Kontribusi pengendalian intern, sistem informasi akuntansi, dan motivasi kerja terhadap kinerja organisasi perusahaan studi kasus: PT. Pasaraya Manggarai di Jakarta
KONTRIBUSI PENGENDALIAN INTERN, SISTEM INFORM ASI AKUNTANSI, DAN M OTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PERUSAHAAN
(Studi Kasus: PT. Pasaraya M anggarai Di Jakarta) Skripsi
Diajukan kepada Fakult as Ekonomi dan Bisnis
Untuk M em enuhi Syarat -syarat Guna M eraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: BIER JANNAH NIM : 206082003974
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOM I DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(2)
KONTRIBUSI PENGENDALIAN INTERN, SISTEM INFORM ASI AKUNTANSI, DAN M OTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PERUSAHAAN
(Studi Kasus: PT. Pasaraya M anggarai Di Jakarta)
Skrispi
Diajukan kepada Fakult as Ekonomi dan Bisnis
Untuk M em enuhi Syarat -syarat Guna M eraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
BIER JANNAH NIM : 206082003974
Di Baw ah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Ahm ad Rodoni, M M Rahm aw at i, SE., M M
NIP. 196902032001121003 NIP. 1977081412006042003
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOM I DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
(3)
Hari ini, Rabu Tanggal Dua Puluh Empat November Tahun Dua Ribu Sepuluh t elah dilakukan Uji Komprehensif at as nam a Bier Jannah, NIM : 206082003974, dengan judul skripsi “KONTRIBUSI PENGENDALIAN INTERN, SISTEM INFORM ASI AKUNTANSI, DAN M OTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PERUSAHAAN (Studi Kasus: PT. Pasaraya M anggarai Di Jakarta)”. M emperhat ikan penampilan m ahasisw a t ersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat dit erima sebagai salah sat u syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akunt ansi Fakult as Ekonomi dan Bisnis Universit as Islam Negeri Syarif Hidayat ullah Jakart a.
Jakart a, 24 November 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Rahm aw ati, SE., M M Yusro Rahm a, SE., M .Si
Ket ua Sekret aris
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, M M Penguji Ahli
(4)
Hari ini, Kamis Tanggal Enam Belas Desem ber Tahun Dua Ribu Sepuluh t elah dilakukan Uji Skripsi at as nama Bier Jannah, NIM : 206082003974, dengan judul skripsi “KONTRIBUSI PENGENDALIAN INTERN, SISTEM INFORM ASI AKUNTANSI, DAN M OTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PERUSAHAAN (Studi Kasus: PT. Pasaraya M anggarai Di Jakarta)”. M emperhat ikan penampilan mahasisw a t ersebut selam a ujian berlangsung, m aka skripsi ini sudah dapat dit erim a sebagai salah satu syarat untuk m em peroleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akunt ansi Fakult as Ekonom i dan Bisnis Universit as Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakart a.
Jakart a, 16 Desemb er 2010
Tim Penguji Skripsi
Prof. Dr. Ahm ad Rodoni, M M Rahm aw at i, SE.,M M Penguji I Penguji II
Prof. Dr. Abdul Hamid, M S. Zuw est y Eka Put ri, SE., M .Ak Penguji Ahli I Penguji Ahli II
(5)
DAFTAR RIW AYAT HIDUP
A. Data Pribadi
1. Nam a : Bier Jannah
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakart a, 7 Okt ober 1987
3. Alamat : Jl.Bangka IX No. 40 RT. 001/ 010 Jakart a Selat an 12720
4. Nom or Telepon : 085695270789 5. St at us : Belum m enikah
6. Agam a : Islam
7. Kew arganegaraan : Indonesia
8. Alam at Em ail : bier_bee@yahoo.com
B. Data Pendidikan Formal
1.1994 - 2000 : SDI Al-HIKM AH.
2.2000 - 2003 : SM PI 1 Jakart a Selat an. 3.2003 - 2005 : SM UI Al-HIKM AH.
4.2005 - 2010 : Fakult as Ushuluddin Dan Filsafat
Universit as Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakart a.
5.2006 – 2010 : Fakult as Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akunt ansi, Universit as Islam Negeri Syarif Hidayat ullah Jakart a.
(6)
ABSTRACK
This st udy aims t o cont ribut e m engalisa int ernal cont rol, account ing informat ion syst em s, and w ork mot ivation on the performance of t he company' s organization. Data obtained in the form of prim ary dat a from t he PT. Pasaraya M anggarai in Jakart a. As for w hich a sample of this st udy w ere 60 respondent s. The st at ist ical met hod used is multiple linear regression. Sampling met hod used w as convenience sampling. Test t he qualit y of data used in t his st udy using a t est of validit y, reliabilit y t est ing, and dist ribut ion frequency quest ionnaire st at ement . As for t est ing t he hypot hesis in t his study using a t est of det erminat ion coefficient , F t est and t t est From t he result s of t his st udy show ed t hat t he variables of int ernal cont rol, accounting informat ion syst ems, and work mot ivat ion affect t he performance of t he com pany's organization, t he most dominant influences t hat can affect t he performance of t he company's organization is w orking motivat ion. The t est of det erminat ion coefficient of 63.4%, while t he remaining 36.6% influenced by ot her variables t hat are not know n.
Keyw ords: Organizational Performance Company, Int ernal Cont rol, Accounting Informat ion Syst em s, and Work M ot ivat ion.
(7)
ABSTRAK
Penelit ian ini bert ujuan unt uk m engalisa kont ribusi pengendalian int ern, sist em inform asi akunt ansi, dan mot ivasi kerja t erhadap kinerja organisasi perusahaan. Dat a yang diperoleh berupa dat a prim er dari PT. Pasaraya M anggarai di Jakart a. Adapun yang m enjadi sampel penelitian ini sebanyak 60 responden. M et ode st at ist ik yang digunakan adalah regresi linear berganda. M et ode penent uan sam pel yang digunakan adalah convenience sampling. Uji kualit as dat a yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji validit as, uji reliabilit as, dan dist ribusi frekuensi pernyat aan kuesioner. Sedangkan unt uk pengujian hipot esis pada penelitian ini m enggunakan uji koefisien det erm inasi, uji F, dan uji t. Hasil penelitian ini dapat diket ahui bahw a variabel pengendalian int ern, sist em inform asi akunt ansi, dan m otivasi kerja berpengaruh signifikan t erhadap kinerja organisasi perusahaan, adapun pengaruh yang paling dom inan yang dapat m empengaruhi kinerja perusahaan adalah mot ivasi kerja. Hasil uji koefisien det erm inasi sebesar 63.4% sedangkan sisanya 36.6% dipengaruhi oleh variabel lain yang t idak diket ahui.
Kata Kunci: Kinerja Organisasi Perusahaan, Pengendalian Int ern, Sist em Inform asi Akunt ansi, dan M otivasi Kerja.
(8)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjat kan kehadirat Allah SW T, at as segala rahmat dan hidayahnya, Teriring shalaw at sert a salam kepada junjungan mulia Nabi M uhamm ad SAW, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ Kont ribusi Pengendalian Int ern, Sist em Inform asi Akunt ansi, Dan M ot ivasi Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Perusahaan”
Skripsi ini disusun unt uk m em enuhi sebagian syarat yang dit et apkan dalam rangka mengakhiri st udi pada jenjang St rat a Satu (S1) Fakult as Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakart a.
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, Saya menyadari sepenuhnya bahw a keberhasilan yang diperoleh bukanlah sem at a-mat a hasil usaha penulis sendiri, melainkan berkat bant uan, dorongan, bimbingan dan pengarahan. Saya t idak lupa menyam paikan t erim a kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang t elah m endukung dalam penyusunan skripsi saya ini, Kepada:
(9)
1.
Papi Dan M ami Tercint a yang selalu menjadi Inspirasi dan m endampingi penulis lew at doa-doanya, yang t elah meraw at penulis dengan kelem butan dan Cint a kasihnya, sert a selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis untuk segera m enyelesaikan skripsi ini. Sem oga Ilm u yang Cint a dapat Senant iasa mem berikan m asukan yang besar unt uk menjaga, m embahagiakan, mencukupi dan m em buat bangga Papi dan M am i, Papi Cint a persembahkan Skripsi ini unt ukM u Sem oga Papi melihat Disana, ini bent uk pengabdian Cinta dan selalu berusaha untuk membahagiakan Papi dan M ami.2.
Untuk keluarga, Dr. Anas Spm, Dr. Ernaw at i, Erni Kusum awati SE, Alfi SyaherST, Robiatul Al Adaw iyah SE, Habibie LC, Raya Kurnia Akbar S.kom , yang selalu m emberikan Support, Keceriaan dan Keusilan Kalian yang m em buat semangat Cint a t erim a kasih.
3.
Untuk Keponakanku Juan, Radja, Daffa, Sult an, Jela, Ghia, Azka, Ihkam yang Selalu Bikin Semangat dan Bahagia, Cint a sayang Kalian…4.
Andi Yusuf W ahyu yang selalu m em berikan Cint a, Sayang dan Keset iannya Serta dukungan, Semangat, Doa dan Selalu Sabar dalam menghadapi Penulis5.
Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M S, selaku Dekan Fakult as Ekonomi dan Bisnis.6.
Bapak Prof. Dr. Ahm ad Rodoni, M M ., selaku dosen pembimbing I yang t elahm emberikan m asukan, sem angat , dan bim bingan dengan kesabaran.
7.
Ibu Rahm aw ati, SE., M M , selaku dosen pembimbing II yang t elah m em berikan m asukan dalam proses penyusunan skripsi saya dengan sabar dan penuh(10)
keikhlasan. Sert a M emberikan Pelajaran Hidup yang sangat berharga, Terim a Kasih ibu.
8.
Seluruh dosen yang berada di Fakult as Ekonomi dan Bisnis khususnya jurusan akunt ansi yang m em iliki peran yang sangat besar bagi saya dalam proses perkuliahan.9.
Seluruh st af akademik Fakult as Ekonomi Dan Bisnis yang t elah bekerja dengan baik melayani para mahasisw a, sem oga am alnya dit erim a Allah SW T.10.
