Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Respon Siswa terhadap Implementasi Model Pembelajaran

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share

TPS Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share TPS sudah baik diterapkan sesuai dengan tahapan-tahapannya yaitu: a. Tahap think yaitu dengan cara pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan pertanyaan atau masalah terkait dengan pembelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. b. Tahap pair dilakukan setelah siswa selesai tahap think. Pada tahap pair siswa bersama pasangannya melakukan diskusi dan dalam tahap ini siswa dituntut untuk belajar dan bekerja dalam kelompok kecil. Pelaksanaan tahap ini sesuai dengan yang diungkapkan Anita Lie 2008: 29. c. Tahap terakhir adalah tahap share yang dilakukan dengan cara setiap perwakilan pasangan maju untuk membagi hasil diskusi mereka kepada seluruh pasangan di kelas.

2. Respon Siswa terhadap Implementasi Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Think Pair Share TPS Data yang diperoleh dari angket respon siswa yang diperoleh menunjukkan respon positif terhadap penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share TPS, hal ini terbukti bahwa rata-rata skor respon siswa mencapai 81,12. Indikator siswa mampu bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain diperoleh skor sebesar 79,95. Hasil tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Anita Lie 2008: 29 dan Miftahul Huda 2014: 136 yang menyebutkan bahwa metode pembelajaran kooperatif mendorong siswa untuk belajar dan bekerja dalam kelompok kecil. Indikator siswa mampu memberikan kesempatan delapan kali lebih banyak untuk menunjukkan partisipasinya diperoleh skor sebesar 81,82. Hal ini sejalan dengan pendapat Miftahul Huda 2014: 137 yang menyatakan bahwa teknik TPS mampu memberikan kesempatan delapan kali lebih banyak kepada setiap peserta didik untuk menunjukkan partisipasinya. Indikator tingkat pemahaman materi diperoleh skor sebesar 76,14. Wina Sanjaya 2013: 246 menyatakan bahwa setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya sehingga dapat memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya. Indikator kenyamanan siswa dalam proses pembelajaran memperoleh skor 81,25 dan indikator kedekatan antar siswa di dalam kelas memiliki skor 86,37. Sebagaimana Wina Sanjaya 2013: 246-247 menyatakan bahwa prinsip pembelajaran kooperatif mampu memberikan ruang dan kesempatan luas kepada anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota dan mengisi kekurangan masing- masing.

3. Motivasi Belajar Akuntansi