commit to user
Berdasarkan apa yang disampaikan sebelumnya, generativitas itu merupakan suatu komitmen individu untuk mewariskan hal-hal positif dan
bertanggung jawab terhadap generasi berikutnya. Generativitas dalam perkembangannya memiliki tujuh tahap psikososial yang dipengaruhi oleh
individu dan sosial yang bertujuan untuk menyediakan bagi kelangsungan, kesejahteraan, dan pengembangan kehidupan manusia generasi selanjutnya.
Generativitas memiliki tiga aspek penting yaitu : 1 komitmen yang terdiri dari tuntutan budaya, keinginan dari dalam, perhatian, kepercayaan, 2 aksi atau
perilaku yang berupa kegiatan menghasilkan, pemeliharaan, persembahan sesuatu yang bermanfaat untuk generasi selanjutnya, 3 narasi berupa penggambaran
kedewasaan seseorang dalam kehidupan masyarakat mengenai generativitas.
B. Status Pekerjaan
1. Pengertian Status Pekerjaan
Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau
kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesiWikipedia.com, 2010.
Heally dalam Yusuf, 2002 mengatakan bahwa pekerjaan merupakan sekumpulan tugas atau posisi yang memiliki kesamaan kewajiban dan tugas-tugas
pokok dalam suatu organisasi atau unit atau lembaga. Pekerjaan berorientasi pada tugas dan hasil serta berpusat pada organisasi, dan dapat diduduki satu orang atau
beberapa orang.
commit to user
Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu unit usahakegiatan mennegpp.go.id, 2008.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa status pekerjaan adalah suatu kedudukan seseorang yang menjalankan tugas-tugas
atau kewajiban di suatu unit usahakegiatanorganisasilembaga.
2. Indikator Status Pekerjaan
Sakernas 2008 Indikator status pekerjaan pada dasarnya melihat empat kategori yang berbeda tentang kelompok penduduk yang bekerja yaitu
:
a. Tenaga kerja dibayar buruh,
b. Pekerja yang berusaha sendiri, berusaha sendiri umumnya dibedakan menjadi dua yaitu mereka yang berusaha memiliki usaha dengan
dibantu pekerja dibayar dan mereka yang berusaha tanpa dibantu
pekerja dibayar, c. Pekerja bebas, mereka yang bekerja secara serabutan dan tidak terikat,
d. Pekerja keluarga, pekerja keluarga juga dikenal dengan pekerja tak dibayar. Seorang yang bekerja tanpa menerima sembarang bayaran
atau upah di ladang, perniagaan atau perusahaan yang dijalankan oleh
ahli keluarganya yang lain.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik 2006, Menurut Sensus Penduduk 2000, status pekerjaan terdiri atas:
a. Berusaha atau bekerja sendiri Mereka yang berusahabekerja atas risiko sendiri dan tidak mempekerjakan
pekerja keluarga maupun buruh. Contohnya sopir taksi yang membawa mobil atas
commit to user
risiko sendiri, kuli-kuli di pasar, stasiun atau tempat-tempat lainnya yang tidak mempunyai majikan tertentu.
b. Berusaha dibantu dengan buruh tidak tetap Status pekerjaan bagi mereka yang bekerja sebagai orang yang berusaha atas
resiko sendiri dan dalam usahanya mempekerjakan buruh tidak tetap. Contohnya, pengusaha warung yang dibantu oleh anggota rumah tangganya atau orang lain
yang diberi upah tidak tetap, penjaja keliling yang dibantu anggota rumah tangganya atau seseorang yang diberi upah hanya pada saat membantu saja.
c. Berusaha dibantu dengan buruh tetap Mereka yang bekerja sebagai orang yang berusaha atas risiko sendiri dan dalam
usahanya mempekerjakan paling sedikit satu orang buruh tetap. Buruh tetap adalah
buruhkaryawan yang
bekerja pada
orang lain
atau instansikantorperusahaan dengan menerima upah atau gaji secara tetap, baik ada
kegiatan maupun tidak. Contohnya pemilik toko yang mempekerjakan satu lebih buruh tetap dan pengusaha sepatu yang memakai buruh tetap.
d. BuruhKaryawanPekerja dibayar Mereka yang bekerja pada orang lain atau instansikantorperusahaan dengan
menerima upahgaji baik berupa uang maupun barang. e. Pekerja tidak dibayar
Status pekerjaan bagi mereka yang bekerja membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan seseorang dengan tidak mendapat upah gaji baik berupa uang
maupun barang. Contohnya anggota rumah tangga dari orang yang dibantunya, seperti istri yang membantu suami di sawah dan bukan sebagai anggota rumah
commit to user
tangga tetapi keluarga dari orang yang dibantunya, seperti saudara yang
membantu melayani penjualan di warung.