Anisa, Cicih, Indah, Nest y, Rike t erim a kasih at as persahabat yang t elah t erjalin selam a m asa kuliah.11.
Kaw an-kaw anku di Akunt ansi B dan Akunt ansi A angkat an 2006 yang t elah m em berikan sem angat dan M ot ivasi sehingga t ersusunnya skripsi ini.12.
Kepada Pihak-pihak lain, Saudara dan Tem an -t em an lainnya yang saya t idak dapat sebut kan, dengan keikhlasannya memberi kan do’a dan motivasi dalam pembuat an skripsi ini.Saya m enyadari sekali bahw a dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesem purnaan. Dengan segala kerendahan hati saya mohon m aaf dan berharap skripsi ini dapat berguna dan berm anfaat bagi sem ua. Dan saya berharap skripsi yang saya susun ini menjadi suat u karya yang baik sert a m enjadi suatu persem bahan t erbaik bagi para dosen-dosen dan t em an-t eman yang berada di Fakult as Ekonomi Dan Bisnis.
Dem ikianlah kat a pengant ar dari saya dan sebagai suat u int rospeksi diri, saya m ohon maaf at as kekurangan dan kesalahannya. Dan kekurangan hanya
(11)
t erdapat pada diri saya, karena kebenaran sejat i hanya m ilik Allah SW T saya ucapkan t erima kasih.
Jakart a, 14 Desember 2010
(Bier Jannah)
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……….... i
ABSTRACK ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAM BAR ... xv
DAFTAR LAM PIRAN ... xvi I. PENDAHULUAN
(12)
A. Lat ar Belakang M asalah ... 1
B. Perum usan M asalah ... 7
C. Tujuan dan M anfaat Penelitian ... 8
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Int ern ... 10
1. Pengert ian Pengendalian Int ern ………... 10
2. Tujuan Pengendalian Int ern ………...…. 12
3. Unsur-Unsur Pengendalian Int ern ………... 14
4. Ket erbat asan Pengendalian Int ern ………..… 20
B. Pengert ian Sist em dan Sist em Inform asi Akuntansi ….….... 22
1. Pengert ian Akunt ansi ………..… 22
2. Pengert ian Sist em dan Inform asi ……….… 23
3. Pengert ian Sist em Pendukung Keputusan dan Posisi Sist em Pendukung dalam sist em Informasi ……….…. 28
C. M otivasi Kerja ……….... 33
D.Konsep Kinerja ……….….. 42
1. Pengert ian Kinerja ……….….. 42
2. Tujuan Program M anajem en Kinerja ……….…. 43
3. Unsur-unsur Pengukuran Kinerja ……….…... 44
4. Fakt or-Fakt or Yang M empengaruhi Pencapaian Kinerja ……….……. 45
(13)
E. Penelit ian Terdahulu ……….….. 50
F. Ket erkait an Ant ar Variabel ……….…… 54
G.Kerangka Teori ………... 58
III. M ETODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ……….…. 59
B. M et ode Penentuan Sampel ……….… 59
C. M et ode Pengumpulan Dat a ……….... 60
D.M et ode Analisis ……….……. 60
1. Uji Validitas ……….... 60
2. Uji Reliabilit as ……….... 61
3. Uji Asum si Klasik ………... 61
4. Uji Hipot esis ……….... 63
E. Operasionalisasi Variabel ……… 66
IV. HASIL DAN PEM BAHASAN A. Gam baran Umum Objek Penelit ian ………... 69
B. Karakt erist ik Profil Responden ………... 72
1. Deskripsi Dat a ………. 72
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelam in …….. 72
3. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan . 73 4. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ………. 74
5. Deskripsi responden berdasarkan Lama Kerja …………. 74
(14)
1. Hasil Uji Validit as ……….... 75
2. Hasil Uji Reliabilit as ……… 76
3. Dist ribusi Frekuensi Pernyat aan Kuesioner ………. 78
4. Hasil Uji Asumsi Klasik ……….. 104
a. Hasil Uji M ult ikolinearit as ………. 104
b. Hasil Uji Het eroskedast isit as ………. 104
c. Hasil Uji Norm alit as ……….. 105
5. Hasil Uji Hipot esis ………. 106
a. Hasil Uji Koefisien Det erm inasi ……… 107
b. Hasil Uji F (Simult an) ………... 108
c. Hasil Uji t (Parsial) ……… 109
V. PENUTUP A. Kesim pulan……….. 113
B. Implikasi dan Saran ……….. 114
DAFTAR PUSTAKA ... 116
(15)
DAFTAR TABEL
Nom or Ket erangan Halaman
2.1 Penelit ian t erdahulu 50
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian 66
4.1 Dat a Sampel Penelitian 72
4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelam in 73 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan 73
(16)
4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jabat an 74 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Lam a Kerja 74
4.6 Hasil Uji Validit as 75
4.7 Hasil Uji Reliabilit as Pengendalian Int ern (X1) 77 4.8 Hasil Uji Reliabilit as Sist em Informasi Akunt ansi (X2) 77 4.9 Hasil Uji Reliabilit as M otivasi Kerja (X3) 77 4.10 Hasil Uji Reliabilit as Kinerja Organisasi Perusahaan (Y) 78 4.11 Kebijakan, prosedur perusahaan t em pat saya bekerja sangat
Ket at dan t erkendali 79
4.12 Auditor harus dapat mengident ifikasi jenis resiko yang dihadapi, penet apan lim it resiko dan t eknik pengendalian
resiko yang baik dalam perusahaan 79
4.13 Pengalam an fisik t erhadap aset perusahaan t em pat saya
bekerja dapat dikendalikan dengan baik 80
4.14 Auditor senant iasa m enerapkan pengendalian yang baik t erhadap sist em inform asi dalam perusahaan
81
4.15 Pengendalian int ern akunt ansi bert ujuan untuk menjaga kekayaan perusahaan dan m em eriksa ket elit ian dan keandalan
dat a akunt ansi 81
4.16 Pengendalian adm inist rat if bert ujuan untuk mendorong
efisiensi dan mendorong dit aatinya kebijakan manajem en 82 4.17 Set iap informasi selalu dikomunikasikan kepada pihak
yang berkepent ingan t erhadap perusahaan 83 4.18 Adanya sist em otorisasi dan pencat at an yang m em berikan
(17)
pendapat an, dan biaya 83
4.19 Auditor senant iasa m elakukan pem eriksaan secara rutin
mengenai segala t ransaksi yang t erjadi dalam perusahaan 84 4.20 Auditor selalu m elakukan pem ant auan mengenai pelaksanaan
kebijakan dan prosedur yang t elah dit et apkan perusahaan 85 4.21 Pemilik perusahaan berkepent ingan t erhadap informasi
yang dihasilkan sist em inform asi untuk melakukan analisis,
review , dan proses pengambilan keputusan 86 4.22 Perancang sist em membantu perusahaan dalam m enerj em ahkan
kebutuhan pemakai sist em inform asi ke dalam solusi t eknis yang t erdiri dari file kom put er, input, output , jaringan
dan kelengkapannya 86
4.23 Transaksi yang dilakukan kem udian dicat at dalam form ulir, disyahkan, dan diperiksa dat anya unt uk mem ast ikan ket epat an
dan kelengkapannya 87
4.24 Dat a yang dit erim a disalin ke dokumen at au m edia lainnya,
kemudian mengurut kan dat a menurut karakt erist iknya 88 4.25 Soft w are yang digunakan unt k m engolah dat a m enjadi
inform asi harus sesuai dengan kebut uhan perusahaan 89 4.26 Spesifikasi program yang dimiliki perusahaan harus sesuai
dengan keinginan perusahaan 89
4.27 Teknologi konekt ivit as sepert i local area net w orks (LAN) dan wide area t w orks (WAN) m em udahkan sist em beroperasi
dilokasi berbeda 90
4.28 Perusahaan harus m enggunakan hardware yang dapat m enangkap, m enyimpan, dan m engelola sumber dat a
dengan cepat 91
(18)
dalam set iap pekerjaan 92 4.30 Untuk meningkat kan prest asi agar lebih dihargai,
saya menambah dan mencari w awasan dem i lancarnya pekerjaan 92 4.31 Pengakuan orang lain t erhadap keberhasilan saya sangat
memot ivasi dalam bekerja 93
4.32 Pengakuan orang lain mem bantu keseriusan saya dalam bekerja 94 4.33 Tanggung jaw ab yang dibebankan kepada saya mendorong
keseriusan saya dalam bekerja 94
4.34 Tanggung jaw ab yang dibebankan kepada saya mendorong
saya untuk maju 95
4.35 Peluang untuk m aju memot ivasi saya unt uk
bekerja sebaik-baiknya 96
4.36 Perusahaan memberikan peluang untuk m aju kepada karyaw an
agar lebih sem angat dalam bekerja 96
4.37 M erasa puas dengan hasil kerja yang saya lakukan 97 4.38 Kepuasan kerja dapat memotivasi saya dalam set iap pekerjaan 98 4.39 M erasa t erm ot ivasi dengan adanya kesempat an m engem bangkan
karir yang diberikan oleh perusahaan 98
4.40 M erasa t erm ot ivasi dengan adanya kesempat an prom osi
jabat an yang diberikan oleh perusahaan 99
4.41 Alokasi sumber daya yang dimiliki harus konsist en t erhadap
rencana st rat egis perusahaan 100
4.42 Rencana st rat egis perlu diformulasikan secara baik dan
Kompet it if sehingga sesuai dengan harapan pemegang saham 100 4.43 Pengendalian yang insent if dibutuhkan t erhadap kualit as
(19)
4.44 Dukungan dan dorongan diperlukan t erhadap inovasi perusahaan Sert a memberikan penghargaan pada yang berhasil m elakukannya 102
4.45 Arah rencana pencet akan pemimpin perusahaan diperlukan
unt uk masa depan 102
4.46 Karyaw an yang memiliki kont ribusi lebih dari yang ditunt ut
Perusahaan harus diberikan penghargaan 103
4.47 Hasil Uji M ultikolinearit as 104
4.48 Hasil Uji Koefisien Det erm inasi 107
4.49 Hasil Uji F 108
(20)
DAFTAR GAM BAR
Nom or Ket erangan Halam an
2.1 Tat a Tingkat Kebutuhan M aslow 38
2.2 Kerangka Teori 58
4.1 Hasil Uji Het eroskedast isit as 104
(21)
DAFTAR LAM PIRAN
Nom or Ket erangan Halam an
1 Surat Ketersediaan Responden 119
2 Identit as Responden 120
3 Jaw aban Responden 125
4 Dist ribusi Frekuensi Pernyat aan Jenis Kelamin 137 5 Dist ribusi Frekuensi Pernyat aan Jenjang Pendidikan 138 6 Dist ribusi Frekuensi Pernyat aan Jabat an 139 7 Dist ribusi Frekuensi Pernyat aan Lama Bekerja 140 8 Dist ribusi Frekuensi Pernyat aan Pengendalian Inet rn (X1) 141 9 Validit as dan Reliabilit as Pengendalian Int ern (X1) 144 10 Dist ribusi Frekuensi Pernyat aan Sist em Informasi Akunt ansi (X2) 145 11 Validit as dan Reliabilit as Sist em Informasi Akunt ansi (X2) 147 12 Dist ribusi Frekuensi Pernyat aan M ot ivasi Kerja (X3) 148 13 Validit as dan Reliabilit as M ot ivasi Kerja (X3) 151
(22)
14 Dist ribusi Frekuensi Pernyat aan Kinerja Organisasi Perusahaan (Y) 152 15 Validit as dan Reliabilit as Kinerja Organisasi Perusahaan (Y) 154
16 Regresi Linear Berganda 155
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang M asalah
Pengendalian int ern dalam perusahaan besar sangat sulit , dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan t ersebut . Oleh karena itu diperlukan pengendalian int ern yang efekt if dan efisien unt uk m encapai tujuan perusahaan. Salah sat u int i tujuan dari audit int ernal adalah m engat ur secara sist emat is sert a m engevaluasi pengendalian int ern dalam perusahaan. Nam un pada kenyat aannya pengendalian int ern t idak berjalan sesuai dengan konsepnya, dikarenakan kurangnya t anggung jaw ab dalam perusahaan dan banyaknya penyimp angan-penyimpangan dalam perusahaan.
