Return Risiko Investasi .1 Pengertian Investasi

3. Melakukan Pembentukan Portofolio berarti sekumpulan investasi. Pada tahap ini dilakukan indentifikasi terhadap sekuritas mana yang akan dipilih dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas tersebut. 4. Melakukan Revisi Kinerja Portofolio Dari hasil evaluasi, selanjutnya dilakukan revisi terhadap efek yang membentuk portofolio tersebut, jika dirasa komposisi portofolio yang sudah dibentuk tidak sesuai dengan tujuan investasi misalnya rate of return lebih rendah dari yang diisyaratkan. 5. Melakukan Kinerja Portofolio Dalam tahap ini dilakukan evaluasi atas kinerja portofolio yang telah dibentuk, baik terhadap tingkat keuntungan yang diharapkan maupun terhadap tingkat risiko yang ditanggung. Rasionalitas investor diukur dari sejauh mana investor melakukan prosedur pemilihan saham dan penetuan portofolio optimal dari data historis pada saham-saham yang listed di Bursa Efek. Kinerja portofolio ini dapat dilakukan melalui dua pendekatan, pertama dengan melakukan perhitungan untuk memilih saham dan menentukan portofolio optimal dengan model indeks tunggal, kedua dengan pola perilaku investor di bursa yang tercemin dari aktivitasnya melakukan transaksi jual beli saham pada saham-saham yang diikutkan dalam portofolio Sartono dan Zulaihati : 1998

2.1.2 Return

Return adalah measure the financial performance of an investment Brigham, 1999:192. Investasi diartikan sebagai pemilikan pembelian suatu aset, maka tingkat pengembalian investasi diartikan sebagai Rate of Return. Untuk Universitas Sumatera Utara mengetahui rate of return hal yang harus dilihat adalah nilai awal investasi modal dan pendapatan dari investasi bersih dari nilai awal investasi. Pendapatan proceeds tersebut dapat berupa keuntungan profit atau kerugian loss. Secara matematis, tingkat pengembalian dapat dijabarkan dalam rumus tingkat pengembalian, Tingkat pengembalian r = Penerimaan Tunai+Keuntungan Kerugian Modal Investasi Awal Return realisasi portofolio portofolio realizad return merupakan rata-rata tertimbang dari return realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut. Secara sistematis, return realisasi portofolio dapat ditulis sebagai berikut Jogiyanto, 2013:206 E rp = ∑ Erj Notasi : E Rp = return ekspetasi dari portofolio xj = porsi dari sekuritas i terhadap seluruh sekuritas portofolio, Erj = return ekspetasi dari sekuritas i, n = jumlah dari sekuritas tunggal.

2.1.3 Risiko

Risiko risk adalah kemungkinan terjadinya kerugian yang akan dialami investor atau ketidakpastian atas return yang akan diterima di masa mendatang. Risiko secara definisi memiliki dua dimensi yaitu ketidakpastian tentang hasil yang diperoleh di masa mendatang dan kemungkinan akan diperolehnya kegagalan yang tinggi- hasil yang jelek Emery dan Finnerty, 1996. Universitas Sumatera Utara Definisi risiko harus mengandung unsur pengukiran terhadap variabilitas dan pengukuran terhadap kemungkian hasil yang negatif. Artinya, sampai sejauh mana suatu keluaran output akan menyimpang dari yang diharapkan dan penyimpangan tersebut mengarah pada sisi negatif merugi. Dalam melihat risiko sangat penting membedakan antara risiko aset tunggal dan aset dalam portofolio, karena adanya perbedaan return yang diterima oleh pemilik portofolio. Untuk mengurangi risiko investasi, investor harus mengenal jenis risiko investasi. Jenis risiko investasi dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu risiko sistematis atau disebut system risk atau undiversifiable risk dan risiko tidak sistematis atau disebut unsystematic risk atau specific risk atau diversifiable risk. Risiko dapat dibedakan menjadi dua Megginson, 1997:103 1. Risiko sistematis Merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Risiko ini disebabkan oleh faktor- faktor yang secara serentak mempengaruhi harga saham di pasar modal, misalnya perubahan dalam kondisi perekonomian, iklim politik, peraturan perpajakan, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya. 2. Risiko tidak sistematis unsystematic risk Merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu. Misalnya faktor struktur modal, sturktur aset, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan, dan lain sebagainya. Risiko tidak sistematis diukur dengan varian residu atau abnormal Universitas Sumatera Utara return ei. Nilai realisasi merupakan nilai yang sudah pasti tidak mengandung kesalahan pengukuran sebaliknya nilai ekspetasi merupakan harapan yang belumterjadi yang masih mengandung ketidakpastian. Perbedaan nilai ekspetasi dengan nilai realisasi yang merupakan kesalahan residu ei. Berdasarkan kesediaan dalam menanggung risiko investasi, investor dikenal ada tiga yaitu berani mengambil risiko risk taker, sikap netral terhadap risiko risk neutral dan yang tidak berani mengambil risiko risk averse. Risk taker menurut Weston dan Thomas 1995:427 adalah sikap seorang yang memili taruhan yang fair sedangkan risk neutral adalah seseorang bersikap indifference terhadap taruhan yang fair, dan risk averse adalah investor akan menolak taruhan yang fair. Masing-masing ini menyebabkan investor mempunyai preferensi yang berbeda dalam melihat suatu portofolio. Tidak hanya itu, preferensi dari investor akan risiko dari suatu portofolio berbeda juga satu sama lainnya. Weber 1998 mendefenisikan risiko sebagai penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Risiko dari suatu portofolio saham bergantung kepada proporsi dari saham-saham individu, varians, dan covarians dari saham-saham tersebut. Perubahan yang terjadi pada variabel-variabel tersebut akan merubah risiko dari portofolio. Masih berkaitan dengan hal itu, sudah merupakan kebenaran umum bahwa bila saham-sahamyang dipilih secara acak dan digabungkan ke dalam suatu portofolio, maka risiko portofolio akan menurun sesuai dengan banyaknya saham yang berbeda ditambahkan. Universitas Sumatera Utara Markowits di tahun 1950an dalam Jogiyanto:2003 menunjukan bahwa secara umum risiko mungkin dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio. Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam portofolio ialah return untuk masing-masing sekuritastidak berkolerasi secara positif dan sempurna. Jogiyanto 2003 juga menyebutkan bahwa salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar atau varian yang merupakan kuadrat dar deviasi standar. Risiko yang diukur dengan ukuran ini mengukur risiko dari seberapa besar nilai tiap-tiap item yang menyimpang dari rata-ratanya. Risiko portofolio juga dapat diukur dengan besarnya deviasi standar atau varian dari nilai-nilai return sekuritas tunggal yang ada di dalamnya.

2.1.4 Portofolio

Dokumen yang terkait

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal dengan Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal: Studi Kasus Indeks IDX30

0 6 58

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004 - 2008.

0 1 8

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008.

0 0 10

STUDI KOMPARATIF PORTOFOLIO OTIMAL MENGGUNAKAN PROKSI LQ45 DAN IHSG MEMALUI PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL.

0 1 19

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 21

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 71