Cara-cara yang Digunakan dalam Mengembangkan Generativitas Aspek-aspek Generativitas

commit to user masa dewasa awal menuju dewasa tengah baya. Seseorang mengalami krisis kehidupan menuju suatu hidup yang stabil dan matang guna mewariskan hal-hal yang positif ke generasi selanjutnya.

5. Cara-cara yang Digunakan dalam Mengembangkan Generativitas

Kotre dalam Santrock, 2002 mengatakan bahwa orang dewasa tengah baya mengembangkan generativitas dengan beberapa cara yang berbeda, yaitu : a. Generativitas biologis biological generativity, orang dewasa mengandung dan melahirkan anak. b. Generativitas pengasuhan parental generativity, orang dewasa menyediakan bimbingan dan arahan pada anak-anak. c. Generativitas kerja work generativity, orang dewasa mengembangkan kemampuan yang diteruskan kepada orang lain. d. Generativitas budaya cultural generativity, orang dewasa menciptakan, merenovasi, dan menyelamatkan beberapa aspek dari budaya yang masih bertahan. McAdams dalam Santrock, 2002 mengungkapkan melalui generativitas, orang dewasa mempromosikan dan membimbing generasi berikutnya melalui aspek-aspek penting kehidupan seperti menjadi orang tua parenting, mengajar, memimpin, dan melakukan sesuatu yang menguntungkan masyarakat. Orang dewasa generatif melibatkan diri pada kelanjutan dan perbaikan masyarakat secara keseluruhan melalui hubungannya dengan generasi berikutnya. Setiap orang menunjukkan cara yang berbeda dalam mengembangkan generativitas. Cara yang dilakukan pun beraneka macam,baik itu secara biologis, commit to user pengasuhan, kerja, maupun budaya yang bertujuan untuk melanjutkan dan mewariskan hal-hal positif ke generasi selanjutnya.

