Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan
23 timbul karena seseorang merasa adanya ancaman, baik nyata maupun
imaginer, yang membahayakan diri atau eksistensinya. Kecemasan itu timbul karena proses perkembangan itu sendiri atau karena tingkah laku
yang salah dari orang tua. Tumbuhnya rasa cemas karena tidak memperoleh rasa aman. Sedangkan unsur pokok dari rasa aman adalah
kasih sayang, ketentraman, penghargaan dan penerimaan. Sullivan Kaplan, 1999: 6 menjelaskan kecemasan disebabkan
oleh karena hubungan awal yang tidak baik antara ibu dan anak, serta adanya transmisi kecemasan ibu terhadap anaknya. Kecemasan itu timbul
akibat ketakutan akan ketidakmampuan untuk berhubungan secara intrapersonal atau adanya konflik interpersonal yang terbentuk dari
pengalaman pada masa bayi dan masa kanak-kanak. Hal ini dikaitkan dengan trauma pada masa perkembangan seperti perpisahan dan
kehilangan yang secara spesifik akan menimbulkan kelemahan. Freud
Atkinson, Atkinson
Hilgard, 1999:
213, mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan ialah:
a. Kecemasan sebagai konflik yang tidak disadari Kecemasan sebagai konflik yang tidak disadari menimbulkan
ancaman bagi individu karena bertentangan dengan nilai pribadi. Misalnya seorang siswa tidak akan mengakui bahwa ia membenci
ibunya, karena pernyataan ini bertentangan dengan keyakinan bahwa anak harus mencintai ibunya.
24 b. Kecemasan sebagai respon yang disadari
Pendekatan ini tidak memfokuskan diri pada konflik internal tetapi kepada cara dimana kecemasan diasosiasikan dengan situasi tertentu
melalui proses belajar. Misalnya, siswa berusaha memaksakan kehendaknya
sendiri dan
pada akhirnya
akan belajar
mengasosiasikan rasa sakit dengan perilaku yang memaksa. Bila ia memikirkan usaha memaksakan kehendaknya dan menentang orang
tuanya maka ia akan mengalami kecemasan. c. Kecemasan sebagai akibat kurangnya kendali
Orang menjadi cemas bila dihadapkan pada stimulus yang menyakitkan dan mengancam, yang hanya dapat dikendalikan
melalui penginderaan. Berdasar pendapat para ahli, Soeharjono Tya Anggreini, 2010: 9
memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan sebagai berikut:
a. Mikrokosmos Keadaan diri individu 1 Sifat dasar konstitusi individu sejak lahir yang meliputi emosi,
tingkah laku dan proses berpikir individu. 2 Keadaan biologis individu, seperti jenis kelamin.
3 Perkembangan individu yang dapat dilihat dari usia individu. b. Makrokosmos Keadaan lingkungan
1 Orang tua atau keluarga dirumah. 2 Sekolah, tetangga, teman-teman.
25 3 Masyarakat, meliputi keadaan sosial, budaya, lingkungan
agama. Kecemasan merupakan bentuk frustasi yaitu segala sesuatu yang
mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kecemasan sebagai dorongan untuk belajar berdasarkan
keinginan dari dalam diri untuk menghindari kepedihan dan rasa sakit. Kaplan 1996: 6 menjelaskan bahwa kecemasan dapat diperoleh
melalui beberapa cara, yaitu: a. Siswa yang merasa pesimis, merasa tidak mampu dan takut akan
gagal maka akan melakukan sebuah kompensasi seperti mencontek disaat ulangan.
b. Kecemasan dapat berkembang karena adanya bahaya yang nyata. Kecemasan jenis ini merupakan reaksi terhadap stressornya.
Misalnya, seseorang mempunyai kelemahan secara fisik tertentu, maka ia akan merasakan kecemasan karena adanya penolakan dari
orang lain. c. Kecemasan dapat berkembang melalui pengalaman dari orang lain.
Informasi-informasi yang disampaikan dapat menyebabkan rasa takut pada individu sehingga menimbulkan stimulus yang
sebelumnya belum pernah dilihat secara langsung. Biasanya ketakutan ini disebabkan oleh informasi yang mengandung bahaya
yang diterima individu.
26