Tabel 3.2 Daftar Saham IDX30 Periode Februari 2013- Juli 2016
NO KODE
EMITEN 1
ADHI ADHI KARYA PERSERO TBK
2 ASII
ASTRA INTERNATIONAL TBK 3
ADRO ADARO ENERGY TBK
4 BBCA
BANK CENTRAL ASIA TBK 5
BBNI BANK NEGARA INDONESIA
6 BBRI
BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO TBK 7
BMRI BANK MANDIRI PERSERO TBK
8 CPIN
CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK 9
GGRM GUDAM GARAM TBK
10 ICBP
INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK 11
INDF INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK
12 INTP
INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA 13
JSMR JASA MARGA PERSERO TBK
14 KLBF
KALBE FARMA TBK 15
LPKR LIPPO KARAWACI TBK
16 LPPF
MATAHARI DEPARTEMEN STORE TBK 17
LSIP PP LONDON SUMATERA TBK
18 MNCM
MEDIA NUSANTARA CITRA TBK 19
PGAS PERUSAHAAN GAS NEGARA PERSERO TBK
20 SMGR
SEMEN INDONESIA PERSERO TBK 21
TLKM TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK
22 UNTR
UNITED TRACTORS TBK 23
UNVR UNILEVER INDONESIA TBK
24 WIKA
WIJAYA KARYA PERSERO TBK Sumber: Finance.yahoo.com Februari 2013-Juli 2016
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumupulan data adalah teknik dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, buku, surat kabar, majalah, atau data-data yang berkaitan dengan objek penelitian Arikunto, 2002. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dengan
melakukan teknik dokumentasi yaitu dengan mencatat atau mengkopi data yang tercantum pada PT. Bursa Efek Indonesia BEIPojok BEI, Saham OK, JSX,
Yahoo Finance, Monthly Statistic, serta berbagai literatur untuk penggunaan hasil penelitian dan konsep-konsep yang dibutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yakni data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku,
jurnal penelitian, majalah, dan situs untuk mendukung penelitian ini seperti data harga saham, tingkat suku bunga untuk tahun 2013 sampai dengan 2016.
3.6 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel
Variabel adalah atribut, ciri, sifat, kemampuan dan ukuran lainnya yang berbeda-beda bervariasi yang dapat diterapkan peneliti untuk dikaji dan
dipelajari Widayat dan Amirullah, 2002. Berdasarkan konsep yang ada yaitu analisis portofolio dan investasi saham, maka variabel-variabel yang perlu diteliti
yaitu:
Teknik Pengukuran Variabel
3.6.1.
Return realisasi saham
Return realisasian masing-masing saham atau tingkat pengembalian yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis, dihitung dengan rumus
Jogiyanto, 2013:206: Ri =
Keterangan: Ri = Return realisasi saham i
Pt = Closing price saham i pada hari ke t Pt-1 = Closing price saham i pada hari ke t-1
Sedangkan tingkat keuntungan yang diharapkan atau expected return tiap saham program Excel menggunakan rumus Average atau menggunakan rumus:
Universitas Sumatera Utara
E Ri =
∑
Keterangan: ERi = Expected return
Ri = Return realisasi saham i n = Jumlah realized return saham i
3.6.2 Return Pasar Return pasar adalah tingkat pengembalian yang diperoleh dari investasi
pada seluruh saham yang terdaftar di bursa yang tercermin pada Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, dihitung dengan rumus Jogiyanto, 2013:340:
= Dimana:
= Return pasar = Indeks Harga Saham Gabungan periode t
= Indeks Harga Saham Gabungan periode t-1 Sedangkan Expected Return pasar atau tingkat yang diharapkan dari
return pasar dihitung dari rata-rata return indeks pasar dibagi dengan jumlah periode pengamatan, dengan rumus Jogiyanto, 2013:340
E =
∑
Dimana
E
= Expected return pasar = Return Pasar
Universitas Sumatera Utara
n = Jumlah periode pengamatan
3.6.3 Beta β dan Alpha α Saham Beta adalah parameter yang mengukur volalitas return saham terhadap
return pasar. Sementara itu koefisien alpha suatu saham menunjukkan bagian return yang unik yaitu return yang tidak dipengaruhi oleh kinerja pasar. Beta
saham dapat ditung dengan rumus Jogiyanto, 2013:383: =
Dimana = Beta sekuritas
= Kovarian return sekuritas ke-i dengan return pasar = Varians return saham
Dan alpha saham dapat dihitung dengan rumus Husnan, 2003:104
:
= E –
. E Dimana
= Alpha sekuritas E
= Expected return saham = Beta sekuritas
E = Expected return pasar
Universitas Sumatera Utara
3.6.4 Varian Return Pasar Varian return pasar merupakan pengukuran risiko pasar yang berkaitan
dengan return pasar dan return ekspektasi pasar, dapat dihitung dengan rumus Jogiyanto, 2013:345:
=
∑
Dimana = Varian return pasar
= Return pasar E
= Expected return pasar n
= Jumlah periode pengamatan 3.6.5 Varian dari Kesalahan Residu
Varian dari kesalahan residu merupakan variabel yang menunjukkan besarnya risiko tidak sistematik yang terjadi dalam perusahaan, dihitung dengan
rumusJogiyanto, 2013:345
:
=
∑
dimana = Varians dari kesalahan residu
= Return realisasi saham = Alpha sekuritas
= Beta sekuritas = Return pasar
n = Jumlah periode pengamatan
Universitas Sumatera Utara
3.6.6 Risiko Total Risiko total merupakan penjumlahan dari risiko sistematis dan risiko tidak
sistematis, disebut juga varian return suatu sekuritas, dapat dihitung dengan rumus Jogiyanto, 2013:345:
= .
