Analisis Deskriptif Hasil Penelitian

No Nama Perusahaan Tanggal Berdiri Tercatat di BEI Kantor Pusat Sektor Usaha 23 Unilever Indonesia Tbk 5 Desember 1933 11 Januari 1982 Jakarta Produksi dan Distribusi Barang Konsumsi 24 Wijaya Karya Tbk 11 Maret 1960 29 Oktober 2007 Jakarta Industri Konstruksi dan Industri Pabrikasi

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

Data penelitian dibatasi untuk saham-saham yang pada periode pengamatan tidak mengalami peristiwa Stock Split, Right Issues, Reverse Stock atau saham baru listing. Saham yang mengalami salah satu dari hal-hal tersebut tidak dimasukkan sebagai sampel atau di drop out dari sampel. Pembatasan untuk saham yang mengalami stock split dan right issues bertujuan menghindari perubahan harga saham yang drastis selama periode pengamatan. Sedangkan pembatasan untuk saham yang mengalami reverse stock adalah untuk menghindari terjadinya harga rata-rata antara harga saham lama dan harga saham baru. Saham yang baru listing juga tidak dimasukkan sebagai sampel karena ketidaklengkapan data yang diperlukan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan Model Indeks Tunggal, saham yang termasuk kategori IHSG dan IDX30 dilakukan perhitungan return saham dan ditarik rata-rata return saham. Apabila avarage return setiap saham sudah diketahui maka langkah selanjutnya dicari beta saham dengan pengertian beta menurut Husnan 2001 Universitas Sumatera Utara 1. Apabila β =1, berarti tingkat keuntungan saham i berubah secara proporsional dengan tingkat keuntungan pasar. Ini menandakan bahwa risiko sistematis saham i sama dengan risiko sistematis pasar 2. Apabila 1, berarti tingkat keuntungan saham i meningkat lebih besar dibandingkan dengan tingkat keuntungan keseluruhan saham di pasar. Ini menandakan bahwa risiko sistematis saham i lebih besar dibandingkan dengan risiko sistematis pasar, saham jenis ini sering juga disebut sebagai saham agresif 3. Apabi la β 1, berarti tingkat keuntungan saham i meningkat lebih kecil dibandingkan dengan tingkat keuntungan keseluruhan saham di pasar. Ini menandakan bahwa risiko sistematis saham i lebih kecil dibandingkan dengan risiko sistematis pasar, saham jenis ini sering juga disebut sebagai saham defensif. RBR yang dipakai adalah tingkat rata-rata suku bunga Bank Indonesia selama periode Februari 2013- Juli 2016 yaitu dengan tingkat bunga 6 sumber bi.go.id. Berdasarkan hasil penelitian apabila ERB Ci, maka saham tersebut tergolong dalam portofolio optimal. Pemilihan saham portofolio optimal akan dijelaskan pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Peringkat saham berdasarkan excess return to beta dan pentuan cut off rate dengan IHSG sebagai proksi return pasar Periode Februari 2013 – Juli 2016 Nama Saham E RBR E - RBR Beta ADHI 0,088 0,06 0,026 -0,634 0,1830 0,164 0,793 0,000164 