19
4. Karakteristik Siswa Hiperaktif
Menentukan siswa mengalami gangguan hiperaktif tidaklah mudah. Hal ini terjadi karena sulit membedakan mana perilaku anak normal yang aktif dan
mana perilaku yang hiperaktif. Tidak semua perilaku siswa yang menunjukkan keganjilan termasuk perilaku hiperaktif. Siswa hiperaktif mempunyai
karakteristik yang berbeda dengan siswa lainnya. Ferdinand Zaviera 2012: 15 mengungkapkan beberapa karakteristik siswa hiperaktif yaitu: a tidak fokus,
b menetang, c destruktif, d tak kenal lelah, e tanpa tujuan, f tidak sabar dan usil, dan g intelektualitas rendah.
a. Tidak Fokus
Anak hiperaktif tidak bisa diam dalam waktu lama dan perhatiannya mudah teralihkan pada hal lain. Selain itu, anak hiperaktif juga tidak
memiliki fokus yang jelas. Anak hiperaktif berbicara semaunya berdasarkan apa yang ingin diutarakan tanpa ada maksud jelas sehingga kalimatnya
sering sulit dipahami oleh orang lain. b.
Menentang Anak hiperaktif pada umumnya mempunyai sikap penentang atau tidak
mau dinasehati. Penolakan terhadap perintah orang lain juga bisa ditunjukkan dengan sikap acuh.
c. Destruktif
Perilaku anak hiperaktif umunya destruktif atau merusak. Jika anak lain berusaha menyusun mainan dengan rapi, sebaliknya anak hiperaktif justru
menghancurkan atau merusak.
20 d.
Tak kenal lelah Anak hiperaktif jarang merasakan lelah. Sepanjang hari anak hiperaktif
akan selalu bergerak kesana kemari, lompat, lari, dan sebagainya. e.
Tanpa Tujuan Kegiatan yang dilakukan oleh anak hiperaktif tanpa tujuan jelas. Anak
tersebut hanya melakukan kegiatan yang diinginkan sesuka hatinya. f.
Tidak Sabar dan Usil Anak hiperaktif tidak suka menunggu, biasanya jika ingin pinjam sesuatu
yang sedang dipakai oleh anak lain ia akan langsung merebutnya. Anak hiperaktif sering usil terhadap teman tanpa alasan yang jelas.
g. Intelektualitas Rendah
Intelektualitas anak hiperaktif rendah bisa terjadi karena secara psikologis mentalnya sudah terganggu. Oleh karena itu, ia tidak bisa menunjukkan
kemampuan kreatifnya. Selain menurut pendapat ahli, karakteristik siswa hiperaktif dapat
diketahui melalui hasil diagnosis. Berdasarkan
Diagnostic And Statistical Manual of Mental Disorder IV
2005 dalam A. Dayu P., 2013: 56 karakteristik siswa hiperaktif yaitu: a kegagalan memusatkan perhatian, b hiperaktivitas
dan impulsif, dan c karakteristik tambahan. a.
Kegagalan Memusatkan Perhatian Siswa hiperaktif menunjukkan enam atau lebih gejala tidak mampu
memusatkan perhatian
inattention
, berlangsung minimal 6 bulan pada derajat maladaptif dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangannya.
21 Gejala yang menunjukkan ketidakmampuan dalam memusatkan perhatian
adalah sebagai berikut. 1
Sering gagal memusatkan perhatian pada hal kecil membuat kesalahan yang ceroboh tidak hati-hati dalam pekerjaan sekolah, pekerjaan
kegiatan lain. 2
Sering sulit mempertahankan perhatian saat melaksanakan tugas kegiatan bermain.
3 Sering seperti tidak mendengarkan saat diajak bicara langsung.
4 Sering tidak mengikuti petunjuk dan gagal menyelesaikan pekerjaan
sekolah dan tugas tidak disebabkan oleh perilaku menentang atau kegagalan memahami petunjuk.
5 Sering sulit mengatur tugas dan kegiatan.
6 Sering menghindar, tidak suka enggan terlibat dalam tugas yang
memerlukan ketekunan berkesinambungan. 7
Sering menghilangkan benda yang diperlukan untuk melaksanakan tugas kegiatan.
8 Perhatian sering mudah dialihkan oleh rangsangan dari luar.
9 Sering lupa dalam kegiatan sehari-hari. A. Dayu, 2013: 56
b. Hiperaktivitas dan Impulsif
Siswa hiperaktif menunjukkan enam atau lebih gejala hiperaktivitas dan impulsivitas, berlangsung minimal 6 bulan pada derajat maladaptif dan tidak
sesuai dengan tingkat perkembangannya. Gejala yang menunjukkan hiperativitas dan impulsivitas adalah sebagai berikut.
1 Sering gelisah, tangan dan kakinya tidak bisa diam, serta tidak bisa
duduk diam. 2
Sering meninggalkan tempat duduk di dalam kelas situasi lain di mana diharapkan untuk tetap diam.
3 Sering berlari-lari memanjat berlebihan dalam situasi yang tidak sesuai
untuk hal tersebut. 4
Sering mengalami kesulitan bermain mengikuti kegiatan waktu senggang dengan tenang.
5 Sering dalam keadaan “siap bergerak” atau bertindak seperti
digerakkan mesin. 6
Sering bicara berlebihan. 7
Sering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai ditanyakan. 8
Sering sulit menunggu giliran. 9
Sering menyela memaksakan diri terhadap orang lain misal: memotong percakapan mengganggu permainan. A. Dayu, 2013: 57
22 c.
Karakteristik Tambahan Berikut merupakan karakteristik tambahan yang menunjukkan bahwa
seseorang siswa mengalami gangguan perilaku hiperaktif. 1
Gejala tersebut yang menimbulkan masalah terjadi sebelum usia 7 tahun.
2 Kegagalan yang ditimbulkan oleh gejala-gejala tersebut tampak pada
dua atau lebih tempat di sekolah atau di tempat bermain dan di rumah. 3
Ada permasalahan yang bermakna secara klinis pada fungsi sosial, akademik, dan okupasional.
4 Gejala-gejala tersebut tidak disebabkan oleh gangguan yang lain:
perkembangan pervasif, skizofrenia psikotik dan tidak diakibatkan gangguan mental lain misalnya: gangguan cemas, gangguan
kepribadian. A. Dayu, 2013: 58
Berdasarkan beberapa karakteristik siswa hiperaktif yang telah dipaparkan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa siswa hiperaktif mempunyai
karakteristik khusus yaitu: a tidak fokus sulit berkonsentrasi, b perhatian mudah terganggu pada hal-hal kecil, c ceroboh, d usil dan suka mengganggu
siswa lain tanpa alasan, e tidak bisa duduk tenang lama di kelas, f sering memotong pembicaraan guru di kelas, dan g kemampuan akademik rendah.
5. Kebutuhan Siswa Hiperaktif