Tujuan Komunikasi Terapeutik TINJAUAN PUSTAKA

5 Kesetaraan Equality Dalam setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai. Lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar setara dalam segala hal. Terlepas dari ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.

2.2.4. Tujuan Komunikasi Terapeutik

Menurut Indrawati 2008 tujuan komunikasi terapeutik adalah membantu klien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila klien percaya pada suatu hal yang diperlukan, mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif serta memengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri. Komunikasi terapeutik bertujuan untuk mengembangkan pribadi klien ke arah yang lebih positif atau adaptif dan diarahkan pada pertumbuhan klien yang meliputi realisasi diri, penerimaan diri, dan peningkatan kehormatan diri. Melalui komunikasi terapeutik diharapkan terjadi perubahan diri klien. Klien yang tadinya tidak bisa menerima diri apa adanya atau merasa rendah diri, setelah berkomunikasi terapeutik dengan petugas kesehatan akan mampu menerima dirinya Suryani, 2006. Menurut Hibdon 2000 dalam Suryani 2006, melalui komunikasi terapeutik, klien belajar bagaimana menerima dan diterima orang lain. Dengan Universitas Sumatera Utara komunikasi yang terbuka, jujur, dan menerima klien apa adanya, petugas kesehatan akan dapat meningkatkan kemampuan dalam membina hubungan saling percaya. IMD pada hakikatnya adalah upaya dini dalam pencegahan penyakit pencegahan primordial yang dapat menyerang bayi. Dalam hal ini komunikasi terapeutik dilakukan sebagai pencegahan primordial tersebut dengan memberitahukan informasi yang jelas kepada pasienklien. Pengertian terapeutik disini tidak terlalu baku hanya untuk kesembuhan secara harfiah tetapi lebih bersifat kearah dinamis. Dinamis disini berarti kesembuhan yang dimaksudkan berarti meningkatnya derajat kesehatan. Meningkatnya derajat kesehatan juga berarti suatu upaya pemeliharaan kesehatan. IMD diberikan dalam upaya pemeliharaan kesehatan dan merupakan pencegahan primordial terhadap penyakit. Sehingga komunikasi terapeutik adalah metode komunikasi yang sesuai digunakan dalam penyampaian informasi mengenai IMD kepada pasienklien. Pemberian IMD sangat memerlukan komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh petugas kesehatan karena tidak semua klien mengetahui dan bersedia melakukan IMD walaupun hal tersebut demi kepentingannya.

2.2.5. Tahapan Komunikasi Terapeutik