Berdasarkan yang diungkapkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa indikator status pekerjaan terbagi menjadi lima, yaitu bekerjaberusaha
sendiri, berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap, berusaha dengan dibantu buruh tetap, buruhkaryawanpekerja dibayar, pekerja tidak dibayar.
3. Status Pekerjaan dalam Komunitas Gessang
Gessang merupakan suatu komunitas yang menaungi para gay yang berpusat di kota Surakarta. Gessang adalah singkatan dari Gerakan Sosial,
Advokasi dan Hak Asasi Manusia untuk Gay Surakarta. Ini menandai dimulainya kehidupan organisasi dan eksistensi komunitas gay Surakarta dalam masyarakat
umum. Status pekerjaan yang terdapat dalam komunitas ini pun sangat beragam, antara lain sopir, tukang ojek, pelautABK, nelayan, PNS, TNI, karyawanburuh,
pedagangwiraswasta, petani, entertainer, pria pekerja seks, mucikari, dan lainnya. Karena beragamnya status pekerjaan yang terdapat dalam komunitas ini, maka
status pekerjaan tersebut dipersempit menjadi pria pekerja seks dengan bukan pria pekerja seks. Tujuan pengelompokan status pekerjaan tersebut untuk
memudahkan pengambilan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Untuk menjelaskan konsep mengenai pria pekerja seks PPS tidak lepas
dari pengertian pelacuran, karena pria pekerja seks merupakan salah satu bagian dari pelacuran. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan pelacuran sebagai
praktek hubungan seksual yang dilakukan dengan siapa saja promiskuisitas untuk mendapatkan imbalan berupa upah. Pria pekerja seks yang biasa disebut
commit to user
kucing merupakan pelacur laki-laki yang menyediakan diri kepada sesama laki- laki biasanya laki-laki gay, untuk mengadakan hubungan kelamin dengan
mengharapkan imbalan uang yang sudah ada standar harga secara relatif untuk setiap layanan yang diberikan.
Definisi pelacuran dan pria pekerja seks tersebut memiliki karakteristik tiga unsur, yaitu pembayaran reward, berganti-ganti pasangan promiskuitas,
dan ketidakacuhan emosional Dam Truong, 1992. Seseorang memilih berprofesi menjadi pria pekerja seks disebabkan adanya suatu motif imbalan dan adanya
keinginan penikmatan seksual. Perilaku seksual yang dilakukan oleh pria pekerja seks akan terus
dilakukan karena memberikan keuntungan bagi pelakunya. Homan Ritzer, 1992 mengatakan bahwa tingkah laku itu akan dilakukan atau diulang apabila yang
bersangkutan akan mendatangkan imbalan. Adanya motif imbalan yang dilakukan oleh pria pekerja seks PPS dalam
melakukan hubungan seks telah menggeser arti seks sebenarnya. Gunawan 1993 membagi seks menurut fungsinya menjadi :
a. Hubungan seks yang dilakukan untuk tujuan reproduksi reprosex. Seks didasarkan atas tendensi agama yang menganggap bahwa seks
bersifat suci dan untuk pelaksanaannya membutuhkan suatu lembaga khusus.
b. Seks ditujukan sebagai pernyataan cinta kasih sex a mean of expressing love.
c. Mengarah kepada kesenangan atau kenikmatan sex for funsex acts.
commit to user
Pangkahila 2001 membagi seksualitas menjadi empat dimensi, yaitu :
a. Dimensi prokreasi, berarti membuat keturunan sebagai generasi penerus.
b. Dimensi rekreasi, mengandung pengertian kesenangan, yang berhubungan dengan kenikmatan dan kepuasan seksual yang
diperoleh. c. Dimensi relasi, kehidupan seksual suami istri berfungsi sebagai
pengikat yang lebih mempererat hubungan pribadi suami istri. d. Dimensi institusi, lembaga perkawinan.
Berdasarkan apa yang telah disampaikan di atas, status pekerjaan seseorang itu bermacam-macam. Status pekerjaan terdiri atas berusaha atau
bekerja sendiri, berusaha dibantu dengan buruh tidak tetap, berusaha dibantu dengan buruh tetap, buruhkaryawanpekerja dibayar, pekerja tidak dibayar.
Status pekerjaan yang menjadi sasaran penelitian ini adalah buruhkaryawan pekerja dibayar. Status pekerjaan yang lebih spesifik lagi yang akan dijadikan
sebagai sasaran penelitian adalah yang bekerja sebagai Pria Pekerja Seks PPS dan yang bukan yang bekerja sebagai Pria Pekerja Seks PPS.
C. Perbedaan Generativitas Meliputi Komitmen dan Perilaku pada
Gay PPS dengan
Gay bukan PPS
Setiap manusia ketika memasuki masa dewasa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap generasi berikutnya. Seperti yang diungkapkan oleh Erikson
bahwa perkembangan manusia itu terbagi atas beberapa tahap dan setiap tahap mempuyai masa optimal atau masa kritis yang harus dikembangkan dan