batas cair dan menaikkan batas plastis, maka indeks plastisnya akan menurun. Nilai indeks plastis PI sangat menentukan klasifikasi potensi pengembangan tanah.
Semakin besar nilai indeks plastisitas campuran tanah dan abu cangkang sawit, semakin besar pula potensi pengembangan tanah tersebut. Semakin menurun nilai
indeks plastisitas PI campuran tanah dan abu cangkangs awit maka potensi pengembangan semakin berkurang.
5.4 Pengaruh Abu Cangkang sawit Terhadap Specific Gravity
Hasil uji berat jenis dengan penambahan abu cangkang sawit sebesar 3, 6, 9, 12 dan 15 sebagaimana tercantum padaTabel 4.11 menunjukkan adanya
kecenderungan penurunan nilai specific gravity seiring dengan bertambah besarnya persentase abu cangkang sawit. Hal ini disebabkan antara lain karena bercampurnya
dua bahan dengan specific gravity yang berbeda. Nilai specific gravity abu cangkang sawit sebesar 1,91 memang lebih rendah bila dibandingkan dengan specific gravity
tanah asli sebesar 2,65, sehingga penurunan specific gravity terjadi. Selain itu, proses sementasi pada tanah dan abu cangkang sawit, menyebabkan terjadinyna
penggumpalan yang merekatkan antar partikel, rongga-rongga pori yang telah ada sebagian akan dikelilingi bahan sementasi pada tanah dan abu cangkang sawit yang
agak kaku dan sulit ditembus air. Rongga pori yang terisolasi oleh lapisan sementasi kedap air akan terukur sebagai volume butiran dan selanjutnya menurunkan nilai
specific gravity.
Universitas Sumatera Utara
5.5 Pengaruh Abu Cangkang Sawit Terhadap Gradasi Butiran Campuran
Tanah Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dengan penambahan abu cangkang sawit 3,
6, 9, 12 dan 15 menyebabkan perubahan komposisi fraksi, yaitu bertambahnya fraksi tertahan saringan No.200 Gambar 4.4 serta berkurangnya
fraksi lolos saringan No.200. Besarnya penambahan yang terjadi dibandingkan tanah asli sebesar 5,87 dimulai dari fraksi lolos saringan No.200 tanah asli 0 sebesar
92,56, untuk variasi campuran dari 3, 6, 9 ,12 dan 15 terus mengalami penurunan fraksi lolos saringan No.200.
Perubahan ini menyebabkan gradasinya beragam. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya penggumpalan akibat proses sementasi, sebagian partikel berubah
ukuran menjadi lebih besar. Perubahan gradasi akan berpengaruh terhadap karakteristik tanah misalnya plastisitasnya, kepadatannya maupun kuat tekan dan kuat
dukung tanah tersebut. Kandungan fraksi berbutir halus sangat mempengaruhi sifat pengembangan
tanah. Semakin rendah jumlah kandungan fraksi halus butiran 0,075mm suatu tanah, semakin kurang derajat aktivitas dan potensi pengembangan.
5.6 Pengaruh Abu Cnagkang Sawit Terhadap Compaction