ASII 0,010 0,06 -0,05 -0,077 0,78831 50,628 64,725 0,047550 ADRO -0,016 0,06 -0,076 0,114 -0,6629 -22,634 64,969 -0,02125 BBCA 0,047 0,06 -0,013 -0,339 0,0378 2,489 89,659 0,002284 BBNI 0,044 0,06 -0,016 -0,319 0,0625 4,066 65,041 0,003818 BBRI 0,05 0,06 -0,01 -0,357 0,0279 1,458 51,862 0,001386 BMRI 0,015 0,06 -0,045 -0,115 0,3900 25,371 65,047 0,023822 CPIN 0,031 0,06 -0,029 -0,225 0,1330 8,6696 65,087 0,008139 GGRM 0,062 0,06 0,002 -0,451 0,1957 -0,2882 64,610 -0,00027 ICBP 0,11 0,06 0,05 -0,826 0,1883 -3,936 65,023 -0,00369 INDF 0,03 0,06 -0,03 -0,241 0,1239 8,0649 63,995 0,00757 INTP -0,014 0,06 -0,073 0,099 -0,745 -49,421 1828,7 -0,01744 JSMR 0,008 0,06 -0,052 -0,061 -0,9914 -53,3 61,5 -0,0502 KLBF 0,048 0,06 -0,012 -0,352 0,00704 3,7097 64,260 0,00348 LPPF 0,42 0,06 0,36 -3,045 0,4468 1,7085 64,505 0,00160 LPKR 0,04 0,06 -0,02 -0,288 0,0692 4,1559 59,701 0,00392 LSIP 0,015 0,06 -0,045 -0,109 0,5614 26,760 65,535 0,02511 MNCM 0,01 0,06 -0,05 -0,071 0,8449 40,918 41,00 0,03934 PGAS -0,010 0,06 -0,05 0,127 -0,610 -27,884 2212,88 -0,00862 SMGR -0,07 0,06 -0,13 0,511 0,0195 0,7165 1783,6 0,000257 TLKM 0,10 0,06 0,04 -0,762 0,1844 1368,8 17267 0,07493 UNTR -0,01 0,06 -0,07 0,127 -0,610 -27,82 2257,14 -0,0085 UNVR 0,10 0,06 0,04 -0,772 0,1847 5,1663 64,662 0,00485 WIKA 0,11 0,06 0,05 -0,832 0,1879 4,8211 65,154 0,00452 Sumber: finance.yahoo.com yang telah diolah Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 menjelaskan bahwa saham-saham yang dapat membentuk portofolio optimal adalah saham-saham yang memiliki Excess Return To Beta ERB lebah besar dari nilai maksimum . Jadi dapat dilihat saham yang membentuk portofolio optimal adalah saham Adhi Karya ADHI 0,183, Astra International ASII 0,788, Bank Central Asia BBCA 0,037, Bank Negara Indonesia BBNI 0,062, Bank Rakyat Indonesia BBRI 0,027 ,Bank Mandiri BMRI 0,39, Charoen Phokpand Indonesia CPIN 0,133, Gudang Garam GGRM 0,195, Indofood CBP Cabang Sukses Makmur ICBP 0,188, Indofood Sukses Makmur INDF 0,123, Matahari Departemen Store LPPF 0,44, Lippo Karawaci LPKR 0,069, LSIP PP London Sumatera Indonesia 0,56, Media Nusantara Citra MNCM 0,844, Telekomunikasi Indonesia TLKM 0,184, Unilever UNVR 0,184 dan Wijaya Karya WIKA 0,187. Nilai ERB terbesar dimiliki oleh MNCM 0,844 dan nilai ERB terkecil dimiliki oleh BBRI 0,027 Tabel 4.2 Peringkat saham berdasarkan excess return to beta dan pentuan cut off rate dengan IDX30 sebagai proksi return pasar Periode Februari 2013 – Juli 2016 Nama Saham E RBR E - RBR Beta ADHI 0,09 0,06 0,03 -0,664 0,184 -3,2240 63,579 -0,0030 ASII 0,01 0,06 0,05 -0,107 0,420 38,243 79,457 0,03542 ADRO -0,03 0,06 0,03 0,2525 -0,377 -4,457 1817,6 -0,0015 BBCA 0,05 0,06 0,01 -0,355 0,2088 0,6460 62,755 0,00064 BBNI 0,05 0,06 0,01 -0,367 0,2132 1,0207 1819,4 0,00036 BBRI 0,062 0,06 0,002 -0,445 -0,005 63,704 -0,0003 