Penyim pangan-penyimpangan t ersebut biasanya dalam bentuk kinerja m anajem en. Karena t idak sesuainya kinerja m anajem en dengan prosedur
(23)
-prosedur yang berlaku. At au adanya penugasan-penugasan yang dirangkap. Sehingga menyebabkan pengendalian int ern t idaklah efisien.
Di dalam pengendalian int ern, kinerja m anajem en sangat lah penting, karena m erupakan int i dalam perusahaan unt uk m encapai t ujuannya. Kinerja m anajem en yang baik dapat m eningkat kan pengendalian dalam perusahaan, t et api dalam pelaksanaan prosedur yang dit erapkan sering t idak sesuai dengan kinerja perusahaan t ersebut dan juga pem bagian t anggung jawab/ pendelegasian t anggung jaw ab tidak efekt if dan sering kali t idak sesuai dengan tugas dan w ew enangnya (Susanto, 2007: 1).
Pengendalian int ern yang efekt if merupakan komponen pent ing dalam m anajem en perusahaan dan menjadi dasar bagi kegiat an operasional perusahaan yang sehat dan am an. Pengendalian int ern yang efekt if dapat m embantu pengurus perusahaan m enjaga aset perusahaan, menjam in t ersedianya pelaporan keuangan dan m anajerial yang dapat dipercaya, m eningkat kan kepat uhan perusahaan t erhadap ket ent uan dan pengat uran perundang-undangan yang berlaku, sert a m engurangi risiko t erjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehat i-hat ian (Bank Indonesia, 2003: 1).
Terselenggaranya pengendalian int ern perusahaan yang handal dan efekt if menjadi t anggung jaw ab dari pengurus dan para pejabat perusahaan. Selain itu, pengurus perusahaan juga berkew ajiban untuk meningkat kan risk culture yang efekt if pada organisasi perusahaan dan mem ast ikan hal
(24)
t ersebut m elekat di set iap jenjang organisasi. Pengendalian int ern perlu m endapat perhat ian perusahaan, mengingat bahw a salah sat u fakt or penyebab t erjadinya kesulit an usaha perusahaan ad alah adanya berbagai kelem ahan dalam pelaksanaan pengendalian int ern perusahaan, ant ara lain (Bank Indonesia, 2003: 1-2).
1.
Kurangnya mekanisme pengawasan, tidak jelasnya akuntabilitas dari
pengurus perusahaan dan kegagalan dalam mengembangkan budaya
pengendalian intern pada seluruh jenjang organisasi.
2.
Kurang memadainya pelaksanaan identifikasi dan penilaian atas risiko dari
kegiatan operasional perusahaan.
3.
Tidak ada atau gagalnya suatu pengendalian pokok terhadap kegiatan
operasional perusahaan, seperti: pemisahan fungsi, otorisasi, verifikasi dan
kaji ulang atas
risk exposure
dan kinerja perusahaan.
4.
Kurangnya komunikasi dan informasi antar jenjang dalam organisasi
perusahaan, khususnya informasi di tingkat pengambil keputusan tentang
penurunan kualitas
risk exposure
dan penerapan tindakan perbaikan.
5.
Kurang memadai atau kurang efektifnya program audit internal dan
kegiatan pemantauan lainnya.
6.
Kurangnya komitmen manajemen perusahaan untuk melakukan proses
pengendalian intern dan menerapkan sanksi yang tegas terhadap
pelanggaran ketentuan yang berlaku, kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan perusahaan.
(25)
Dew asa ini kelangsungan hidup perusahaan sangat dit entukan oleh kemampuannya untuk bersaing di pasar. Kem ampuan bersaing m em erlukan st rat egi yang dapat m emanfaat kan sem ua kekuat an dan peluang yang ada, sert a menut up kelemahan dan m enet ralisasi hambat an st rat egis dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila m anajem en m am pu m elakukan pengam bilan keputusan yang didasarkan pada m asukan-m asukan yang objekt if, yaitu yang berasal dari sist em informasi akunt ansi perusahaan. Hal t ersebut karena sist em inform asi akunt ansi m encakup kegiat an mengidentifikasi, menghimpun, memproses, dan m engomunikasikan inform asi ekonomi m engenai suatu organisasi ke berbagai pihak. Set iap organisasi akan berusaha m encapai t ujuannya dengan m engalokasikan sumber dayanya secara opt im al m elalui pengambilan keputusan. Informasi, dengan dem ikian m em iliki nilai ekonomis, sepanjang dapat m em berikan kont ribusi kepada pengam bilan keputusan alokasi sumber daya yang efisien sehingga t ujuan organisasi dapat dicapai (Lumbantoruan, 2007: 1).
Agar informasi akunt ansi yang t ersaji m enjadi lebih berm anfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan yang harus dikonversi m enjadi informasi yang berguna dalam pengam bilan keputusan ekonom is, m isalnya bagi pem ilik dan calon pem ilik dari suatu perusahaan, maka perlu m enget ahui bagaim ana keadaan keuangan perusahaan dan prospeknya dim asa dat ang. Analisis rasio m erupakan analisis yang sering digunakan
(26)
dalam menilai kinerja keuangan selama ini, namun analisis ini hanya dapat m emperlihat kan sat u aspek saja t anpa harus menghubungkannya dengan aspek yang lain. M engat asi hal ini m aka dapat dipergunakan alat analisis yang menghubungkan beberapa rasio sekaligus untuk m enilai kondisi keuangan perusahaan (Anggraeni dan Sugihart o, 2004: 3).
Penelit ian mengenai pengendalian int ern, sist em inform asi akunt ansi, m ot ivasi kerja dan kinerja organisasi t elah dilakukan oleh beberapa peneliti t erdahulu, salah satunya adalah Wahyu (2009) yang m elakukan penelit ian m engenai kont ribusi pengendalian int ern, sist em informasi akunt ansi, dan
financial value added t erhadap kinerja keuangan perusahaan sert a dampaknya t erhadap kinerja organisasi perusahaan, d ari hasil penelitiannya dikat akan bahw a variabel pengendalian int ern berpengaruh signifikan t erhadap kinerja keuangan perusahaan, variabel sist em informasi akunt ansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, variabel
financial value added t idak berpengaruh signifikan t erhadap kinerja keuangan perusahaan, variabel pengendalian int ern t idak berpengaruh signifikan t erhadap kinerja organisasi perusahaan, variabel sist em inform asi akunt ansi berpengaruh signifikan t erhadap kinerja organisasi perusahaan, variabel financial value added berpengaruh signifikan t erhadap kinerja organisasi perusahaan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari (2007), menunjukkan bahw a efekt ivit as penggunaan t eknologi sist em inform asi secara signifikan mem iliki
(27)
pengaruh yang positif t erhadap kinerja individual, kepercayaan t erhadap t eknologi sist em inform asi secara signifikan m em iliki pengaruh yang posit if t erhadap kinerja individual, efekt ivit as dan kepercayaan t erhadap t eknologi sist em informasi secara signifikan m em iliki pengaruh yang positif t erhadap kinerja individual.
Penelit ian yang dilakukan oleh Prat olo (2007), dengan penelit iannya m engenai pengaruh audit m anajem en, kom it men organisasional m anajer, pengendalian int ern t erhadap penerapan prinsip-prinsip good corporat e governance dan kinerja Badan Usaha M iliki Negara di Indoensia, berhasil m enunjukkan bahw a t erdapat hubungan ant ara audit manajemen, kom it m en manajer pada organisasi, dan pengendalian int ern berpengaruh t erhadap variabel penerapan prinsip-prinsip good corporat e governance, t idak berpengaruhnya audit m anajem en t erhadap penerapan prinsip -prinsip
good corporat e governance, t idak berpengaruhnya komit men m anajer pada organisasi t erhadap penerapan prinsip-prinsip good corporat e governance, t idak berpengaruhnya audit m anajem en dan kom it men manajer pada organisasi t erhadap penerapan good corporat e governance, audit m anajem en berpengaruh secara langsung t erhadap kinerja perusahaan, penerapan prinsip-prinsip good gorporat e governance berpengaruh langsung t erhadap kinerja perusahaan.
