50
3.7.2 Analisis Regresi Gerganda
Metode regresi berganda merupakan perluasan dari regresi sederhana yang bertujuan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa variabel bebas yang
berjumlah dua atau lebih variabel bebas dengan variabel terikat Situmorang dan Lufti, 2015:166. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan
bantuan aplikasi software SPSS. Bentuk perumusannya adalah sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e
Keterangan:
Y = Bond Rating
a = Konstanta
b
1
,
2,3
= Koefisien Regresi X
1
= Profitability X
2
= Leverage X
3
= Firm Size e
= Standard Error
3.8 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model
analisis yang tepat. Model analisis ini mensyaratkan uji asumsi terhadap data yang meliputi:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu distribusi data dengan
Universitas Sumatera Utara
51 bentuk lonceng Situmorang Lufti, 2015:114. Untuk menguji apakah data-
data yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan
dengan metode sebagai berikut: a. Pendekatan Grafik
Pendekatan grafik adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan plotting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika data menyebar
atau mengikuti di sekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika menyebar jauh dari garis diagonal atau titik tidak
mengikuti data di sepanjang garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Pendekatan Histogram Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal. Kurva
normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satu diantaranya adalah bahwa mean, modus, dan median pada tempat yang sama sehingga
berbentuk lonceng. Jika ketiga tendensi sentral tersebut terletak tidak pada satu tempat maka berarti kurva tersebut miring ke kiri atau ke kanan.
2. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama atau tidak di antara anggota grup tersebut. Jika
tidak sama maka dapat dikatakan terjadi heterokedastisitas, sedangkan jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,
Universitas Sumatera Utara
52 maka disebut homokedastisitas Situmorang Lufti, 2015:122. Salah satu
cara untuk mendeteksi heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot. Apabila data yang yang berbentuk titik-titik menyebar secara
acak atau tidak membentuk suatu pola tertentu, maka tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Sedangkan apabila data yang
berbentuk titik-titik membentuk suatu pola atau tidak menyebar secara acak, maka terjadi heterokedastisitas pada model regresi.
3. Uji Autokorelasi