Kecemasan Siswa Non-Akselerasi Kelas XI

91 Tabel 10. Distribusi frekuensi Kecemasan Siswa Non-Akselerasi Kelas XI. No Kategori Interval Frekuensi Fk 1 Tinggi X ≥ 139,75 2 Sedang 139,75 X ≥ 107,5 2 5,9 100 3 Kurang 107,5 X ≥ 75,25 29 85,3 94,1 4 Rendah X 75,25 3 8,8 Dari tabel tersebut dapat dibuat grafik histogram sebagai berikut ini: 0.0 5.9 85.3 8.8 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 X ≥ 139,75 139,75 X ≥ 107,5 107,5 X ≥ 75,25 X 75,25 Kecemasan Frekuensi Grafik 2. Histogram Skor pada Kecemasan Siswa Non-Akselerasi. Grafik tersebut menunjukkan bahwa kecemasan siswa yang dianggap rendah ada 3 atau sebesar 8,8, kecemasan siswa yang dianggap kurang ada 29 siswa atau 85,3, kecemasan siswa yang dianggap sedang ada 2 siswa atau 5,9 dan kecemasan siswa dianggap tinggi sebesar 0,0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecemasan siswa non-akselerasi kelas XI mempunyai tingkat kecemasan yang kurang, karena berdasarkan data yang diperoleh kategori kurang mendapat presentase 85,3. 92

D. Uji Hipotesis

Data pada penelitian ini diambil dengan menggunakan angket berupa skala kecemasan yang terdiri dari 43 pernyataan. Berdasarkan uji-t yang dilakukan dengan bantuan SPSS versi 17.0, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut: Tabel 11. Perhitungan Hipotesis Independent Samples Test. Kecemasan Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene’s Test for F Equality of Variances Sig. t-test for Equality of t Means df Sig. 2-tailed Mean Difference Std. error Difference Lower 95 Confidence Interval Upper of the Difference 0.776 0.382 -1.025 56 .310 -2.98775 2.91495 -8.82710 2.85161 -1.074 55.650 .287 -2.98775 2.78092 -8.55937 2.58388 Dari hasil perhitungan Levene’s test dapat dilihat angka signifikansi sebesar 0.382 jika dibandingkan dengan pedoman pengambilan keputusan, maka terlihat bahwa angka 0.382 0,05 yang berarti bahwa varian populasi identik. Oleh karena yang dipakai adalah kedua varian sama, maka yang dijadikan pedoman untuk analisis lebih lanjut adalah angka-angka yang terdapat pada baris equal variances assumed. Langkah pengujian hipotesis: 1. Mengubah hipotesis alternatif menjadi hipotesis nol. Hipotesis alternatif yang diajukan adalah: 93 H a = ”Ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara siswa kelas XI program akselerasi dan non-akselerasi di SMA Negeri 1 Purwokerto ”. Diubah menjadi hipotesis nol yakni : H = ”Tidak ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara siswa kelas XI program akselerasi dan non-akselerasi di SMA Negeri 1 Purwokerto ”. 2. Menghitung t statistik. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 17.0, didapatkan nilai t hitung sebesar -1.025 2-tailed. Dengan nilai signifikansi 0.310. 3. Mengetahui nilai t tabel. T tabel pada level alpha 5, df=56 adalah sebesar 2.000 1-tailed. 4. Pengujian hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan pengujian satu sisi. Kriteria yang digunakan adalah, apabila nilai t hitung t tabel. 5. Menggambar kurva penerimaan hipotesis Gambar 1. Kurva Penerimaan Hipotesis. Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai t hitung t tabel, -1.025 2.000. Karena hipotesis yang diuji adalah hipotesis satu sisi, maka hipotesis alternatif ditolak dan hipotesis nol diterima yaitu Daerah H diterima Daerah H ditolak 2,000 r tabel -1.025 r hitung