Hasil penelit ian yang t elah dilakukan oleh Almilia dan Briliant ien (2006), m enunjukkan bahw a ket erlibat an pem akai dalam pengem bangan SIA tidak
(28)
berpengaruh t erhadap kepuasan dan pem akaian, kemampuan t eknik personal SIA tidak berpengaruh t erhadap kepuasan dan pem akaian, ukuran organisasi tidak berpengaruh t erhadap kepuasan dan pemakaian, dukungan m anajem en puncak berpengaruh t erhadap kepuasan pem akai, form alisasi pengembangan SI t idak berpengaruh t erhadap kepuasan dan pemakaian, program pelat ihan dan pendidikan data t idak dapat diolah, keberadaan dew an pengarah dat a t idak dapat diolah, dan lokasi depart emen SI tidak berpengaruh t erhadap kepuasan dan pem akaian.
Hasil penelitian yang t elah dilakukan oleh Tjahjono dan Gunarsih (2006), m enunjukkan bahwa mot ivasi kerja dan budaya organisasi secara bersam a-sama berpengaruh secara signifikan t erhadap kinerja pegaw ai, sedangkan variabel bebas mot ivasi kerja dan budaya organisasi secara individual berpengaruh secara signifikan t erhadap kinerja pegaw ai, dan variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh yang lebih kuat t erhadap kinerja pegaw ai dibandingkan variabel mot ivasi kerja.
Hasil penelit ian yang t elah dilakukan oleh Purw ant o (2001), m enunjukkan bahw a m otif berpengaruh secara signifikan t erhadap kinerja, imbalan berpengaruh secara signifikan t erhadap kinerja, sert a m ot if dan imbalan berpengaruh secara signifikan t erhadap kinerja.
Penelit ian ini merupakan replikasi dari penelit ian yang t elah dilakukan oleh W ahyu (2009), Sari (2007), Prat olo (2007), Almilia dan Briliant ien (2006), Tjahtono dan Gunarsih (2006), sert a Purw anto (2001). Penelit ian ini
(29)
m enggabungkan variabel t ert ent u dari penelit ian yang sudah dilakukan t ersebut , kem udian dikem bangkan, sehingga t erdapat perbedaan judul dan m etode penelit iannya.
Berdasarkan hal t ersebut , m aka penelit i t erm ot ivasi m enelit i kem bali fakt or-fakt or apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi perusahaan. Oleh karena it u, m aka penelit i m elakukan penelit ian yang berjudul “Kontribusi Pengendalian Intern, Sistem Informasi Akuntansi dan M otivasi Kerja terhadap Kinerja Organisasi Perusahaan (Studi Kasus: PT. Pasaraya M anggarai Di Jakarta)”.
B. Perumusan M asalah
Berdasarkan lat ar belakang masalah yang t elah diuraikan di at as, maka rumusan masalah dalam penelit ian ini adalah sebagai berikut :
1.
Apakah pengendalian intern, sistem informasi akuntansi dan motivasi
kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi
perusahaan?
2.
Apakah pengendalian intern, sistem informasi akuntansi dan motivasi
kerja secara parsial berpengaruh signifikan dan paling dominan terhadap
kinerja organisasi perusahaan?
C. Tujuan dan M anfaat Penelitian 1. Tujuan penelit ian
Sehubungan dengan perum usan masalah di at as, m aka t ujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukt i empiris t ent ang:
(30)
a.
Pengaruh pengendalian intern, sistem informasi akuntansi dan motivasi
kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
organisasi perusahaan.
b.
Pengaruh pengendalian intern, sistem informasi akuntansi dan motivasi
kerja secara parsial berpengaruh signifikan dan paling dominan
terhadap kinerja organisasi perusahaan.
2. Manfaat penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, maka hasil penelitian ini
diharapkan dapat memperoleh manfaat bagi banyak pihak antara lain:
a.
Bagi perusahaan
1.
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan
masukan mengenai pentingnya pengendalian intern, sistem informasi
akuntansi dan motivasi kerja untu dapat lebih memaksimalkan
kinerjanya.
2.
Sebagai masukan untuk perusahaan dalam hal meningkatkan
kinerjanya, agar memperhatikan aspek-aspek apa saja yang menjadi
motivasi seorang karyawan dalam menghasilkan kinerja yang
optimal.
b.
Bagi kepentingan akademik
Diharapkan m enjadi bahan bacaan yang m emberikan gam baran t ent ang pengendalian int ern, sist em inform asi akunt ansi dan mot ivasi kerja unt uk lebih m em aksim alkan kinerjanya.
(31)
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat menerapkan
pengalaman dan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah ke dalam
praktek, khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian
tersebut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengendalian Intern
(32)
Perusahaan dalam menjalankan akt ivit asnya harus m em onitor segala kegiat an dan hasilnya. M anajem en harus mempunyai pandangan dan sikap yang profesional unt uk memajukan atau m eningkat kan hasil-hasil yang t elah dicapainya. Untuk inilah perusahaan juga m em perhat ikan pengendalian int ern perusahaan dengan adanya penerapan sist em inform asi akunt ansi. M enurut Ikat an Akunt ansi Indonesia dalam buku St andar Profesional Akuntan Publik (2001: 319.2), Pengendalian int ern adalah suatu proses yang dijalankan dew an komisaris, m anajem en, dan personal lain entit as yang didesain untuk memberikan keyakinan yang mem adai t ent ang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:
1.
Keandalan laporan keuangan.
2.
Efektivitas dan efisiensi operasi.
3.
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang belaku.
Dari uraian mengenai pengertian pengendalian intern di atas, jelas
bahwa betapa pentingnya peranan pengendalian intern dalam rangka
tercapainya tujuan usaha. Dan hal ini dapat diketahui bagaimana
perusahaan menerapkan sistem yang ada dan sumber daya yang
dipekerjakan untuk mendukung tercapainya tujuan yang ada dalam
pengertian pengendalian intern. Dengan penerapan sistem informasi
akuntansi berbasis komputer tidak menjamin bahwa pengendalian intern
perusahaan tersebut sudah baik, akan tetapi juga perlu perhatian yang lebih
serius karena kurang adanya kecermatan dan kekurangan sumber daya
yang tidak memadai untuk menjalankan sistem tersebut juga sangat
(33)
berpengaruh terhadap pengendalian. Dan pengendalian yang baik juga
sangat berpengaruh terhadap keputusan manajemen dalam pengambilan
keputusan yang akurat. Pengendalian terhadap sistem informasi akuntansi
dengan berbasis komputer sangat penting terutama dalam hal otorisasi
terhadap penggunaan program komputer, dimana setiap memulai transaksi
harus mendapat izin dari pihak yang memberikan otorisasi. Penggunaan
password
setiap fungsi dalam memulai setiap proses transaksi ini
dimaksudkan adalah untuk menghindari atau membatasi pemakaian
program yang ada.
Menurut Mulyadi (2002:180), mengemukakan defenisi struktur
pengendalian intern sebagai berikut:
" Pengendalian Int ern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, m anajem en, dan personal lain yang didesain untuk memberi kan keyakinan memadai t ent ang pencapain t ujuan golongan berikut : (1) keandalan pelaporan keuangan, (2) kepat uhan t erhadap hukum dan perat uran yang berlaku, (3) efekt ivit as dan efisiensi operasi" .
Pengert ian di at as m enyat akan bahw a pengendalian int ern merupakan proses yang dilakukan oleh dew an kom isaris, m anajem en dan pimpinan yang berada dibaw ah m ereka unt uk m em berikan kepast ian yang layak bahw a t ujuan pengendalian t ercapai.
2. Tujuan Pengendalian Intern
M enurut M ulyadi (2002: 181), t ujuan perusahaan m engadakan pengendalian int ern adalah unt uk m em bantu organisasi dalam m encapai t ujuan perusahaan secara efekt if dan efisien. Tujuan pengendalian int ern secara t erinci harus t erpenuhi unt uk m encegah t erjadinya kesalahan di
(34)
dalam jurnal dan pencat at an. Pengendalian int ern harus m encuku pi unt uk m em berikan kepast ian yang keyakinan bahw a:
a.
Setiap transaksi yang dicatat adalah benar-benar ada (eksistensi).
Pengendalian intern tidak dapat memberikan transaksi fiktif dan yang
sebenarnya tidak terjadi didalam catatan akuntansi.
b.
Semua transaksi yang terjadi dicatat (kelengkapan).
Setiap prosedur yang dimiliki perusahaan harus memberikan
pengendalian untuk mencegah penghilangan untuk setiap transaksi dari
catatan.
c.
Semua transaksi yang dicatat disajikan dengan nilai yang benar
(akurasi).
Tujuan dilakukan hal ini adalah menyangkut keakuratan informasi
untuk transaksi akuntansi.
d.
Semua transaksi diklasifikasikan perkiraan yang tepat (klasifikasi).
Klasifikasi perkiraan yang pantas sesuai dengan bagian perkiraan
perusahaan dibuat dalam jurnal supaya laporan keuangan dinyatakan
dengan wajar.
e.
Semua transaksi dicatat pada waktu yang tepat (ketepatan waktu).
Transaksi dicatat pada tanggal terjadinya. Setiap catatan transaksi baik
sebelum atau setelah waktu terjadinya memperbesar kemungkinan
adanya mencatat atau dicatatnya transaksi dalam jumlah yang tidak
pantas, yang dapat mengakibatkan salah saji dalam laporan keuangan.
(35)
f.
Semua transaksi dimasukkan dengan tepat ke dalam catatan tambahan
dan diikhtisarkan dengan benar (
posting
dan ikhtisar).
Selain metode yang digunakan untuk memasukkan setiap transaksi ke
dalam berkas induk dan untuk mengikhtisarkan setiap transaksi.
Pengendalian yang memadai selalu diperlukan untuk menjamin
kebenaran klasifikasian pengikhtisaran.
Selain itu, tujuan pengendalian intern adalah sebagai berikut:
a.
Menyediakan laporan keuangan yang dapat dipercaya.
