tahun 2010yang ditulis oleh Rahmat Tri Kuncoro menyajikan hasil penelitian sebagai berikut 1 Organisasi kelas plus olahraga dikelola oleh menejemen sekolah sehingga tidak ada kepengurusan tersendiri, 2 Perekrutan atlet dengan beberapa tahap tes. 3 Perekrutan pelatih dengan metode tersendiri, 4 Program latihan yang diterapkan tiga kali dalam satu minggu, 5 Sarana dan prasarana cukup memadai untuk proses pembinaan, 6 Dana untuk membiayai kelas plus olahraga murni dari pemerintah kota magelang. Hasil penelitian untuk disertasi tentang “Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Olahraga Studi Multi Kasus pada Sekolah Sepakbola di Surabaya, Sekolah Menengah Atas Negeri Olahraga Sidoarjo dan Prodi S1, S2, S3 Olahraga Universitas Negeri Surabaya” yang ditulis oleh Amrozi Khamidi pada tahun 2011 menyajikan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Visi dan misi lembaga pendidikan berbasis olahraga menjadi acuan penciptaan program dan pencapaian tujuan lembaga yang memadukan ilmu umum dan ilmu olahraga, keunikan lembaga menggambarkan perbedaan 56 dengan lembaga pendidikan umumnya, prestasi lembaga mencerminkan keberhasilan yang memadukan antara keberhasilan pendidikan umum dan prestasi olahraga. 2. Acuan kurikulum lembaga pendidikan berbasis olahraga adalah dasar yang digunakan dalam pengembangan materi pengajaran yang memadukan kurikulum pelajaran umum dan ilmu olahraga, target dan tujuan kurikulum lembaga merupakan keseimbangan antara keberhasilan pendidikan umum dan olahraga dan pembentukan atlit-atlit berprestasi, metode dan proses kegiatan belajar mengajar KBM memadukan antara pemberian materi pelajaran dan praktek olahraga mampu menghasilkan keberhasilan pendidikan umum dan prestasi olahraga. 3. Perencanaan strategis sumber daya masyarakat menjadi acuan pengembangan lembaga yang terprogram mampu mensejajarkan lembaga dalam mengikuti tuntutan perubahan zaman, pengelolan pembagian tugas mengacu pada struktur organisasi diatur oleh lembaga pendidikan yang lebih tinggi mampu menjembatani proses manajemen yang efektif dan dinamis, peningkatan keefektifan manajemen diawali dengan pembagian tugas yang tepat sesuai peningkatan kualitas SDM berdampak pada keberhasilan. 4. Pengelolaan sarana gedung dilakukan dengan memperhatikan manfaat serta kebutuhan dalam penyampaian materi dan disesuikan dengan kapasitas siswa serta tuntutan perkembangan lembaga, penerapan pendidikan melalui sarana laboratorium mempermudah siswa menerima materi serta pendalaman kemampuan siswa mengikuti perubahan, pengembangan sarana 57 lapangan mutlak dilakukan khususnya terhadap cabang olahraga yang ada dan mengikuti rencana pengembangan sekolah, penyediaan dan pengelolaan sarana multi media mempermudah proses belajar mengajar juga menjadikan lulusan yang menguasai dan mengikuti perkembangan teknologi, penyediaan dan pengelolaan sarana media informasi dan komunikasi mempermudah dan menambah wawasan dan menjadikan lulusan yang menguasai dan mengikuti perkembangan informasi, penyediaan dan pengadaan sarana penunjang pendidikan tidak mutlak milik sekolah tetapi pemanfaatan dan kerjasama dengan pihak lain dapat ditempuh untuk mencapai tujuan lembaga . Hasil penelitian dalam skripsi yang ditulis oleh Mumuk Mulyasih pada tahun 2012 dengan judul “Implementasi Kebijakan Penyelenggaraan Program Kelas Khusus Olahraga di SMP Negeri 13 Yogyakarta” menunjukkan bahwa: 1. Implementasi kebijakan penyelenggaraan kelas olahraga yang dilihat dari aspek: pengorganisasian kelas olahraga sudah dijalankan oleh pengelola kelas olahraga, akan tetapi dalam pengarsipan surat dan dokumen kelas olahraga masih perlu dibenahi kembali; dalam kegiatan olahraga di sekolah sudah dapat dilaksanakan dengan mengacu pada kurikulum dan pada program latihan yang dibuat oleh masing-masing pelatih cabang olahraga; dari segi akademik, belum dapat meningkatkan mutu akademik siswa kelas olahraga karena dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah siswa sulit untuk berkonsentrasi dan memperhatikan saat guru sedang memberikan materi pelajaran di kelas serta motovasikeinginan siswa untuk belajar rendah.