= .
2.1.6 Indeks Harga Saham Gabungan IHSG
Indeks harga saham merupakan indikator yang menggambarkan pergerakan harga-harga saham. Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki lima macam indeks
harga saham, yaitu : 1.
Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen perhitungan indeks
2. Indeks Sektoral, menggunakan semua saham termasuk dalam masing-
masing sektor 3.
Indeks LQ45 menggunakan 45 saham yang terpilih setelah melalui beberapa macam seleksi
4. Jakarta Islamic Indeks JII, menggunakan 30 saham yang masuk dalam
kriteria syariah dan termasuk saham yang likuid 5.
Indeks individual, yaitu indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya
Indeks Harga Saham Gabungan IHSG atau composite stock price index pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 april 1983 sebagai indikator
pergerakan harga saham yang tercatat di bursa, baik saham biasa maupun saham preferen. IHSG biasanya digunakan sebagai proksi dalam pengukuran risiko pasar
dalam model analisi harga saham. IHSG mencerminkan pergerakan perubahan harga saham harian seluruh saham yang tercatat di bursa saham indonesia.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7 IDX30
IDX 30 adalah indeks yang terdiri dari 30 saham yang konstituennya indeks LQ45. IDX 30 diresmikan oleh Otoritas Bursa Efek Indonesia pada tangal 23
April 2012 . Konstituennya indeks LQ45 dipilih karena saat ini indeks LQ45 sudah dapat menggambarkan kinerja saham dengan likuiditas tinggi dan
kapitalisasi pasar bebas. Hanya saja, beberapa fund manager merasa jumlah 45 saham tersebut terlalu besar.
Jumlah konstituen indeks IDX30 yang terdiri dari 30 saham memiliki keunggulan lebih mudah dilakukan replika sebagai acuan portofolio. Selain itu
menurut teori portofolio, jumlah 30 merupakan jumlah diversifikasi aset yang ideal dalam sebuah portofolio. Dasar pertimbangan pemilihan konstituen indeks
IDX30 adalah faktor kuantitatif yang terkait dengan nilai, frekuensi dan hari transaksi serta kapitalisasi pasar.
Selain faktor yang bersifat kuantitaf tersebut, BEI juga mempertimbangkan informasi kelangsungan usaha, laporan keuangan, dan pertimbangan lain,
misalnya sedang diberlakukan suspensi atau tidak. Secara berkala, konstituen indeks IDX30 akan dikaji ulang setiap 6 bulan sekali, yaitu setiap akhir bulan
januari dan juli. Hasilnya akan diumumkan pada awal bulan berikutnya. Berikut adalah keriteria yang harus dipenuhi oleh calon perusahaan yang
masuk IDX30
1. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar reguler
rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir
Universitas Sumatera Utara
2. Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar rata-rata nilai kapitalisasi pasar
selama 12 bulan terakhir 3.
Telah tecatat di BEJ selama paling sedikit 3 tiga bulan 4.
Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan frekuensi, dan jumlah hari transaksi di pasar reguler tertinggi dibandingkan dengan
perusahan-perusahaan lain Hasil dari evaluasi tersebut akhirnya memunculkan 30 perusahaan yang
membentuk IDX30 dan dijadikan sebagai dasar untuk perhitungan IDX30 selama enam bulan ke depan. Bursa efek indonesia secara rutin memantau perkembangan
kinerja komponen saham yang masuk dalam perhitungan IDX30. Setiap tiga bulan dilakukan kajian pergerakan ranking saham yang masuk dalam perhitungan
IDX30. Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada
bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi IDX30, maka saham tersebut dikeluarkan dari perhitungan indeks
dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria. Hal ini akan terus dilakukan sehingga konsistensi terpenuhinya kriteria untuk masuk ke dalam
IDX30 dapat terjaga.
2.2 Penelitian Terdahulu
Seperti telah dituliskan pada bagian pendahuluan ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai penentuan portofolio. Widanarto
2005 menggunakan model indeks tunggal dalam memilih saham untuk membentuk portofolio. Penelitian ini memfokuskan pada pengujian terhadap
Universitas Sumatera Utara