Informasi yang akurat, tepat waktu dan dapat dipercayanya sangat
diperlukan oleh manajemen untuk melaksanakan aktivitas operasinya.
Ini akan menjadi dasar yang baik dalam mengambil keputusan.
b.
Melindungi harta dan catatan perusahaan.
Dengan adanya pengendalian intern yang baik atas harta dan catatan
perusahaan dapat membantu mengurangi kesempatan akan terjadinya
kecurangan dan penyalahgunaan wewenang terhadap harta dan catatan
tersebut, baik yang dilakukan dengan sengaja maupun
kesalahan-kesalahan yang lain bersifat tidak sengaja.
c.
Meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan.
Adanya pengendalian intern yang baik akan mengurangi kemungkinan
terjadinya perangkapan tugas dan penggunaan sumber daya secara tidak
efisien.
(36)
d.
Meningkatkan kepatuhan terhadap hukum, peraturan dan kebijakan
yang diterapkan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan tujuan pengendalian intern adalah Pengendalian intern
yang baik dapat memberikan keyakinan bahwa perusahaan mematuhi
peraturan, hukum, kebijakan yang diterapkan. Dengan begitu nama baik
perusahaan akan terjaga dan dapat mencegah terjadi pelanggaran yang
mengakibatkan adanya konsekuensi hukum yang merugikan perusahaan.
3. Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Setiap perusahaan memiliki karakteristik atau sifat khusus yang
berbeda karena perbedaan karakteristik tersebut. Pengendalian intern yang
baik pada suatu perusahaan belum tentu baik untuk perusahaan lainnya.
Oleh karena itu, untuk menciptakan suatu pengendalian intern harus
diperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tujuan perusahaan
secara keseluruhan. Pengendalian intern yang baik harus memenuhi
beberapa kriteria atau unsur.
Menurut Mulyadi (2002:183), ada lima faktor atau komponen
pengendalian intern, yaitu:
a.
Lingkungan pengendalian.
Lingkungan pengendalian merupakan landasan untuk semua unsur
pengendalian intern yang membentuk disiplin dan struktur. Berbagai
(37)
faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas,
antara lain:
1.
Integritas dan nilai etika.
Efektivitas struktur pengendalian intern bersumber dari dalam diri
orang yang mendesain dan yang melaksanakannya. Nilai integritas
dan etika bisnis dikomunikasikan oleh manajer melalui perilaku
individu dan perilaku operasi. Melalui perilaku individu, manajemen
mengkomunikasikan nilai integritas dan etika melalui tindakan
individu mereka, sehingga nilai tersebut dapat diamati oleh
karyawan lainnya. Melalui perilaku operasional manajer mendesain
sistem yang digunakan untuk membentuk penilaian yang diinginkan
yang berdasarkan nilai integritas dan etika.
2.
Komitmen terhadap kompetensi audit.
Untuk mencapai tujuan entitas, personel disetiap tingkatan organisasi
harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugasnya secara efektif. Komitmen terhadap
kompetensi mencakup pertimbangan manajemen atas pengetahuan
keterampilan yang diperlukan, paduan antara kecerdasan, pelatihan
dan pengalaman yang dituntut dalam pengembangan kompetensi.
(38)
Komunikasi dengan komite audit memberikan panduan bagi auditor
dalam mengkomunikasikan hasil auditnya kepada komite audit, dan
jika komite audit tidak dibentuk kepada dewan komisaris.
4.
Filosofi dan gaya operasi.
Filosofi adalah seperangkat keyakinan dasar yang menjadi parameter
bagi perusahaan dan karyawannya. Sedangkan gaya operasi
mencerminkan ide manajer tentang bagaimana operasi suatu entitas
suatu entitas harus dilaksanakan.
5.
Struktur organisasi.
Struktur organisasi memberikan kerangka untuk perencanaan,
pelaksanaan suatu perusahaan mencakup pembagian wewenang dan
pembebanan tanggung jawab di dalam suatu organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi.
6.
Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab.
Dengan pembagian wewenang yang jelas organisasi akan dapat
mengalokasikan berbagai sumber daya yang dimilikinya untuk
mencapai tujuan organisasi.
7.
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia berhubungan dengan
proses penerimaan, penempatan, pelatihan, evaluasi, konseling,
promosi, penggantian dan tindak perbaikan.
(39)
Bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengelola risiko
yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan yang
disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Risiko
dapat timbul dalam keadaan sebagai berikut:
1.
Bidang baru bisnis atau transaksi yang memerlukan prosedur
akuntansi yang belum pernah dikenal.
2.
Perubahan standar akuntansi.
3.
Hukum dan peraturan baru.
4.
Perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem dan teknologi baru
yang digunakan untuk pengelola informasi.
5.
Pertumbuhan pesat entitas yang menurut perubahan fungsi
pengolahan dan pelaporan informasi dan personel yang terlibat di
dalam fungsi tersebut.
c.
Informasi dan komunikasi.
Fokus utama kebijakan dan prosedur pengendalian yang berkaitan
dengan sistem akuntansi adalah bahwa transaksi dilaksanakan dengan
cara mencegah salah saji dalam laporan keuangan. Oleh karena itu,
sistem akuntansi yang efektif dapat memberikan keyakinan memadai
bahwa transaksi yang dicatat atau terjadi adalah:
1.
Sah.
2.
Telah diotorisasi.
3.
Telah dicatat dengan lengkap.
4.
Telah dinilai secara wajar.
(40)
5.
Telah digolongkan secara wajar.
6.
Telah dicatat dalam periode yang seharusnya.
7.
Telah dimasukkan ke dalam buku pembantu dan telah dirangkum
secara benar.
Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua
personel yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaimana
aktiva mereka berkaitan dengan pekerjaan orang lain, baik berada di
dalam maupun di luar organisasi, mencakup sistem pelaporan dan
penyimpangan kepada pihak yang lebih tinggi dalam perusahaan,
pedoman kebijakan, pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan dan
lain-lain.
d.
Aktivitas pengendalian.
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat
untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh
manajemen dilaksanakan. Aktivitas pengendalian terdiri dari:
1.
Pemisahan fungsi yang memadai.
Tujuan pemisahan fungsi ini adalah untuk mencegah dan untuk dapat
dilakukan deteksi segera atas kesalahan dan ketidak beresan dalam
pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada seseorang. Pembagian
tugas di dalam organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip:
(41)
b.
Pemisahan fungsi otorisasi transaksi dari fungsi penyimpanan
aktiva yang bersangkutan.
c.
Pemisahan dari fungsi otorisasi dari fungsi akuntansi.
2.
Prosedur otorisasi yang memadai.
Di dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar
otorisasi dan yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut. Sehingga dalam organisasi harus dibuat sistem
yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas
terlaksananya setiap transaksi.
3.
Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang cukup.
a.
Perancangan dokumen bernomor urut tercetak.
b.
Pencatatan transaksi harus dilakukan pada saat terjadi transaksi
terjadi, atau segera setelah transaksi terjadi.
c.
Perancangan dokumen dan catatan harus cukup sederhana untuk
menjamin kemudahan dalam pemahaman terhadap dokumen dan
catatan tersebut.
d.
Sedapat mungkin dokumen dirancang untuk memenuhi berbagai
keperluan.
e.
Perancangan dokumen dan catatan yang mendorong pengisian
data yang benar.
4.
Pengendalian fisik atas kekayaan dan catatan memerlukan
pengecekan secara terus menerus untuk membantu efektivitas
pelaksanaannya, pengecekan secara independen mencakup verifikasi
(42)
terhadap pekerjaan yang dilakukan sebelumnya oleh individu atau
departemen lain dan penilaian semestinya terhadap jumlah yang
dicatat.
e.
Pemantauan.
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja struktur
pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan diperlukan untuk
menentukan
apakah
struktur
pengendalian
intern
beroperasi
sebagaimana yang diharapkan, dan untuk menentukan apakah struktur
pengendalian intern tersebut telah memerlukan perubahan karena terjadi
perubahan keadaan.
4. Keterbatasan Pengendalian Intern
Pengendalian intern yang memadai tidak selalu menjamin
sepenuhnya bahwa tujuan perusahaan dapat tercapai karena pengendalian
intern memiliki keterbatasan yang melemahkan pengendalian intern
tersebut. Keterbatasan pengendalian intern menurut Mulyadi (2002: 181)
adalah sebagai berikut:
a.
Kesalahan dalam pertimbangan.
Seringkali
manajemen
dan
personel
lainnya
salah
dalam
mempertimbangkan keputusan bisnis yang diambil atau dalam
melakukan tugas rutin karena tidak memadainya informasi,
keterbatasan waktu, atau tekanan lainnya.
(43)
Gangguan dalam pengendalian yang telah ditetapkan dapat terjadi
karena personel secara keliru memahami perintah atau membuat
kesalahan karena kelalaian, tidak adanya perhatian atau kelelahan.
Perubahan yang bersifat sementara atau permanen dalam personel atau
dalam sistem prosedur dapat pula mengakibatkan gangguan.
c.
Kolusi.
Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan disebut
dengan kolusi. Kolusi dapat mengakibatkan bobolnya pengendalian
intern yang dibangun untuk melindungi kekayaan entitas dan tidak
terungkapnya ketidak berasan atau tidak terdeteksinya kecurangan oleh
struktur pengendalian intern yang dirancang.
d.
Pengabaian oleh manajemen.
Manajemen dapat mengabaikan kebijakan dan prosedur yang telah
ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah. Seperti keuntungan pribadi
manajer, penyajian kondisi keuangan yang berlebihan atau kepatuhan
semu.
e.
Biaya lawan manfaat.
Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan struktur pengendalian
intern tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian
intern tersebut, karena pengaturan secara tepat baik biaya maupun
manfaat biayanya tidak mungkin dilakukan. Manajemen harus
memperkirakan dan mempertimbangkan secara kuantitatif dan
(44)
kualitatif untuk mengevaluasi biaya dan manfaat suatu struktur
pengendalian intern.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan keterbatasan pengendalian intern adalah hal-hal yang menjadi
sebab tidak tercapainya pengendalian intern seperti yang direncanakan.
