Pelarut dihilangkan sehingga terbentuk aerosol kering. -
Atomisasi Ikatan gas putus, dan hanya ada atom.
- Eksitasi Emisi
Atom  memperoleh  energi  dari  tumbukan  dan  memancarkan  cahaya  dari  panjang gelombang yang khas.
- Deteksi Pemisahan
Grating mendispersikan cahaya yang dapat diukur secara kuantitatif.
Gambar 2.7 Inductively Coupled Plasma ICP
2.7 Landasan Teori
Braket  ortodonti  dapat  terbuat  dari  bahan  logam  maupun  non  logam.  Salah satu  logam  yang  dipakai  untuk  pembuatan  braket  adalah  stainless  steel.  Braket
dengan  bahan  stainless  steel  merupakan  braket  yang  terbanyak  digunakan  di  klinik
Universitas Sumatera Utara
karena  braket  stainless  steel  merupakan  braket  yang  paling  ekonomis  dan mempunyai  kekuatan  tinggi.  Stainless  steel  merupakan  logam  campuran  dari  besi
komponen  utama,  kromium  18  -20,  nikel  8-10  dengan  sejumlah  kecil mangan,  silikon  dan  karbon  yang  kadarnya  kurang  dari  0,1    Nikel  berfungsi
membantu ketahanan logam terhadap korosi serta memperkuat logam. Konsentrasi  nikel  pada  braket  stainless  steel  telah  banyak  menimbulkan
perdebatan,  karena  di  satu  sisi  nikel  diketahui  memberikan  reaksi  alergi  yang  lebih banyak  selama  perawatan  ortodonti  dibandingkan  dengan  ion  logam  lainnya  dan  di
sisi lain nikel merupakan salah satu elemen pembentuk austenitik. Selama  perawatan  ortodonti  cekat,  braket  selalu  berada  dalam  rongga  mulut
sehingga  terjadi  interaksi  braket  dengan  lingkungannya.  Salah  satu  kriteria  yang harus dipenuhi oleh braket ortodonti adalah memiliki biokompabilitas yang baik dan
daya tahan yang tinggi terhadap korosi. Produk utama hasil proses korosi yang paling merugikan bagi tubuh adalah ion nikel.  Pelepasan ion nikel  pada braket dipengaruhi
oleh komposisi kandungan logam, metode pembuatan serta lingkungan dalam mulut.
Perawatan  ortodonti  cekat  sudah  lama  dianggap  memiliki  potensi mengganggu  jaringan  lunak  dan  keras  pada  rongga  mulut.  Pasien  yang  menjalani
perawatan  ortodonti  cekat  lebih  sulit  menjaga  oral  hygiene  dengan  metode konvensional,  kemampuan  self  cleansing  oleh  saliva  juga  akan  berkurang.    Hal-hal
ini  dapat  memacu  timbulnya  lesi  karies,  yang  dapat  terjadi  sekitar  1  bulan,  tanpa dihubungkan  dengan  kontrol  plak  mekanis.  Keasaman  saliva  dapat  berubah  yang
Universitas Sumatera Utara
disebabkan  oleh  akumulasi  plak  dalam  mulut  dan  kecepatan  aliran  saliva  sehingga pH saliva dapat turun hingga 4,95.
2.8.  Kerangka Konsep Penelitian Braket stainless steel