2.3 Braket dalam saliva
Saliva merupakan elektrolit yang memungkinkan adanya reaksi antara ion-ion logam pada braket dengan saliva sehingga terjadi kerusakan secara elektrokimia
pada braket.
4
Pada daerah yang kurang terpoles dengan baik, yaitu daerah anoda terjadi reaksi oksidasi, yaitu pelepasan ion elektron ke saliva yang menyebabkan
daerah anoda merupakan daerah yang mudah mengalami korosi. Gambaran reaksinya sebagai berikut :
M
o
M
+
+ e
-
Sedangkan daerah katoda mengalami reaksi reduksi, dimana permukaan katoda akan mengambil elektron bebas di saliva yang diproduksi oleh anoda.
Gambaran reaksinya adalah : M
+
+ e
-
M 2H
+
+ 2e
-
H2 2H
2
O + O2 + 4e
-
3OH
- 6
Korosi dimulai dari terjadinya tarnish pada logam, kemudian berlanjut dengan lepasnya ion-ion logam, akhirnya terjadilah korosi. Tarnish adalah
berkurangnya pewarnaan permukaan logam atau perubahan pada permukaan logam yang telah dipoles. Tidak ada tanda yang jelas yang bisa menandai kapan mulai
lepasnya ion-ion logam, tetapi bila proses tarnish tidak dihambat maka akan terjadi pelepasan ion-ion logam. Sedangkan korosi merupakan suatu kegagalan struktur
logam secara mekanis dan berlangsung secara cepat akibat reaksi logam dengan linkungannya. Bila penyebab tarnish tidak dihilangkan maka warna logam akan
Universitas Sumatera Utara
semakin kusam, yang berarti proses korosi terus berlanjut. Penyebab tarnish adalah:
1. Air, oksigen dan ion klorida yang terdapat di saliva
2. Deposit-deposit dalam mulut yang menempel pada permukaan logam
3. Stain yang disebabkan oleh bakteri
4. Pembentukan senyawa-senyawa tertentu seperti oksida, sulfida atau klorida.
Stainless steel bersifat menyalurkan panas dan listrik, sehingga terjadi mobilitas elektron-elektron dalam logam. Elektron yang terletak di permukaan braket mudah
meninggalkan braket sehingga pada permukaan braket terbentuk ion positif yabg labil dan bersifat anoda. Elektron yang terlepas akan menghasilkan energi panas
dan listrik, sedangkan ion positif akan bersenyawa dengan ion lain. Kejadian seperti di atas sering terjadi pada area braket yang rusak atau kasar, karena tidak
terpoles dengan baik. Interaksi ion-ion logam dengan lingkungan merupakan penyebab korosi yang paling umum, tetapi biasanya korosi tidak disadari oleh
ortodontis sebelum braket mengalami kerusakan yang parah.
18
2.4 Efek Biologis dari nikel