6. Aspek-aspek Generativitas

Dari apa yang menjadi pusat perhatian Erikson dalam Mc Adams de St. Aubin, 1992 mengenai generativitas yang ditunjukkan dengan mendorong dan membesarkan anak, secara aktif dalam pengasuhan melibatkan penyediaan generasi selanjutnya sebagai contoh untuk keturunan berikutnya. Studi tentang generativitas lebih lanjut tidak hanya membatasi pada domain kedudukan sebagai orangtua. Orang dewasa mengekspresikan generativitas dalam berbagai kehidupan yang luas melalui bekerja sebagai professional, sukarelawan, partisipan pada organisasi politik dan keagamaan, aktivis di masyarakat, menjalin hubungan akrab dengan teman, bahkan aktivis pada saat waktu luang. Lebih lanjut Erikson mengatakan bahwa generativitas merupakan teori epigenetik yang menggabungkan gagasan bahwa tiap-tiap tahapan hadir dalam beberapa hal pada setiap periode siklus hidup. Jadi, setengah baya itu merupakan tahap generativitas yang harus memiliki akar perkembangan yang sebelumnya dan dengan demikian menunjukkan beberapa macam kontinuitas dari waktu ke waktu. Contoh dari teori Erikson mengenai generativitas yaitu perluasan psychobiographical kehidupan Martin Luther dan Mahatma Gandhi, yang keduanya tampak telah memberikan generatif yang lebih banyak dalam kehidupannya dengan aksinya dalam masyarakat daripada keluarga dan temannya Mc Adams de St. Aubin, 1992. commit to user Secara keseluruhan, generativitas didukung oleh dasar kepercayaan umum dalam masyarakat dan kehidupan manusia di masa depan. McAdams, dkk.dalam Cavanaugh, 2006 berdasar atas teori generativitas Erikson, membagi generativitas menjadi tujuh tahap psikososial yang dipengaruhi oleh individu dan sosial yang bertujuan untuk menyediakan bagi kelangsungan, kesejahteraan, dan pengembangan kehidupan manusia generasi selanjutnya. Tujuh tahap psikososial itu antara lain : a. Tuntutan budaya Tuntutan budaya itu bersifat normatif dan sesuai dengan tingkat usia. Ciri-ciri dari tuntutan budaya ini termasuk berbagai macam hal dalam masyarakat yang saling berhubungan, seperti ideologi, gaya hidup, sumber daya dan kesempatan. Selain itu juga meliputi spektrum dari beberapa faktor yang luas dan kekuatan eksternal dari individu. b. Keinginan dari dalam Generativitas sering dideskripsikan sebagai masukan dalam motivasional seperti kebutuhan, naluri atau dorongan yang menghasilkan keinginan. Dua macam keinginan di identifikasikan ke dalam dua hal, yaitu keinginan untuk simbol keabadian dan keinginan yang dibutuhkan oleh orang lain. c. Perhatian Erikson dalam Mc Adams and St.Aubin, 1992 mengatakan bahwa perhatian adalah perluasan perhatian untuk apa yang dihasilkan oleh cinta, kebutuhan atau kebetulan. commit to user d. Kepercayaan Kepercayaan dalam kehidupan manusia ditempatkan dalam harapan untuk kemajuan dan perbaikan kehidupan manusia dalam menggantikan generasi, bahkan dalam menghadapi fakta-fakta yang kuat pada hal-hal yang bersifat merusak manusia. e. Komitmen Merupakan hasil dari tuntutan, keinginan, perhatian dan kepercayaan. Komitmen membawa pertanggungjawaban untuk generasi selanjutnya dengan membuat keputusan dan membangun tujuan untuk perilaku generatif. f. Aksi atau perilaku generatif Perilaku generatif adalah untuk menghasilkan hal atau orang, menjadi kreatif, produktif, dan bermanfaat, untuk memberikan keturunan. Perilaku generatif meliputi perlindungan, perbaikan, pemeliharaan, pengembangan, pengasuhan, atau perawatan terhadap apa yang dianggap berguna seperti perilaku dalam mengasuh anak, pemeliharaan tradisi, menjaga lingkungan, dan menetapkan ritual. g. Narasi Dengan memahami konteks generativitas Mc Adams tentang teori life-story, kedewasaan menggambarkan individu dalam masyarakat dengan kebiasaan hidup individu atau life-story yang memberikan kehidupan dengan kesatuan, tujuan, dan pengertian. commit to user Dari tujuh tahap psikososial yang diungkapkan oleh Erikson, Mc Adams 1992 memfokuskan menjadi tiga aspek yang akan berpengaruh dalam penyusunan alat ukur generativitas, yaitu : a. Komitmen Komitmen ini berdasarkan hasil dari tuntutan budaya, keinginan dari dalam, perhatian dan kepercayaan yang akan bertanggungjawab terhadap generasi berikutnya dengan pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan perilaku generatif. Alat ukur yang akan digunakan adalah Loyola Generativity Scale LGS yang terdiri dari 20 pernyataan yang telah dianggap paling baik dari 39 pernyataan yang telah diujikan sebelumnya oleh peneliti terdahulu. Pernyataan-pernyataan yang dipilih tersebut secara relatif menunjukkan korelasi yang tinggi mengenai generativitas. LGS di desain untuk mengukur perbedaan individual pada komitmen generativitas. b. Aksi atau perilaku generatif Aksi atau perilaku generatif ditunjukan dengan menghasilkan, pemeliharaan, persembahan sesuatu yang bermanfaat untuk generasi berikutnya. Perilaku generatif dapat diartikan juga membentuk hal atau orang untuk menjadi pribadi yang lebih kreatif, produktif, dan meneruskan generasi berikutnya. Alat ukur yang akan digunakan adalah Generative Behaviour Checklist GBC yang terdiri 50 pernyataan untuk mengukur perilaku generatif secara kuantitatif atas perilaku generatif dalam kehidupan sehari-hari. commit to user c. Narasi Menggambarkan kedewasaan seseorang dalam kehidupan ataupun kebiasaan dalam masyarakat yang berkenaan dengan generativitas dalam bentuk life-story. Alat ukur yang digunakan berupa wawancara berdasarkan lima tema mengenai generativitas McAdams, 1992, yaitu : 1 Menghasilkan, segala sesuatu yang berhubungan dengan menghasilkan ide-ide baru, dan hasrat untuk melakukan sesuatu, 2 Pemeliharaan, segala sesuatu yang berhubungan dengan pengambilan tindakan yang didukung oleh hasil, tradisi secara terus menerus, 3 Menawarkan hasil dari diri sendiri, memberikan segala sesuatu atas kemampuan diri atau hasil- hasil dari kemampuan diri yang akan diberikan kepada orang lain, 4 Generasi berikutnya, segala sesuatu yang berhubungan dengan interaksi yang positif dan bertujuan kepada generasi yang lebih muda atau generasi selanjutnya, 5 Simbol keabadian, dengan meninggalkan warisan, memiliki pengaruh yang abadi. Tujuh tahap psikososial dari generativitas itu sendiri dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Cultural Demand