5.5 Pengaruh Abu Cangkang Sawit Terhadap Gradasi Butiran Campuran
Tanah Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dengan penambahan abu cangkang sawit 3,
6, 9, 12 dan 15 menyebabkan perubahan komposisi fraksi, yaitu bertambahnya fraksi tertahan saringan No.200 Gambar 4.4 serta berkurangnya
fraksi lolos saringan No.200. Besarnya penambahan yang terjadi dibandingkan tanah asli sebesar 5,87 dimulai dari fraksi lolos saringan No.200 tanah asli 0 sebesar
92,56, untuk variasi campuran dari 3, 6, 9 ,12 dan 15 terus mengalami penurunan fraksi lolos saringan No.200.
Perubahan ini menyebabkan gradasinya beragam. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya penggumpalan akibat proses sementasi, sebagian partikel berubah
ukuran menjadi lebih besar. Perubahan gradasi akan berpengaruh terhadap karakteristik tanah misalnya plastisitasnya, kepadatannya maupun kuat tekan dan kuat
dukung tanah tersebut. Kandungan fraksi berbutir halus sangat mempengaruhi sifat pengembangan
tanah. Semakin rendah jumlah kandungan fraksi halus butiran 0,075mm suatu tanah, semakin kurang derajat aktivitas dan potensi pengembangan.
5.6 Pengaruh Abu Cnagkang Sawit Terhadap Compaction
Pengujian compaction dilakukan untuk melihat kepadatan tanah maksimum dan kadar air maksimum yang akan digunakan pada uji CBR, dari hasil uji
compaction dapat dilihat pada Tabel 4.12 bahwa dengan penambahan abu cangkang
Universitas Sumatera Utara
kepadatan tanah kering mengalami peningkatan dari 1,36 grcm
3
menjadi 1,44 grcm
3
. Sedangkan untuk kadar air mengalami penurunan dari 29,88 menjadi 28,90 .
5.6 Pengaruh Abu Cangkang Sawit Terhadap Kuat Tekan
Pengujian tekan bebas tanah asli dilakukan sebanyak dua kali, pertama tanah asli undisturbed yang memiliki nilai kuat tekan sebesar 0,62 kgcm
2
, sedangkan untuk yang remoulded tanah asli nilai kuat tekan sebesar 0,43 kgcm
2
, penurunan nilai kuat tekan dari Undisturb ke remoulded ini disebabkan pada tanah Undisturb partikel-
partikel butiran tanah masih utuh sebagaimana kondisi tanah lapangan hal ini berbeda dengan remoulded dikarenakan pada tanah remoulded kemungkinan partikel-partikel
butiran ada yang terpecah. Nilai kuat tekan ini masih termasuk kelompok lempung lunak yaitu antara 0,25 – 0,5 kgcm
2
. Setelah dilakukan penambahan abu cangkang sawit sebesar 6 maka nilai
kuat tekan mengalami kenaikan sebesar 0,87 kgcm
2
, tetapi pada abu cangkang sawit 9 mengalami penurunan 0,491 kgcm
2
, tetapi masih diatas tanah asli remoulded. Kenaikan nilai kuat tekan bebas tersebut disebabkan terjadinya pertukaran
ion-ion positif kation yang ada didalam tanah lempung Na
+
dan K
+
oleh ion-ion positif yang ada didalam abu cangkangs awit Ca
++
dan Mg
++
. Reaksi pertukaran ion –ion positif initerjadi dalam waktu yang relatif singkat dan akan menyebabkan proses
terjadinya butiran-butiran yang cukup besar flokulasi. Oleh karena membesarnya butiran-butiran tanah lempung sehingga ini akan menaaikkan niali kuat tekan bebas.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian terlihat bahwa pada kadar abu cangkang sawit 6 terjadi kenaikan yang signifikan dibanding kadar abu cangkang sawit 9 hal ini disebabkan
dengan kadar abu cangkang sawit yang lebih tinggi tidak mampu mengikat silikat dan aluminat yang ada di dalam tanah lempung. Lagipula proporsi CaO dan SiO
2
, dan Al
2
O
3
terdapat pada kadar abu cangkang sawit 6.
5.8 Pengaruh Abu Cangkang sawit Terhadap CBR Unsoaked dan Soaked