90
d. Refleksi Siklus I
Siklus I sudah terlaksana sesuai dengan apa yang direncanakan, yaitu suatu pembelajaran dengan menggunakan model Quantum
Teaching. Pada awal pembelajaran guru memberikan pertanyaan yang berhubungandengan materi yang akan dipelajari, yaitu tentang sumber-
sumber energi panas. Pertanyaan tersebut tidak jauh dari kehidupan sehari-hari siswa.
Pada kegiatan Tumbuhkan, guru menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari yang dikaitkan dengan materi
yang akan dipelajari siswa untuk dilakukan sebagai apersepsi sebagai pengenalan atau memancing pengetahuan siswa. Guru juga
menumbuhkan minat siswa sebelum memulai pelajaran dengan tepuk atau nyanyian sebagai penyemangat. Pada tahap ini juga dimaksudkan
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada indikator ingin mendalami IPA dan Senang belajar IPA. Pada tahap ini guru
menciptakan suasana kelas yang menyenangkan sehingga siswa benar- benar antusias dengan apa yang akan mereka pelajari. Pada tahap ini
semua siswa tampak antusias dalam memulai pelajaran. Saat kegiatan Alami, guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengalami secara langsung percobaan yang berkaitan dengan materi IPA. Pada kegiatan ini guru juga mengingatkan siswa agar
tekun dalam menghadapi tugas yang diberikan oleh guru. Pada kegiatan ini guru juga membimbing siswa didalam kelompok yang
91
masih mengalami kesulitan dalam melakukan percobaan.Tahap alami juga mengajarkan siswa untuk lebih bisa bekerjasama dalam proses
pembelajaran IPA secara kelompok. Namun dalam beberapa kesempatan masih ada beberapa siswa yang sulit dikondisikan pada
saat melakukan percobaan. Pada tahap Namai, guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk memahami materi yang telah mereka pelajari pada saat percobaan dengan cara menjawab pertanyaan yang ada di LKS dan
didiskusikan bersama dengan teman sekelompoknya. Pada tahap ini masih ada beberapa siswa yang sulit dikondisikan untuk berdiskusi dan
bekerjasama dengan kelompoknya dan kurang memahami petunjuk yang tertulis dalam LKS sehingga ada beberapa percobaan yang salah.
Selain itu masih ada beberapa siswa putra bermain alat percobaan setelah melakukan percobaan seperti bermain api, batu dll. Pada tahap
ini guru juga menumbuhkan indikator pada motivasi belajar IPA pada indikator ulet menghadapi kesulitantugas yang sedang dihadapi, dan
juga tidak cepat bosan pada tugas-tugas rutin. Guru berkeliling pada setiap kelompok untuk membimbing siswa yang masih mengalami
kesulitan dalam mengerjakan LKS dan menegur siswa yang tidak ikut berdiskusi dalam menjawab soal-soal yang ada di LKS.
Setelah siswa selesai mengerjakan LKS ,tahap selanjutnya yaitu pada langkah Demonstrasikan, perwakilan dari setiap kelompok
mempresentasikan hasil dari percobaan yang telah dilakukan dan
92
didemonstrasikan didepan kelas. Kelompok lain memperhatikan dan mengoreksi jawaban mereka. Pada saat tahap ini guru masih sesekali
menegur siswa yang tidak memperhatikan presentasi siswa yang sedang menyampaikan hasil diskusinya.
Pada tahap Ulangi, guru mengoreksi satu per satu jawaban siswa terkait percobaan yang dilakukan, sambil mendemonstrasikan ulang
didepan kelas kemudian memberikan sedikit materi kepada siswa untuk dicatat. Pada indikator senang mencari dan memecahkan soal
IPA guru mengkaitkannya dengan tahap ini. Guru sering bertanya kepada siswa tentang beberapa pertanyaan terkait dengan materi yang
telah dipelajari. Ada beberapa siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar.
Pada tahap Rayakan, guru memberikan reward kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan, dan bersama-
sama berteriak “horaaay” pada saat pembelajaran telah selesai dilakukan.
Berdasarkan diskusi antara peneliti, guru kelas dan rekan peneliti di dapatkan data bahwa penggunaan model Quantum Teaching dalam
pembelajaran IPA materi energi panas dan bunyi serta sifatnya kelas IV SD N 1 Pedes dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA.
Ada beberapa langkah dalam langkah TANDUR yang belum bisa dikondisikan pelaksanaannya sehingga memerlukan perbaikan dan
pencapaian pada hasil belajar yang belum dapat memenuhi kriteria keberhasilan yang diinginkan peneliti dan pihak sekolah.
93
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti, guru kelas dan rekan peneliti melanjutkan tindakan pada siklus II dengan
beberapa perbaikan sebagai berikut:
Tabel 20. Refleksi Hasil Penelitian
No Siklus I
Tindakan Perbaikan Siklus II 1.