Matahari Putra Prima Ebk Mitra Adiperkasa Ebk Uji Heteroskedastisitas

64 ruang lingkup kegiatan LTLS bergerak di bidang perdagangan, perindustrian, agro-bisnis dan penyediaan jasa, pertambangan, pembangunankontraktor dan perbengkelan. Kegiatan utama LTLS adalah distributor bahan kimia dasar dan khusus, dan usaha pendukung jasa pergudangan, transportasi, ekspedisi pengangkutan, tangki penyimpanan serta melakukan penyertaan saham terutama pada perusahaan-perusahaan manufaktur bahan kimia. Pada tanggal 18 Juni 1997, LTLS memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham LTLS IPO kepada masyarakat sebanyak 50.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500,- per saham dengan harga penawaran Rp 2.950,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 Juli 1997.

14. Matahari Putra Prima Ebk

PT Matahari Putra Prima MPPA didirikan 11 Maret 1986. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MPPA berupa jaringan toko serba ada yang menyediakan berbagai macam barang seperti kebutuhan sehari- hari, alat tulis, buku, mainan, obat-obatan, pakaian, perhiasan, tas, sepatu, kosmetik dan peralatan elektronik, serta pusat hiburan keluarga yang dikenal sebagai Time Zone. Pada tanggal 29 November 1992, MPPA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MPPA IPO kepada masyarakat sebanyak 8.700.000 saham. Saham- saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 Desember 1992. Universitas Sumatera Utara 65

15. Mitra Adiperkasa Ebk

PT Mitra Adiperkasa Tbk MAPI didirikan tanggal 23 Januari 1995 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1995. Kantor pusat MAPI terletak di Sahid Sudirman Center lt. 29 Jl. Jend. Sudirman kav. 86 Jakarta 10220. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MAPI meliputi perdagangan, jasa, manufaktur, transportasi, pertanian, kehutanan, perkebunan, perikanan, peternakan dan pertambangan. Kegiatan utama MAPI adalah bergerak di bidang perdagangan eceran, pakaian, sepatu, asesoris, tas dan peralatan olahraga di lebih dari 1.800 tokooutlet yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, Batam, Manado dan kota-kota lainnya di Indonesia. Pada tanggal 29 Oktober 2004, MAPI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO kepada masyarakat sebanyak 500.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 November 2004.

16. Pembangunan Jaya Ancol Ebk

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PJAA didirikan 10 Juli 1992 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996. Kantor pusat PJAA berlokasi di Gedung Ecovention, JI. Lodan Timur No. 7, Ancol Taman Impian, Pademangan, Jakarta Utara. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PJAA adalah berusaha dalam bidang pembangunan dan jasa. Pada tanggal 22 Juni 2004, PJAA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam- LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PJAA IPO kepada Universitas Sumatera Utara 66 masyarakat sebanyak 80.000.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 02 Juli 2004. 17. Fast Food Indonesia Ebk PT Fast Food Indonesia Tbk didirikan tanggal 19 Juni 1978 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1979. Kantor pusat FAST terletak di Jl. M.T. Haryono, Jakarta 12810, Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan FAST adalah bergereak di bidang makanan dan restoran. Fast Food memperoleh hak untuk mendirikan dan mengoperasikan gerai Kentucky Fried Chicken KFC dari Kentucky Fried Chicken International Holding, Inc., Pada tanggal 31 Maret 1993, FAST memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham FAST IPO kepada masyarakat sebanyak 4.462.500 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp5.700,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Mei 1993. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penelitian. Tujuannya adalah untuk memudahkan orang untuk membaca data serta memahami maksudnya. Berikut ini merupakan output SPSS, yang merupakan keseluruhan data yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil olahan data SPSS dalam bentuk deskriptif statistik akan menampilkan karakteristik sampel yang digunakan didalam Universitas Sumatera Utara 67 penelitian ini meliputi: jumlah sampel N, nilai minimum, nilai maksimum, rata- rata sampel mean, serta standar deviasi σ untuk masing-masing variabel yaitu bond rating sebagai variabel dependen serta profitability, leverage dan firm size sebagai variabel independen. Hasil uji analisis statistik deskriptif ditunjukkan dalam Tabel 4.1 berikut: Eabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Bond Rating 68 12.00 18.00 14.7500 1.53929 Profitability 68 .00 .24 .0691 .05063 Leverage 68 .47 5.67 1.7413 1.29748 Firm Size 68 21.65 32.58 29.4857 2.28096 Valid N listwise 68 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 data diolah Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 68 sampel data dengan penjelasan berikut: 1. Variabel bond rating memiliki nilai minimum sebesar 12,00 atau dengan peringkat A- yang dimiliki oleh Lautan Luas Tbk dan Adhi Karya Persero Tbk, nilai maksimum sebesar 18,00 atau dengan peringkat AAA yang dimiliki oleh Telekomunikasi Indonesia Tbk, nilai rata-rata mean sebesar 14,7500 serta standar deviasi sebesar 1,53929 dengan jumlah pengamatan sebanyak 68. Nilai rata-rata mean yang lebih besar dibandingkan dengan standar deviasi menunjukkan bahwa data berdistribusi dengan baik. 2. Variabel profitability yang diukur dengan return on asset ROA yaitu membandingkan laba bersih dengan total aset memiliki nilai minimum sebesar Universitas Sumatera Utara 68 0,00 yang dimiliki oleh Lautan Luas Tbk, nilai maksimum sebesar 0,24 yang dimiliki oleh Selamat Sempurna Tbk, nilai rata-rata mean sebesar 0,691 serta standar deviasi sebesar 0,05063 dengan jumlah pengamatan sebanyak 68. Nilai rata-rata mean yang lebih besar dibandingkan dengan standar deviasi menunjukkan bahwa data berdistribusi dengan baik. 3. Variabel leverage yang diukur dengan debt to equity ratio DER yaitu membandingkan total utang dengan total ekuitas memiliki nilai minimum sebesar 0,47 yang dimiliki oleh Pembangunan Jaya Ancol Tbk, nilai maksimum sebesar 5,67 yang dimiliki oleh Adhi Karya Persero Tbk, nilai rata-rata mean sebesar 1,7413 serta standar deviasi sebesar 1,29748 dengan jumlah pengamatan sebanyak 68. Nilai rata-rata mean yang lebih besar dibandingkan dengan standar deviasi menunjukkan bahwa data berdistribusi dengan baik. 4. Variabel firm size yang diukur dengan logaritma natural total aset memiliki nilai minimum sebesar 21,65 yang dimiliki oleh Medco Energi Internasional Tbk, nilai maksimum sebesar 32,58 yang dimiliki oleh Telekomunikasi Indonesia Tbk, nilai rata-rata mean sebesar 29,4857 serta standar deviasi sebesar 2,28096 dengan jumlah pengamatan sebanyak 68. Nilai rata-rata mean yang lebih besar dibandingkan dengan standar deviasi menunjukkan bahwa data berdistribusi dengan baik. Universitas Sumatera Utara 69