Jadi penerapan pengendalian intern bukan dimaksudkan untuk
menghilangkan semua kemungkinan akan terjadinya hal-hal tersebut
seminimal mungkin dan kalaupun terjadi kesalahan atau penyelewengan
dapat segera diatasi.
B. Pengertian Sistem dan Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Akuntansi
Akunt ansi dapat dipandang sebagai suat u sist em yang m engolah masukan (input) berupa dat a operasi dan dat a keuangan untuk menghasilkan keluaran (out put) berupa informasi akunt ansi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepent ingan dengan inform asi t ersebut . Akunt ansi sebagai sist em inform asi mengident ifikasikan, mengum pulkan dan m engkom unikasikan informasi ekonomi mengenai suat u badan usaha kepada beragam orang. Peran akunt ansi adalah untuk menghasilkan inform asi t ent ang perilaku ekonom is yang dihasilkan dari akt ivit as perusahaan dan lingkungan.
Dalam buku Belkaovi (2000: 37), Komit e Terminologi AICPA (The Commit t ee on Terminology of Am erican Inst it t e of Cert ified Public
(45)
Account ant s) m endefinisikan akunt ansi sebagai berikut : “ Akunt ansi adalah seni pencat at an, penggolongan, dan peringkasan t ransaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk sat uan uang, dan mengint erprest asikan hasil proses t ersebut ” .
Dari pengert ian di at as dapat disimpulkan bahw a yang dim aksud dengan akunt ansi adalah suat u sist em yang m engolah masukan (input) berupa dat a operasi dan dat a keuangan untuk m enghasilkan keluaran (out put) berupa informasi akunt ansi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepent ingan dengan informasi t ersebut .
2. Pengertian Sistem dan Informasi
Sist em m em iliki banyak m akna yang lebih luas, sebagian sist em muncul secara alam i sem ent ara sebagian lain secara art ificial. Tanpa mem perhat ikan asal usulnya, sem ua sist em m em iliki beberapa elem en yang sama. Unt uk lebih memahami apa art i dari sebuah sist em ini menjelaskan definisi dari sebuah sist em it u sendiri. Sebuah sist em menurut Hall (2001:5), adalah sekelom pok dua at au lebih komponen-kom ponen yang saling berkait an (int errelat ed) at au subsist em -subsist em yang bersat u unt uk m encapai tujuan yang sama (common purpose)” . Sedangkan m enurut Widjajanto (2001:4), sist em adalah sesuat u yang mem iliki bagian-bagian yang saling berint eraksi unt uk m encapai tujuan t ert ent u m elalui tiga t ahapan yait u input, proses dan output.
(46)
Inform asi pada dasarnya merupakan sumber daya bagi perusahaan. Inform asi akan memiliki nilai ekonom is apabila informasi t ersebut dapat mendukung keputusan dalam pengalokasian semua sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dari beberapa definisi in form asi yang diberikan oleh beberapa penulis, Jogiyant o (2002:25) mengemukakan bahw a inform asi adalah:
a.
Data yang diolah.
b.
Menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya.
c.
Mengubah suatu kejadian-kejadian (
event
) dan kesatuan yang nyata
(
fact and entiy
).
d.
Digunakan untuk pengambilan keputusan.
Sedangkan pengertian dan tujuan sistem informasi menurut Hall
(2001:7), mengatakan bahwa sistem informasi adalah sebuah rangkaian
prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi,
dan didistribusikan kepada para pemakai. Dan tujuan utama sistem
informasi adalah:
a.
Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
b.
Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.
c.
Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari.
Tanpa memperhatikan bentuk fisiknya, informasi yang berguna
memiliki karakteristik seperti yang disebutkan Hall (2001:17), sebagai
berikut:
(47)
Merupakan dimana isi sebuah laporan atau dokumen harus melayani
suatu tujuan. Dengan demikian, laporan ini dapat mendukung keputusan
manajer atau tugas petugas administrasi. Oleh karena itu, sistem
informasi harus menyajikan hanya data yang relevan dalam laporannya.
Data yang tidak relevan mengurangi perhatian dari pesan laporan yang
sebenarnya dan dapat menghasilkan keputusan atau tindakan yang tidak
benar.
b.
Tepat waktu.
Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan
kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu
tindakan yang didukungnya.
c.
Akurat.
Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Namun
demikian,
materialitas
merupakan
suatu
konsep
yang
sulit
dikuantifikasi.
d.
Lengkap.
Tidak boleh ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan
keputusan atau pelaksanaan tugas yang hilang. Dimana sebuah laporan
harus menyajikan semua data-data dengan jelas dan tanpa ambigu.
e.
Rangkuman.
Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Sistem informasi menyediakan informasi bagi personal operasi untuk
membantu mereka melakukan tugas setiap hari dengan efisien dan efektif
(48)
sehingga dikatakan salah satu tujuan sistem informasi adalah untuk
mendukung kegiatan operasi perusahaan. Pemilihan sistem yang ada akan
membantu dalam kegiatan operasional perusahaan yang lebih efektif dan
efisien. Menurut Handoko (2002:7), efisiensi adalah kemampuan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar dan efektivitas merupakan
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2003:1), sistem infomasi akuntansi
adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan-peralatan
yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi
informasi. Informasi ini kemudian dikomunikasikan kepada berbagai pihak
pengambil keputusan. Pengertian sistem informasi akuntansi yang lain
seperti yang dikemukakan oleh Wijayanto (2001:7), menyebutkan bahwa:
“Sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir,
catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya, serta alat
komunikasi, tenaga pelaksanaannya, dan laporan yang dikoordinasikan
secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan
menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen”.
Sistem informasi akuntansi yang efektif dan dirancang dengan baik
penting bagi keberhasilan jangka panjang organisasi manapun karena
dapat membantu meningkatkan laba organisasi. Sistem informasi yang
akurat dan tepat waktu, agar aktivitas-aktivitas perusahaan dapat
dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. Suatu pekerjaan dikatakan
efektif apabila tujuan tertentu yang telah ditetapkan sejak awal dapat
dicapai, tetapi bila akibat-akibat yang timbul dari kegiatan yang dilakukan
(49)
untuk mencapai efektivitas itu nilainya lebih penting dari tujuan yang
dicapai sehingga mengakibatkan ketidak pastian. Apabila dikaitkan dengan
pengertian sistem yang memiliki alur
input
-proses-
output
bahwa sistem
informasi akuntansi itu memiliki alur:
a.
Daur Operasional
Merupakan daur dari nilai terjadinya transaksi atau kejadian-kejadian
ekonomi sampai terekamnya transaksi tersebut ke dalam bentuk
dokumen-dokumen. Daur operasional ini pada umumnya terbagi ke
dalam empat daur atau subsistem, yaitu:
1.
Daur atau subsistem pendapatan (
revenue cycle
) yang mencakup
kegiatan penjualan barang atau jasa yang merupakan
output
atau
produk perusahaan.
2.
Daur pengeluaran (
expenditure cycle
) yang mencakup kegiatan
pengadaan bahan baku, barang dagangan, bahan pembantu, berikut
biaya faktor lainnya.
3.
Daur produksi (
production cycle
) yang mencakup kegiatan
manufaktur yang mengolah bahan baku menjadi produk.
4.
Daur keuangan (
finance cycle
) yang mencakup kegiatan penerimaan
dan pengeluaran uang sebagai akibat daur pendapatan, produksi dan
pengeluran.
b.
Daur Penyusunan Laporan
Yaitu daur yang mengubah dokumen-dokumen hasil rekaman transaksi
yang berasal dari daur operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk
(50)
laporan keuangan untuk pihak eksternal, maupun laporan manajemen
yang ditujukan untuk pihak-pihak internal perusahaan (manajemen).
Dan dapat digambarkan alur sistem informasi akuntansi sebagai berikut:
3. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan dan Posisi Sistem
Pendukung dalam Sistem Informasi
Menurut Griffin (2004: 258), menyebutkan bahwa pengambilan
keputusan adalah tindakan memilih suatu alternatif dari serangkaian
alternatif. Sistem informasi pada umumnya adalah sistem berikut semua
perangkatnya yang bertujuan untuk memasukkan informasi yang akan
dijadikan bahan bagi pengambilan keputusan yang bersifat rutin,
terstruktur dan mudah diantisipasi. Menuru Widjajanto (2001: 211),
menyebutkan bahwa keputusan terstruktur adalah keputusan yang terjadi
apabila metode dan aturan yang digunakan dalam pengambilan keputusan
itu telah diketahui dan dapat didefinisikan dengan jelas.
Salah satu subsistem dari sistem informasi manajemen adalah sistem
informasi akuntansi. Hal tersebut dilandasi oleh kebutuhan setiap jenjang
manajemen yang berbeda-beda. Jenjang manajemen bawah memerlukan
informasi dengan karakteristik yang berbeda dari yang diperlukan jenjang
madya dan dengan demikian juga dengan seterusnya.
Menurut Widjajanto (2001: 212), sistem informasi manajemen
dengan semua subsistemnya pada dasarnya dikelompokkan dalam 3 (tiga)
kelompok sesuai dengan jenjang manajemen yang memerlukan informasi,
yaitu:
(51)
a.
Transaction Processing System
(TPS).
Transaction Processing System
adalah sistem pengolahan data
semua transaksi dan fungsi untuk mendukung kegiatan operasional
(teknis). Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran tentang hasil
usaha dari waktu ke waktu yang dihasilkan oleh TPS Nampak dalam
laporan periodik, atau mengatur ke atas menuju operasional (OSS).
Laporan-laporan periodik yang dihasilkan TPS sudah dikenal dalam
sistem informasi akuntansi sebagai contoh penjualan, piutang, laporan
keuangan dan sebagainya yang terdapat dalam sistem informasi
akuntansi. Salah satu ciri
output
TPS adalah sifatnya yang rutin, umum
dan tidak mengacu pada suatu permasalahan spesifik.
b.
Operational Support System
(OSS).
Operational Support System
adalah suatu sistem pengolahan data
yang bertujuan untuk membantu perencanaan dan pengendalian operasi.
Sasarannya adalah untuk membantu penyelesaian tugas-tugas yang
bersifat terstruktur serta permasalahan jangka pendek. Semakin baik
OSS dari suatu perusahaan, akan semakin baik pula efisiensi
perusahaan yang tercermin pada sikap tanggap yang lebih baik dan
biayanya lebih rendah.