+ Dimana
= Risiko total = Beta sekuritas
= Varian return pasar = Varian dari kesalahan residu
3.6.7 Return Aktiva Bebas Risiko Return aktiva bebas risiko adalah return yang di masa mendatang sudah
dapat dipastikan dan merupakan return minimum yang akan diperoleh investor pada saat risiko sama dengan nol..Pada penelitian ini merupakan rata-rata dari
suku bunga selama tahun 2013- 2016 3.6.8 Excess Return to Beta ERB
ERB merupakan selisih antara expected return dan return aktiva bebas risiko yang kemudian dibagi dengan beta, dengan rumus Jogiyanto, 2013:362:
ERB = Dimana
ERB : Excess Return to Beta kelebihan pengembalian sekuritas ke-i E Ri :Pengembalian yang diperkirakan expected return berdasarkan model
indeks tunggal untuk sekuritas ke-i
Universitas Sumatera Utara
Rbr : Tingkat pengembalian bebas risiko
: Perubahan tingkat pengembalian yang diperkirakan dari sekuritas ke-i 3.6.9 Cut-Off Point C
Merupakan titik batas yang digunakan untuk menentukan apakah suatu saham dapat dimasukkan ke dalam portofolio atau tidak.Saham yang dimasukkan
ke dalam portofolio adalah saham yang memiliki ≤ ERB. dapat dihitung dengan terlebih dahulu menghitung nilai dan untuk masing-masing sekuritas ke-I sebagai
berikut Jogiyanto, 2013:364: =
[ ]
Dimana E
= Expected return saham = Return aktiva bebas risiko
= Beta sekuritas = Varians dari kesalahan residu
3.6.10 Proporsi Sekuritas ke-i Proporsi sekuritas ke-i merupakan proporsi dana masing-masing saham
dalam portofolio, dihitung dengan rumus Jogiyanto, 2013:366: =
∑
Dengan nilai sebesar
= -C
Dimana
Universitas Sumatera Utara
= Proporsi sekuritas ke-i = Suatu Konstanta
k = Jumlah sekuritas di portofolio optimal = Beta sekuritas
= Varians dari kesalahan residu = Excess Return to Beta sekuritas ke-i
C = Nilai cut off point yang merupakan nilai terbesar Untuk mempermudah menjelaskan variabel dan definisi operasional maka
dibuatkan Tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2 Ringkasan variabel penelitian dan defenisi operasional
NO VARIABEL
FORMULASI RUMUS
1 ERi
Expected return saham rata-rata tertimbang realized return
saham i ERi =
∑
2 Return pasar
pengukuran risiko
pasar yang
berkaitan dengan return pasar dan return ekspektasi pasar
=
3 Beta β dan Alpha α
Saham mengukur volalitas return saham
terhadap return pasar. =
, = E
– . E
4 Varian Return Pasar
variabel yang menunjukkan besarnya risiko tidak sistematik
yang terjadi dalam perusahaan =
∑
̅
5 Varian dari Kesalahan
Residu variabel yang menunjukkan
besarnya risiko tidak sistematik yang terjadi dalam perusahaan
= ∑
̅
6 Risiko Total
penjumlahan dari risiko sistematis dan risiko tidak sistematis, disebut
juga varian return suatu sekuritas =
∑
7 Excess Return to Beta
ERB selisih antara expected return dan
return aktiva bebas risiko =
. +
Universitas Sumatera Utara
NO VARIABEL
FORMULASI RUMUS
8 Cut-Off Point C
menentukan apakah suatu saham dapat dimasukkan ke dalam
portofolio atau tidak =
[ ]
9 Proporsi Sekuritas ke-i
proporsi dana masing-masing saham dalam portofolio
= -C
3.7 Teknik Analisis Data