14 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah keilmuan
mengenai pengembangan teori tentang kecemasan pada remaja dalam kaitannya dengan perbedaan program pendidikan.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Memberikan referensi yang dapat dijadikan pedoman dalam memberikan layanan BK berkaitan dengan kecemasan siswa
akselerasi dan non-akselerasi. Penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan evaluasi diri bagi guru untuk selalu mengembangkan
kompetensinya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan menerapkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
b. Bagi Pihak Sekolah Memberikan referensi terhadap kepala sekolah dalam
mengambil kebijakan sesuai dengan perbedaan program pendidikan antara siswa akselerasi dan non-akselerasi yang berpengaruh
terhadap perbedaan kecemasan antara keduanya.
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
Kecemasan atau anxiety berasal dari bahasa latin, yaitu angustus, yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik. Chaplin 2006:
32 mendefinisikan kecemasan sebagai suatu perasaan campuran berisikan ketakutan dan kekhawatiran mengenai masa-masa mendatang
tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut. Semua situasi yang akan mengancam kesejahteraan organisme dapat menimbulkan kecemasan.
Konflik, frustasi, ancaman fisik, ancaman terhadap harga diri, dan tekanan untuk melakukan sesuatu diluar kemampuan akan menimbulkan
kecemasan. Atkinson, Atkinson Hilgard 1999: 212 mendefinisikan
kecemasan sebagai suatu emosi yang tidak menyenangkan dan ditandai dengan istilah-istilah seperti kekhawatiran, keprihatinan dan rasa takut
yang berada pada tingkat yang berbeda-beda. Hampir setiap orang pernah mengalami kecemasan, akan tetapi intensitasnya saja yang berbeda-beda.
Anxiety atau kecemasan adalah keadaan perasaan yang ditandai oleh gejala-gejala jasmaniah dan kekhawatiran tentang masa depan.
Gejala jasmaniah tersebut seperti ketegangan fisik yaitu tangan bergetar, perut sakit, jantung berdebar, berkeringat dingin Barlow, 2006: 158.
16 Menurut Zakiyah Darajat 1996: 27 kecemasan adalah suatu
keadaan emosi yang sedang mengalami tekanan perasaan frustasi atau pertentangan batin konflik. Manakala seseorang sedang mengalami
cemas karena perasaan atau konflik, maka perasaan itu akan muncul melalui berbagai bentuk emosi yang disadari dan yang tidak disadari.
Segi yang disadari dari cemas tampak seperti rasa takut, terkejut, ngeri, rasa lemah, rasa berdosa, rasa terancam dan sebagainya. Sementara segi
yang tanpa disadari dari cemas tampak dalam keadaan individu yang takut tanpa mengetahui faktor-faktor yang mendorongnya pada keadaan
itu. Taylor Kholil Lur Rochman, 2010: 99 mengemukakan bahwa
kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan
mengatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu ini pada umumnya tidak menyenangkan dan menimbulkan
perubahan fisiologis seperti gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat dan juga menimbulkan perubahan psikologis seperti panik,
tegang, bingung dan tidak bisa berkonsentrasi. Menurut Kaplan, kecemasan adalah respon terhadap situasi
tertentu yang mengancam, dan terjadi menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta
dalam menemukan identitas diri dan arti hidup. Pada kadar yang rendah, kecemasan membantu individu untuk bersiaga mengambil langkah-