Dalam penelitian ini yang digunakan adalah CBR unsoaked dan CBR Soaked karena penelitian ini hanya bertujuan untuk mendapatkan kuat dukung tanah
lempung. Untuk pengujian Swelling rendaman diperoleh persamaan:
2.10
Dimana S = Potensi Pengembangan A = pembacaan Dial mm
H = Tinggi Benda Uji mm
2.10 Uji Tekan Bebas Unconfined Compression Test
Yang dimaksud dengan kekuatan tekan bebas adalah besarnya beban aksial persatuan luas pada saat benda uji mengalami keruntuhan atau pada saat renggangan
aksial mencapai 20. Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan besarnya kekuatan tekan bebas contoh tanah dan batuan yang bersifat kohesif dalam keadaan
asli maupun buatan remoulded. Bila maksud pengujian adalah untuk menentukan parameter kuat geser tanah,
pengujian ini hanya cocok untuk jenis tanah lempung jenuh, dimana pada pembebanan cepat, air tidak sempat mengalir ke luar dari benda uji. Pada lempung
jenuh, tekanan air pori dalam benda uji pada awal pengujian negatif tegangan kapiler.
Universitas Sumatera Utara
Gambar skematik dari prinsip pembebanan dalam percobaan ini dapat dilihat pada Gambar 2.15.
s
1
s
1
s = 0
3
s = 0
3
Contoh tanah
Gambar 2.15 Skema uji tekan bebas
Tegangan aksial yang diterapkan di atas benda uji berangsur-angsur ditambah sampai benda uji mengalami keruntuhan. Sedangkan untuk hubungan konsistensi
dengan kuat tekan bebas tanah lempung diperlihatkan dalam Tabel 2.14. Tabel 2.14 Hubungan kuat tekan bebas qu tanah lempung dengan konsistensinya
Holtz and Kovacs, 1981 Konsistensi
q
u
kNm
2
Lempung keras Lempung sangat kaku
Lempung kaku Lempung sedang
Lempung lunak Lempung sangat lunak
400 200 – 400
100 – 200 50 – 100
25 – 50 25
Ada beberapa hal yang harus dipenuhi, untuk memperoleh hasil uji tekan bebas Holtz and Kovacs, 1981 adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Benda uji harus 100 jebuh, kalau tidak, akan terjadi desakan udara di dalam ruang pori yang menyebabkan angka pori e berkurang sehingga kekuatan benda
uji bertambah. 2. Benda uji tidak boleh mengandung retakan atau kerusakan yang lain. Dengan kata
lain benda uji harus utuh dan merupakan lempung homogen. Dalam praktek, sangat jarang lempung overconsolidated dalam keadaan utuh, dan bahkan sering
terjadi pula lempung normally consolidated mempunyai retakan-retakan. 3. Proses pengujian harus berlangsung dengan cepat sampai contoh tanah mencapai
keruntuhan. Pengujian ini merupakan uji tegangan total dan kondisinya harus tanpa drainase selama pengujian berlangsung. Jika waktu yang dibutuhkan dalam
pengujian terlalu lama, penguapan dan pengeringan benda uji akan menambah tegangan kekang dan dapat menghasilkan kuat geser yang lebih tinggi. Waktu
yang cocok biasanya sekitar 5 sampai 15 menit.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Kegiatan Penelitian.
Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Semua prosedur pelaksanaan baik dalam pembuatan contoh tanah benda uji maupun
pengujian contoh tanah mengikuti prosedur test yang dikeluarkan oleh AASHTO dan ASTM.
Metode dan prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap, yaitu penelitian awal untuk menentukan unsur kimia abu cangkang sawit dan unsur kimia tanah
lempung untuk menentukan adakah unsur kimia yang terkandung didalam abu cangkang sawit dan tanah lempung yang dapat saling mengikat sehingga dapat
mengurangi kadar air dalam tanah dan diharapkan tanah lunak yang distabilisasi dapat menjadi lebih baik lagi.
3.2 Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian tahap awal dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA Universitas Sumatera Utara dari Tanggal 18 Februari sampai 18 Maret 201,
untuk meneliti unsur-unsur kimia yang terkandung didalam sample. Penelitian tahap kedua dilakukan di Laborataorium Pusat Survey Geologi
Bandung dari tanggal 9 sampai 26 Mei 2011, untuk meneliti Mineralogi sample dan foto SEM Scanning Electron Microscope dari sampel.
Universitas Sumatera Utara