Lingkup OSS sesungguhnya tidak dapat didefinisikan dengan
tegas. Dibagian bawah OSS terbaur dengan TPS. OSS menerima data
rutin maupun non rutin, baik bersifat internal maupun eksternal. Data
(52)
ini diproses, acap kali dengan bantuan model-model keputusan, guna
menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan yang terstruktur.
OSS modern dengan basis komputer pada umumnya memiliki berbagai
atribut yang bisa dijadikan pendukung yang efektif. Atribut ini antara
lain adalah sifatnya yang:
1.
Interaktif.
2.
Time-shared/real-time
.
3.
Model
based
atau didasarkan pada model-model tertentu.
4.
Dedicated
.
c.
Decision Support System
(DSS).
Decision Support System
merupakan sistem yang dikembangkan
untuk menyelesaikan masalah-masalah jangka panjang dan relatif tidak
terstruktur. Dan ini sering disebut keputusan strategis. Proses
pengambilan keputusan adalah mengenali dan mendefinisikan sifat dan
situasi keputusan, mengidentifikasi alternatif, memilih alternatif terbaik
dan
menempatkannya
dalam
praktek.
Kata
terbaik
disini
mengisyaratkan efektivitas. Pengambilan keputusan yang efektif
mengisyaratkan bahwa pengambilan keputusan memahami situasi yang
mendorong keputusan. Setelah keputusan dilaksanakan, prosesnya
harus terus dipantau, yaitu membandingkan hasil-hasilnya dengan yang
diharapkan. Dengan mempelajari perbandingan itu, pengambilan
keputusan akan dapat memperoleh gambaran mengenai efektivitas
keputusan.
(53)
Informasi adalah salah satu sumber daya bisnis. Setiap hari dalam
bisnis, arus informasi dalam jumlah yang sangat besar mengalir ke
pengambil keputusan dan pemakai lainnya untuk memenuhi berbagai
kebutuhan internal. Salah satu informasi yang sangat diperlukan adalah
informasi keuangan yang didapat dari penerapan sistem informasi
akuntansi yang mengolah seluruh data keuangan sehingga menghasilkan
informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen dalam melakukan
kebijakan yaitu pengambilan suatu keputusan. Untuk lebih memahami
mengenai keseluruhan mengenai sistem informasi akuntansi sebagai
penghasil informasi yang dibutuhkan oleh setiap manajemen, baik dari
tingkat bawah sampai dengan manajemen puncak.
Menurut Romney dan Steinbart (2004: 3), menyatakan sistem
informasi akuntansi terdiri atas lima komponen, yaitu:
1.
Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan
berbagai fungsi.
2.
Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang
dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
3.
Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
4.
Software
yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5.
Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
(54)
Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan suatu
sistem informasi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:
a.
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang
dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan
pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal
yang terjadi.
b.
Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen
untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan.
c.
Mengediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset
organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data
tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal.
Dalam sistem informasi akuntansi bahwa terdapat subsistem yang
mendukung oleh kelima komponen tersebut di atas. Menurut Hall
(2001: 10), sistem informasi akuntansi terdiri atas tiga subsistem utama
yaitu:
a.
Sistem pemprosesan transaksi.
b.
Sistem pelaporan buku besar/keuangan.
c.
Sistem pelaporan manajemen.
Sistem pemprosesan transaksi untuk mendukung operasi bisnis
setiap hari dengan jumlah dokumen dan pesanan-pesanan untuk para
pemakai seluruh organisasi, sedangkan sistem pelaporan buku
(55)
besar/keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan tradisional seperti
laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, pengembalian pajak dan
laporan-laporan lain yang ditetapkan oleh hukum, dan sistem pelaporan
manajemen untuk menyediakan manajemen internal dengan laporan
keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan.
C. M otivasi Kerja
Ist ilah motivasi, dalam kehidupan sehari-hari mem iliki pengert ian yang m eragam baik yang berhubungan dengan perilaku individu m aupun perilaku organisasi. Namun, apapun pengert iannya mot ivasi m erupakan unsur pent ing dalam diri m anusia, yang berperan mew ujudkan keberhasilan dalam usaha at au pekerjaan manusia. Dasar ut ama pelaksanaan mot ivasi oleh seorang pimpinan adalah penget ahuan dan perhat ian t erhadap perilaku m anusia yang dipimpinnya sebagai suat u fakt or penent u keberhasilan organisasi.
M otivasi m enurut Hasibuan (2002: 53) adalah pem berian daya penggerak yang mencipt akan kegairahan kerja seseorang, agar m au bekerja sama, bekerja efektif dan t erint egrasi dengan segala daya upayanya untuk m encapai kepuasan.
M enurut Hafizurrahcman (2007: 28), karakt erist ik pekerja yang m em punyai motivasi berprest asi t inggi, ant ara lain: 1) M emiliki t anggung jaw ab pribadi yang t inggi, 2) M em iliki Program kerja berdasarkan rencana
(56)
dan t ujuan nyat a sert a berjuang untuk m erealisasikannya, 3) M em iliki kem am puan untuk m engambil keputusan dan berani m engambil risiko yang dihadapinya, 4) M elakukan pekerjaan yang berart i dan menyelesaikan dengan hasil yang m em uaskan, dan 5) M em punyai keinginan m enjadi orang t erkemuka yang m enguasai bidang t ert ent u. Dan mot ivasi m em iliki dua bentuk dasar: Pert ama, m otivasi buat an (ext rinsic), yaitu segala hal yang dilakukan t erhadap orang untuk mem ot ivasi mereka. Kedua, mot ivasi hakiki (int rinsic), yait u faktor-fakt or dari dalam diri seseorang yang m em pengaruhi orang unt uk berprilaku at au unt uk bergerak ke arah t ert entu. Kenyat aannya, bentuk mot ivasi t ersebut saling berkait an erat, artinya pengaruh yang dat ang dari luar akan m em pengaruhi mot ivasi yang dat ang dari dalam diri seseorang. M otivasi adalah sesuat u yang kom pleks. Unt uk memot ivasi secara efekt if diperlukan: M em ahami proses dasar mot ivasi, m enget ahui fakt or-fakt or yang mempengaruhi m ot ivasi, menget ahui bahw a mot ivasi bukan hanya dapat dicapai dengan m encipt akan perasaan puas, dan m em aham i bahwa disam ping sem ua fakt or di atas, ada hubungannya yang kom pleks ant ara motivasi dan prest asi kerja.
Dari pengert ian di at as, maka m ot if it u bersifat int rist ik dalam mot ivasi, karena dorongan at au daya gerak diri muncul dari dalam diri seseorang, t anpa adanya perangsang at au insentif. M otif yang bersifat int rist ik m erupakan kem am puan seseorang untuk melakukan kegiatan, yang dipengaruhi oleh beberapa hal, diant aranya yait u pendidikan, pengalaman
(57)
sert a sifat -sifat pribadi yang dim iliki seseorang. Di dalam organisasi formal, adanya m otif yang berasal dari dalam diri pegawai m em bawa konsekunsi bagi pimpinan unt uk dapat mendorong pegaw ai t ersebut unt uk lebih m eningkat kan kinerjanya, diant aranya m elalui pem berian reward dan penyediaan berbagai sarana dan prasarana kerja yang sesuai dengan pegaw ai t ersebut.
Untuk dapat m enumbuhkan mot ivasi kerja yang positif di dalam diri pegaw ai, m aka seorang pemimpin harus sungguh -sungguh m em berikan perhat ian pada fakt or-fakt or sebagai berikut (Novari, 2009: 26):
1.
Achievement
(keberhasilan pelaksanaan)
Agar seseorang bawahan dapat berhasil melaksanakan pekerjaannya,
maka pimpinan harus memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mencapai hasil. Pimpinan juga harus memberi semangat kepada bawahan
agar bawahan dapat mengerjakan sesuatu yang dianggapnya tidak
dikuasainya. Apabila ia berhasil melakukan hal tersebut, maka pimpinan
harus menyatakan keberhasilannya itu.
2.
Recognition
(pengakuan)
Adanya pengakuan dari pimpinan atas keberhasilan bawahan
melakukan suatu pekerjaan. Pengakuan tersebut dapat dilakukan melalui
berbagai cara, misalnya dengan menyatakan keberhasilannya langsung di
tempat kerjanya, memberikan surat penghargaan, hadiah berupa uang
tunai, mendali, kenaikan pangkat atau promosi.
(58)
Pimpinan membuat usaha-usaha yang nyata dan meyakinkan,
sehingga,
bawahan
mengerti
akan pentingnya
pekerjaan
yang
dilakukannya. Untuk itu harus dihindarkan kebosanan yang mungkin
muncul dalam pekerjaan serta penempatan pegawai yang sesuai dengan
bidangnya.
4.
Responsibilities
(tanggung jawab)
Untuk dapat menumbuhkan sikap tanggung jawab terhadap
bawahan, maka pimpinan harus menghindari pengawasan yang ketat,
dengan memberikan kesempatan kepada bawahan untuk bekerja sendiri
pekerjaan itu memungkinkan dan menumbuhkan partisipasi. Penerapan
partisipasi akan membuat bawahan terlibat dalam perencanaan dan
pelaksanaan pekerjaan.
5.
Advancement
(pengembangan)
Pengem bangan dapat menjadi m otivat or yang kuat bagi baw ahan. Pimpinan dapat m em ulainya dengan m emberi baw ahan suatu pekerjaan yang lebih bert anggung jaw ab. Apabila hal ini sudah d ilakukan, pimpinan dapat memberikan rekom endasi t ent ang bawahan yang siap unt uk pengem bangan, untuk m enaikkan pangkat nya at au unt uk mengikut i pendidikan dan pelat ihan lebih lanjut.
