Kesimpulan Saran Kayu Jati

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Waktualir optimum dari air gambutdiperoleh dari PU:Zat Aditif pada perbandingan 6:4 sebesar 607 detik. 2. Analisagugusfungsi terhadap PU:Zat Aditif pada perbandingan 10:0 dan 6:4dengan FTIR menunjukkanpuncakserapan khas gugus N-H pada bilangan gelombang 3425,58cm -1 dan 3414,00cm - 1. Analisamenggunakan SEM menunjukkan PU:Zat Aditif perbandingan 6:4 memilikipermukaan yang homogen danpori-pori yang lebihkecil. 3. Analisaair terhadap PU:Zat Aditifdengan perbandingan 6:4menunjukkan perubahan pH dan kekeruhan yang cukup baik, TDS sebesar56,07 dan TSS sebesar 58,33 yang menunjukkan bahwa air gambut setelah penyaringan memenuhi parameter air bersih.

5.2 Saran

1. Sebaiknya peneliti selanjutnya menggunakan zat aditif yang lain dan poliol dari bahan lignin kayu lainnya. 2. Sebaiknyapenelitiselanjutnyamenambahkanvariasibahanaditif yang lebihbanyakkedalampoliuretanuntukmemaksimalkan proses penyaringan air. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kayu Jati

Jati Tectona Grandis Linn. F adalah sejenis pohon penghasil kayu bermutu tinggi dan sampai sekarang masih menjadi komoditas mewah yang banyak diminati masyarakat walaupun harga jualnya mahal. Berikut ini taksonomi dan tatanama dari kayu jati : Divisi : Spermatophyta Kelas : Angiospermae Sub kelas : Dicotyledoneae Ordo : Verbenales Famili : Verbenaceae Genus : Tectona Spesies : Tectona grandis Jati memiliki tekstur kayu agak kasar dengan serat lurus.Kulit jati berwarna abu-abu kecoklatan.Sementara itu, batang bagian tengah teras berwarna coklat muda dan bagian dalam galih berwarna coklat kemerahan.Permukaan kayu jati relatif licin dan memiliki corak yang estetis Mawardi, 2012. Tanaman jati secara alamiah banyak dijumpai di negara-negara Asia Selatan dan Asia Tenggara, yaitu Burma, Thailand, Laos, Kamboja, dan Indonesia. Pada abad ke-19 jati mulai dibudidayakan di Amerika tropik seperti Trinidad dan Nicaragua serta di Nigeria dan beberapa bagian Afrika Tengah Simon, 2000. Tanaman jati yang tumbuh di Indonesia awalnya berasal dari India Dephut RI, 2004. Tanaman jati mempunyai nama ilmiah Tectona grandis Linn F yang secara historis nama tectona berasal dari bahasa Portugis tecton yang berarti tumbuhan yang mempunyai kualitas yang tinggi Suryana, 2001. Universitas Sumatera Utara Kayu jati memiliki kadar selulosa 46,5, lignin 29,95, pentosan 14,4, abu 1,4 dan silika 0,4 serta nilai kalor 5,081 kalgr Suryana, 2001. Daya resistansi kayu jati yang tinggi terhadap serangan jamur dan rayap disebabkan karena adanya zat ekstraktif tectoquinon atau 2-metil antraqinon. Selain itu juga megandung komponen lain, seperti tripoliprena, phenil naphthalene, antraquinon, dan komponen lain yang belum terdeteksi Sipon dkk, 2001.

2.2 Lignin