Pengaruh Abu Cangkang Sawit Terhadap Batas-batas Konsistensi Tanah

besar dari 11 dan harga Plastis Limit PL lebih kecil dari 30 pada penelitian ini diperoleh nilai PI = 19,32 , LL = 41,98 dan PL = 22,66 maka tanah yang digunakan sebagai sample penelitian ini termasuk golongan A-7-6. Hasil penelitian uji Batas Atterberg dapat di plot pada grafik Batas-batas atterberg untuk sub kelompok A-4, A-5, A-6 dan A-7 . Kelompok tanah AASHTO yang diperoleh dari hasil penelitian di laboratorium A-7-6 sebanding dengan kelompok tanah sistem Unified CL yang masih termasuk kategori sangat mungkin berdasarkan Perbandingan sistem AASHTO dengan sistem Unified Liu,1967. Dengan bertambahnya persentase abu cangkang sawit maka kelompok klasifikasi tanah mengalami perubahan berdasarkan batas cair dan plastis indeksnya yang mengalami perubahan, abu cangkang sawit 6, 9, 12dan 15 mengalami perubahan kelompok tanah menjadi kelompok A-6 dari abu cangkang sawit 0 dan 3 yang termasuk kedalam kelompok A-7-6. Tetapi hal ini masih termasuk didalam kelompok tanah yang sangat mungkin CL untuk Unified dan A-6, A-7-6 berdasarkan kelompok tanah yang sebanding dengan sistem AASHTO.

5.3 Pengaruh Abu Cangkang Sawit Terhadap Batas-batas Konsistensi Tanah

Dari hasil uji Laboratorium untuk parameter batas-batas konsistensi yang terdiri dari 4 parameter yaitu batas susut SL, batas cair LL, batas plastis PL dan indeks plastisitas PI yang hasilnya sudah terlihat pada Tabel 4.9 dan Gambar 4.3. Universitas Sumatera Utara Dari grafik tersebut dapat dilihat adanya perubahan nilai pada 4 parameter batas-batas konsistensi tanah sebelum dan sesudah distabilisasi dengan abu cangkang sawit. Dapat disimpulkan, seiring dengan naiknya prosentase penambahan abu cangkang sawit maka bertambah besar pula perubahan nilai batas-batas konsistensi. a. Pengujian Batas Cair Untuk batas cair LL, ternyata menunjukkan adanya penurunan seiring dengan besarnya penambahan persentase abu cangkang sawit. Nilai batas cair untuk tanah asli sebesar 41,98 penuranan terjadi pada penambahan abu cangkang sawit 3 sebesar 41,68 , 6 sebesar 39,63 dan 9 sebesar 36,74 namun untuk penambahan abu cangkang sawit selanjutnya terjadi kenaikan nilai batas cair untuk 12 sebesar 37,62 dan 15 sebesar 39,83 hal ini disebabkan pada pengujian batas cair untuk menutup alur dengan pukulan 25 kali diperlukan kadar air yang lebih banyak sehingga batas cair meningkat. Dan ini juga berarti penggunaan abu cangkang sawit untuk 12 dan 15 sudah tidak efektif lagi. b. Pengujian Batas Plastis PL Untuk batas plastis PL, dengan penambahan abu cangkang sawit dapat menaikkan nilai batas plastis yang semula nilai batas plastis tanah lempung 0 abu cangkang sawit sebesar 22,66 beranjak naik seiring penambahan persentase abu cangkang sawit untuk 3 sebesar 25,53, untuk 6 sebesar 27,59, untuk 9 sebesar 28,52, untuk 12 sebesar 32,47 dan 15 sebesar 33,11. Kenaikan yang terjadi tidak begitu signifikan hal ini disebabkan didalam pengujian batas plastis Universitas Sumatera Utara dimana untuk membentuk partikel tanah menjadi batangan yang diameter 4mm diperlukan kadar air yang lebih banyak sehingga akan menaikkan batas plastis. c. Pengujian Batas Susut SL Untuk batas susut SL, penambahan persentase abu cangkang sawit akan menyebabkan penurunan nilai batas susut. Hal ini terjadi pada variasi persentase campuran abu cangkang sawit yang dimulai dari 41,19 untuk tanah asli mengalami penurunan untuk variasi 3 sebesar 40,09, untuk 6 sebesar 38,97 untuk 9 sebesar 38,26 hal ini disebabkan flokulasi yang menyertai proses pertukaran ion- ion. Peristiwa ini akan menghasilkan butiran tanah baru dengan ukuran yang lebih besar, sehingga akan memperkecil luas permukaan spesifik. Permukaan spesifik yang kecil akan menggurangi kepekaan tanah terhadap pengaruh air .keadaan ini menyebabkan tanah sulit berubah volumenya akibat pengaruh air walaupun dengan kadar air yang tinggi. Namun untuk variasi campuran abu cangkang sawit 12 dan 15 kembali mengalami kenaikan sebesar 39,43 dan 40,22 dikarenakan penambahan abu cangkang sawit sudah tidak efektif lagi untuk kadar abu cangkang sawit yang lebih besar. d. Plastisitas Index PI Indeks Plastisitas PI adalah batas cair dikurangi batas plastis PI = LL – PL. Hubungan tersebut memperlihatkan bahwa nilai PI sangat tergantung oleh nilai batas cair dan batas lastis.penambahan persentase abu cangkang sawit dapat menurunkan Universitas Sumatera Utara batas cair dan menaikkan batas plastis, maka indeks plastisnya akan menurun. Nilai indeks plastis PI sangat menentukan klasifikasi potensi pengembangan tanah. Semakin besar nilai indeks plastisitas campuran tanah dan abu cangkang sawit, semakin besar pula potensi pengembangan tanah tersebut. Semakin menurun nilai indeks plastisitas PI campuran tanah dan abu cangkangs awit maka potensi pengembangan semakin berkurang.

5.4 Pengaruh Abu Cangkang sawit Terhadap Specific Gravity

Dokumen yang terkait

Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) Pada Stabilitas Tanah Lempung Dengan Campuran Semen Dan Abu Cangkang Sawit

14 117 79

Komparasi Nilai Daya Dukung Tanah Lempung Ditinjau Dari Hasil Uji Skala Penetrasi Konus Dinamis, Uji Cbr Laboratorium Dan Uji Kuat Tekan Bebas

7 48 82

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Ampas Tebu Terhadap Stabilitas Tanah Lempung dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Uncofined Compression Test) dan Ditinjau dari Nilai CBR

2 11 107

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Penggunaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

1 11 108

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 1 19

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu Terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Kapur.

0 1 13

PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GADONG TERHADAP KUAT DUKUNG DAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG TANON PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GADONG TERHADAP KUAT DUKUNG DAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG TANON.

0 0 17

PENDAHULUAN PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GADONG TERHADAP KUAT DUKUNG DAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG TANON.

0 0 4

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Penggunaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 16

KAJIAN PENGARUH PENAMBAHAN ABU CANGKANG SAWIT TERHADAP KUAT TEKAN BATA MERAH

0 0 11