50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Sebagaimana pengertian penelitian
kualitatif yang didefinisikan oleh Nana Syaodih 2009: 60 berikut ini: “Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok”.
Metode penelitian kualitatif disebut juga sebagai metode penelitian naturalistik, karena penelitian dilakukan pada kondisi yang alamiah.
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif. Alasan digunakannya jenis penelitian ini adalah karena peneliti ingin
mengetahui dan memberikan gambaran secara alamiah yang terjadi di lapangan terkait dengan Layanan Pendidikan Guru pada Siswa Hiperaktif di kelas II SD
Negeri 1 Ngulakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Jamal Ma’mur 2011: 40
yang menjelaskan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi saat
sekarang tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap gejala tersebut.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang akan diperoleh datanya untuk penelitian. Dalam penelitian ini, subjek penelitian yang digunakan adalah guru
51 kelas II SD Negeri 1 Ngulakan. Selain itu, terdapat guru pendamping khusus
dan siswa hiperaktif sebagai informan.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah informasi yang didapatkan dari subjek peneliti. Objek dalam penelitian ini adalah layanan pendidikan yang diberikan guru
kelas II pada siswa hiperaktif.
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2015 di SD Negeri 1 Ngulakan, Pengasih, Kulon Progo. Lokasi
penelitian ini beralamat di Jl. Tentara Pelajar, dusun Cekelan, desa Karangsari, kecamatan Pengasih, kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Alasan pemilihan
lokasi penelitian sebagai berikut. 1.
SD Negeri 1 Ngulakan merupakan sekolah inklusi, sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana layanan pendidikan yang diberikan oleh guru kepada
siswa berkebutuhan khusus dengan perilaku hiperaktif. 2.
SD Negeri 1 Ngulakan merupakan sekolah inklusi yang sudah mempunyai hasil asesmen untuk setiap siswa berkebutuhan khusus dari lembaga yang
berwenang. 3.
SD Negeri 1 Ngulakan sudah mempunyai guru pendamping khusus untuk membantu guru kelas dalam memberikan bantuan kepada siswa
berkebutuhan khusus.
52 Prosedur dalam memasuki lapangan penelitian ini, pada awalnya penulis
memilih lokasi SD yang merupakan sekolah inklusi. Kemudian, peneliti memilih sekolah inklusi yang mempunyai guru pendamping khusus dan
mempunyai hasil asesmen setiap siswa berkebutuhan khusus. Belum semua sekolah inklusi mempunyai guru pendamping khusus dan hasil asesmen siswa.
Peneliti mengambil SD N 1 Ngulakan sebagai lokasi penelitian. Selanjutnya, peneliti melakukan observasi pembelajaran di kelas.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti selama beberapa kali pembelajaran, peneliti menemukan perilaku salah satu siswa kelas II yang
berbeda dengan siswa lain. Perilaku siswa ini sering jalan-jalan di kelas dan mengganggu siswa lain saat pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran
menjadi sedikit terhambat. Setelah peneliti mengamati perilaku yang ditunjukkan siswa, peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas II dan
guru pendamping khusus. Kemudian peneliti berkonsultasi dengan dosen pembimbing skripsi. Peneliti mengumpulkan data dengan triangulasi sumber
yaitu wawancara kepada guru, guru pendamping khusus, dan siswa.
E. Metode Pengumpulan Data