M enurut Robbins (2003: 215) Ada dua t eori m ot ivasi yang dapat diimplem entasikan dalam m anajem en sumber daya m anusia di lingkungan organisasi at au perusahaan. Dua t eori t ersebut adalah:
(59)
M aslow m engelompokkan kebut uhan m anusia m enjadi lim a kat egori yang naik dalam urut an t ert ent u. Sebelum kebutuhan yang lebih mendasar t erpenuhi, seseorang t idak akan berusaha untuk mem enuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Hierarki M aslow yang t erkenal t erdiri at as: 1) Kebutuhan Fisik (Physiological Needs)
Physiological Needs (kebut uhan fisik = biologis) yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk m em pert ahankan kelangsungan hidup seseorang, sepert i makan, minum, udara, perum ahan dan lain-lainnya. Kebutuhan fisik ini t erm asuk kebut uhan ut am a, t et api m erupakan t ingkat kebut uhan yang bobot nya paling rendah.
2) Kebutuhan Keamanan dan Keselam at an (Safet y and Securit y Needs)
Safet y and Securit y Needs (keam anan dan keselam at an) adalah kebutuhan akan keam anan dari ancam an yakni merasa am an dari ancam an kecelakaan dan keselamat an dalam melakukan pekerjaan. Kebutuhan ini m engarah pada dua bentuk, yait u:
a. Kebutuhan akan keam anan dan keselamat an jiw a dit empat pekerjaan pada saat m engerjakan pekerjaan diw akt u jam -jam kerja.
b. Kebut uhan akan keamanan hart a di t em pat pekerjaan pada w akt u jam-jam kerja, m isalnya mot or yang disimpan jangan sampai hilang.
(60)
Affiliat ion or Accept ance Needs adalah kebutuhan sosial, t eman, dicint ai, mencintai sert a dit erima dalam pergaulan kelompok karyaw an dan lingkungannya. M anusia pada dasarnya selalu ingin hidup berkelom pok dan t idak seorang pun manusia ingin hidup m enyendiri di t em pat t erpencil.
4) Kebutuhan St atus/ Kekuasaan (Est eem or St atus Needs)
Est eem or St at us Needs adalah kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan sert a penghargaan prest ise dari karyaw an dan masyarakat lingkungannya.
5)
Kebutuhan Aktualisasi Diri (
Self Actualization Needs
)
Self Act ualization adalah kebutuhan akan akt ualisasi diri dengan m enggunakan kecakapan, kemampuan, ket ram pilan, dan pot ensi opt im al unt uk mencapai prest asi kerja yang sangat memuaskan at au luar biasa yang sulit dicapai orang.
Teori t at a t ingkat Kebutuhan M aslow menurut Robbins (2003: 221) dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1
(61)
Sumber: Robbins, 2003. Organizational behavior (10th Ed). New Jersey: Prentice Hall.
M enurut M aslow , orang cenderung berusaha memenuhi kebutuhan yang lebih rendah sebelum m em enuhi kebut uhan yang lebih tinggi. Tingkat kebutuhan yang paling rendah adalah kebutuhan fisiologis, dan kebutuhan yang paling tinggi adalah kebutuhan mempertinggi kapasit as kerja. Orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan yang paling rendah sebagai kebutuhan pokok (fisiologis). M enurut M aslow , bila suatu kebutuhan telah dipenuhi m aka daya mot ivasinya akan berhent i. Dapat dikat akan bahw a sem akin t inggi kepuasan t erpenuhi, sem akin rendah daya m otivasinya, sebaliknya sem akin rendah kepuasan t erpenuhi m aka sem akin tinggi daya m otivasinya.
(62)
Pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya dipengaruhi oleh dua fakt or ut ama yang merupakan kebutuhan, yaitu:
1) Fakt or-fakt or Pem eliharaan (M aint enance Factors)
M erupakan fakt or-fakt or pem eliharaan yang berhubungan dengan hakikat pekerja yang ingin memperoleh ket ent ram an secara fisik dalam bekerja, kebut uhan ini misalnya gaji dan upah, kondisi kerja, kebijakan dan administ rasi perusahaan, hubungan ant ar pribadi, kepast ian pekerjaan dan supervisi yang baik. Jadi fakt or-fakt or ini bukanlah sebagai motivat or, t et api merupakan keharusan bagi perusahaan.
2) Fakt or-fakt or M ot ivasi (M otivation Fact ors)
Fakt or-fakt or ini m erupakan fakt or-fakt or mot ivasi yang menyangkut kebutuhan psikologis yang berhubungan dengan penghargaan t erhadap pribadi yang secara langsung berkait an dengan pekerjaan, m isalnya ruangan yang nyaman, penempat an kerja yang sesuai. Adapun fakt or Higiene t erdiri dari prest asi, pengakuan, pekerjaan it u sendiri, t anggung jaw ab, dan pengem bangan pot ensi individu.
Dari konsep Higiene dapat diket ahui bahwa dalam perencanaan pekerjaan bagi pekerja haruslah senantiasa t erjadi keseim bangan ant ara kedua fakt or ini. Secara psikologi, aspek yang sangat penting dalam kepem im pinan kerja adalah sejauh m ana pimpinan mampu m em pengaruhi motivasi kerja sumber daya manusia yang m em iliki
(63)
agar m am pu bekerja produkt if dengan penuh t anggung jaw ab. Hal ini karena beberapa alasan ant ara lain:
1.
Karyawan harus senantiasa didorong untuk bekerja sama dalam
organisasi.
2.
Karyawan harus senantiasa didorong untuk bekerja dan berusaha
sesuai dengan tuntutan kerja.
3.
Motivasi karyawan merupakan aspek yang sangat penting dalam
memelihara dan mengembangkan sumber daya manusaia dalam
organisasi.
Teori motivasi dipahami agar pimpinan mampu mengidentifikasi
apa yang memotivasi karyawan bekerja, hubungan perilaku kerja
dengan motivasinya, dan mengapa karyawan berprestasi tinggi. Teori
motivasi dalam penelitian ini didasarkan pada teori berprestasi
(
Achievement Theory
).
c. Konsep McCleland
1.
Kebutuhan untuk berprestasi (
Need of achievement
), merupakan
kebutuhan untuk mencapai sukses, yang diukur berdasarkan standar
kesempatan dalam diri seseorang. Kebutuhan ini berhubungan erat
dengan pekerjaan dan mengarahkan tingkah laku pada usaha untuk
mencapai prestasi tertentu.
2.
Kebutuhan berafiliasi (
Need for affiliation
), merupakan kebutuhan akan
kehangatan dan sokongan dalam hubungannya dengan orang lain.
(1)
sangat set uju 4 6.7 6.7 100.0
Tot al 60 100.0 100.0
KOP5
Frequency Per cent Valid Percent
Cumulat ive Percent
Valid sangat tidak set uju 2 3.3 3.3 3.3
t idak set uj u 7 11.7 11.7 15.0
netral 21 35.0 35.0 50.0
set uju 27 45.0 45.0 95.0
sangat set uju 3 5.0 5.0 100.0
Tot al 60 100.0 100.0
KOP6
Frequency Percent Valid Per cent
Cumulat ive Percent
Valid t idak set uj u 3 5.0 5.0 5.0
netral 14 23.3 23.3 28.3
set uju 38 63.3 63.3 91.7
sangat set uju 5 8.3 8.3 100.0
(2)
Lam piran 15: Validit as dan Reliabilit as Kinerja Organisasi Perusahaan (Y)
Item-Total Statistics Scale M ean if It em
Deleted
Scale Variance if It em Deleted
Correct ed Item -Tot al Cor relat ion
Cronbach' s Alpha if Item Delet ed
KOP1 17.95 9.099 .477 .778
KOP2 18.23 8.860 .765 .700
KOP3 18.05 8.658 .662 .721
KOP4 18.08 10.247 .524 .759
KOP5 18.37 10.168 .427 .781
KOP6 17.98 10.966 .427 .779
Reliability Statistics Cr onbach's Alpha N of It em s
(3)
Lam piran 16: Regresi Linear Berganda
Variables Entered/ Removedb
M odel Var iables Entered
Variables
Rem oved M et hod 1 M ot ivasi Kerja,
Sist em Informasi Akunt ansi, Pengendalian Int erna
. Enter
a. All request ed var iables ent ered.
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi Per usahaan
M odel Summaryb
M odel R R Squar e Adjust ed R Square
St d. Error of t he Estim ate
1 .822a .725 .634 2.954
a. Predict ors: (Const ant), M otivasi Kerja, Sist em Inform asi Akunt ansi, Pengendalian Int ern
b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi Per usahaan
ANOVAb
M odel Sum of Squares df M ean Square F Sig.
1 Regression 183.021 3 61.007 6.992 .000a
Residual 488.629 56 8.726
Tot al 671.650 59
a. Predict ors: (Const ant), M otivasi Kerja, Sist em Inform asi Akunt ansi, Pengendalian Int er n b. Dependent Variable: Kinerja Organisasi Per usahaan
Coefficientsa M odel Unst andardized Coefficient s St andardized Coefficient s
t Sig.
95% Conf idence
Int er val f or B Correlations Collinearit y St at istics
B
Std.
Error Bet a
Low er Bound
Upper Bound
Zero-order Par t ial Part Toler ance VIF
1 (Const ant ) 10.203 3.472 2.939 .005 3.248 17.158
Pengendalian Int ern .090 .079 .140 2.139 .026 .249 .069 .029 .150 .130 .862 1.160
Sist em Informasi Akunt ansi .256 .086 .365 2.978 .004 .084 .429 .340 .370 .339 .865 1.155
(4)
Coefficientsa
M odel
Unst andardized Coefficient s
St andardized Coefficient s
t Sig.
95% Conf idence
Int er val f or B Correlations Collinearit y St at istics
B
Std.
Error Bet a
Low er Bound
Upper Bound
Zero-order Par t ial Part Toler ance VIF
1 (Const ant ) 10.203 3.472 2.939 .005 3.248 17.158
Pengendalian Int ern .090 .079 .140 2.139 .026 .249 .069 .029 .150 .130 .862 1.160
Sist em Informasi Akunt ansi .256 .086 .365 2.978 .004 .084 .429 .340 .370 .339 .865 1.155
M ot ivasi Kerj a .201 .060 .384 3.354 .001 .081 .321 .397 .409 .382 .990 1.010
a. Dependent Variable: Kinerja Or ganisasi Perusahaan
(5)
(6)