4.2.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah terdistribusi secara normal. Salah satu metode yang digunakan dalam pengujian normalitas adalah dengan menggunakan model analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik secara histogram dan uji normal probability plot serta digunakan uji Kolmogrov-Smirnov untuk melihat nilai signifikansinya. Hasil uji normalitas dengan grafik histogram yang diolah dengan software SPSS ditunjukkan dalam Gambar 4.1 berikut Sumber: Hasil Penelitian, 2016 data diolah Gambar 4.1 Grafik Histogram Universitas Sumatera Utara 70 Hasil uji normalitas dengan grafik histogram memperlihatkan bahwa data berdistribusi normal hal ini ditunjukkan oleh distribusi data mengikuti kurva berbentuk lonceng yang tidak miring skewness ke kiri maupun miring ke kanan. Hasil uji normalitas dengan grafik normal probability plot normal P-Plot yang diolah dengan software SPSS ditunjukkan dalam Gambar 4.2 berikut: Sumber: Hasil Penelitian, 2016 data diolah Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot Hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal probability plot normal P-Plot dimana terlihat bahwa titik-titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal terdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu dengan membandingkan Universitas Sumatera Utara 71 distribusi komulatif relatif hasil observasi dengan distribusi komulatif relatif teoritisnya. Jika probabilitas signifikansi nilai residual lebih dari 0,05 berarti residual terdistribusi dengan normal, demikian pula sebaliknya. Hasil uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov yang diolah dengan software SPSS ditunjukkan dalam Tabel 4.2 berikut: Eabel 4.2 Hasil Uji Normalitas K-S Eest One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 68 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.24533832 Most Extreme Differences Absolute .081 Positive .075 Negative -.081 Kolmogorov-Smirnov Z .665 Asymp. Sig. 2-tailed .768 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2016 data diolah Hasil penelitian dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed sebesar 0,768. Nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Universitas Sumatera Utara 72

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda akan disebut heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas ini dapat dilihat dengan Grafik Scatterplot. Hasil dari uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot berikut ini: Sumber: Hasil Penelitian, 2016 data diolah Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Berdasarkan Gambar 4.3, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas Universitas Sumatera Utara 73 maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi bond rating berdasarkan masukan variabel independennya.

3. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Index Kompas 100 Tahun 2010-2014)

2 71 69

Analisis Pengaruh Cash Position, Kebijakan Hutang, Firm Size, Profitabilitas dan Pertumbuhan Investasi terhadap Dividen Payout Ratio pada Sektor dan Subsektor Manufaktur di BEI

1 71 125

PENGARUH SIZE, LEVERAGE, PROFITABILITY, ACTIVITY, DAN Pengaruh, Size, Leverage, Profitability, Activity, Dan Market Value Ratio Terhadap Prediksi Peringkat Oblogai Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH ARUS KAS, LEVERAGE DAN FIRM SIZE TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 11 129

Pengaruh Profitability, Leverage dan Firm Size Terhadap Bond Rating pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Profitability, Leverage dan Firm Size Terhadap Bond Rating pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Profitability, Leverage dan Firm Size Terhadap Bond Rating pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Profitability, Leverage dan Firm Size Terhadap Bond Rating pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 29

Pengaruh Profitability, Leverage dan Firm Size Terhadap Bond Rating pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Profitability, Leverage dan Firm Size Terhadap Bond Rating pada Perusahaan Nonkeuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13