BMRI 0,02 0,06 0,04 -0,162 0,2459 9,294 1728,5 0,0034 CPIN 0,04 0,06 -0,02 -0,335 0,0596 2,395 1953,5 0,00081 Universitas Sumatera Utara Nama Saham E RBR E - RBR Beta GGRM 0,05 0,06 -0,01 -0,442 0,0135 1,248 1835 0,00044 ICBP 0,12 0,06 0,06 -0,905 0,0206 -4,823 65,016 -0,0045 INDF 0,04 0,06 -0,02 -0,293 0,06089 4,4308 63,38 0,00416 INTP -0,02 0,06 -0,08 0,1447 -0,5550 -36,56 65,284 -0,034 JSMR 0,004 0,06 -0,05 -0,032 -1,849 -0,065 0,0401 -6,5225 KLBF 0,05 0,06 -0,01 -0,409 0,0073 0,3855 61,953 0,00036 LPPF 0,4 0,06 0,34 -3,399 0,1205 5,8079 17346 0,00031 LPKR 0,05 0,06 -0,01 -0,398 0,0125 0,8177 62,48 0,00076 LSIP -0,003 0,06 -0,063 0,1658 -0,385 -742,89 0,025 -0,7428 MNCM 0,04 0,06 -0,02 -0,208 0,0747 2,9492 64,6 0,0027 PGAS -0,07 0,06 -0,13 3,1142 -0,036 -58,712 1938 -0,019 SMGR -0,05 0,06 -0,11 2,4209 -0,026 -62,512 2072 -0,0203 TLKM 0,11 0,06 0,05 -0,793 0,187 9,91489 65,04 0,0093 UNTR -0,02 0,06 -0,08 1,04 -0,029 -104,83 1779 -0,0377 UNVR 0,11 0,06 0,05 -0,785 0,186 5,0809 65,05 0,00477 WIKA 0,10 0,06 0,04 -0,779 0,186 5,1167 65,05 0,00480 Sumber : Dunia Investasi Data Bursa Efek Indonesia yang telah diolah Tabel 4.2 menjelaskan bahwa saham-saham yang dapat membentuk portofolio optimal adalah saham-saham yang memiliki Excess Return To Beta ERB lebah besar dari nilai maksimum . Jadi dapat dilihat saham yang membentuk portofolio optimal adalah saham Adhi Karya ADHI 0,184, Astra International ASII 0,42, Bank Central Asia BBCA 0,20, Bank Negara Indonesia BBNI 0,213, Bank Mandiri BMRI 0,245, Charoen Phokpand Indonesai CPIN 0,059, Gudang Garam GGRM 0,013, Indofood CBP Cabang Sukses Makmur ICBP 0,02, Indofood Sukses Makmur INDF 0,06, Matahari Universitas Sumatera Utara Departemen Store LPPF 0,12, Lippo Karawaci LPKR 0,012, Media Nusantara Citra MNCM 0,074, Telekomunikasi Indonesia TLKM 0,187, Unilever Indonesia UNVR 0,186, dan Wijaya Karya WIKA 0,186. Nilai ERB terbesar dimiliki oleh ASII 0,42 dan nilai ERB terkecil dimiliki oleh LPKR 0,012.

4.2.2 Proporsi Masing-Masing Saham Terpilih

Dokumen yang terkait

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal dengan Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal: Studi Kasus Indeks IDX30

0 6 58

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2004 - 2008.

0 1 8

ANALISIS INVESTASI DAN PENENTUAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008.

0 0 10

STUDI KOMPARATIF PORTOFOLIO OTIMAL MENGGUNAKAN PROKSI LQ45 DAN IHSG MEMALUI PENDEKATAN MODEL INDEKS TUNGGAL.

0 1 19

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 10

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 21

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 2

Studi Komparatif Portofolio Optimal Menggunakan Proksi IDX30 dan IHSG Melalui Pendekatan Model Indeks Tunggal di Bursa Efek Indonesia Periode Februari 2013–Juli 2016

0 0 71