5.
Korosi fretting Fretting corrosion
Korosi fretting terjadi di area    kontak    logam    yang mengalami beban
berkelanjutan.  Misalnya  pada  pertemuan  archwireslot  braket.  Selama  aplikasi beban,  kedua  logam  mengalami  proses  cold  welding  dari  tekanan  pada  pertemuan
antara  keduanya.  Aplikasi  kontinu  tekanan  demikian  pada  pertemuan  tersebut  akan menyebabkan  bagian  persambungan  mengalami  keausan,  merusak  lapisan  oksida
permukaan  pelindung  dan  menyebabkan  logam  menjadi  rentan  terhadap  korosi. House dkk, 2008.
Gambar 2.5 Korosi fretting www.corrosion-doctors
2.6 Alat Uji
2.6.1  Uji Komposisi Unsur XRF
Uji  ini  dilakukan  dengan  menggunakan  alat  X-Ray  Fluoresence  XRF  tipe μEDX-1300.  Uji XRF bertujuan menentukan jenis dan presentase komponen unsur-
unsur penyusun braket sebelum direndam dalam saliva buatan. XRF  merupakan  teknik  analisa  non-destruktif    yang  digunakan  untuk  identifikasi
serta penentuan konsentrasi elemen yang ada pada sampel padat, bubuk ataupun cair. Secara umum, XRF spektrometer, mengukur panjang gelombang komponen material
Universitas Sumatera Utara
secara individu, dari emisi fluorosensi yang dihasilkan sampel saat diradiasi dengan sinar-x.
31
Metode  XRF  secara  luas  digunakan  untuk  menentukan  komposisi  unsur  suatu material.  Karena  metode  ini  cepat  dan  tidak  merusak  sampel,  metode  ini  dipilih
untuk  aplikasi  di  lapangan  dan  industri  untuk  kontrol  material.  Tergantung  pada penggunaannya,  XRF  dapat  dihasilkan  tidak  hanya  oleh  sinar-X  tetapi  juga  sumber
eksitasi  primer  yang  lain  seperti  partikel  alfa,  proton  atau  sumber  elektron  dengan energi yang tinggi.
32
Gambar 2.6  Mesin X-Ray Fluorescence XRF tipe
μEDX-1300.
Kelebihan dan Kekurangan Metode XRF
Keunggulan  dari  metode  ini  adalah  sampel  yang  dianalisis  tidak  perlu dirusak, memiliki akurasi yang tinggi, dapat menentukan unsur dalam material tanpa
adanya  standar,  serta  dapat  menentukan  kandungan  mineral  dalam  bahan  biologik maupun dalam tubuh secara langsung.
Universitas Sumatera Utara
Kekurangan  dari  metode  XRF  adalah  tidak  dapat  menganalisis  unsur  di  bawah nomor atom 10.
33
2.6.2.  Uji Inductively Coupled Plasma ICP
Inductively  Coupled  Plasma  ICP  yang  termasuk  ke  dalam  Spektroskopi Atomik adalah sebuah teknik analisis yang digunakan untuk mendeteksi jejak logam
dalam sampel dan untuk mendapatkan karakteristik unsur-unsur yang memancarkan gelombang  tertentu.  ICP  merupakan  instrumen  yang  digunakan  untuk  menganalisis
kadar  unsur-unsur  logam  dari  suatu  sampel  dengan  menggunakan  metode spektrofotometer  emisi.  Spektrofotometer  emisi  adalah  metode  analisis  yang
didasarkan  pada  pengukuran  intensitas  emisi  pada  panjang  gelombang  yang  khas untuk  setiap  unsur.  Bahan  yang  akan  dianalisis  untuk  alat  ICP  ini  harus  berwujud
larutan yang homogen.
Prinsip kerja ICP
Langkah kerja ICP: - Preparasi Sampel
Beberapa  sampel  memerlukan  langkah  preparasi  khusus  seperti  penambahan  asam, pemanasan, dan desktruksi dengan mikrowave.
- Nebulisasi
Cairan diubah menjadi aerosol. -
Desolvasi Volatisasi
Universitas Sumatera Utara
Pelarut dihilangkan sehingga terbentuk aerosol kering. -
Atomisasi Ikatan gas putus, dan hanya ada atom.
- Eksitasi Emisi
Atom  memperoleh  energi  dari  tumbukan  dan  memancarkan  cahaya  dari  panjang gelombang yang khas.
- Deteksi Pemisahan
Grating mendispersikan cahaya yang dapat diukur secara kuantitatif.
Gambar 2.7 Inductively Coupled Plasma ICP
2.7 Landasan Teori