Data Percobaan Pembahasan Penentuan Kadar Air Dan Kadar Asam Lemak Bebas Pada Minyak Sawit Mentah ( Crude Palm Oil )

= = 3,8593

4.2. Data Percobaan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dilaboratorium PT. SUCOFINDO GATOT SUBROTO, maka didapatkan data dalam penentuan kadar asam lemak bebas dan kadar air yang terdapat dalam crude palm oil. Dan data yang telah diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 4.1. Data Hasil Perhitungan Kadar Air Moisture Content dan Kadar Asam Lemak Bebas Free Fatty Acid No Hari Kadar Air Kadar Asam Lemak Bebas 1 Senin 0,2199 4,0511 2 Selasa 0,2093 4,1403 3 Rabu 0,1841 3,8163 4 Kamis 0,1647 3,7822 5 Jumat 0,1744 3,8593

4.3. Pembahasan

Kadar asam lemak bebas yang tinggi dapat merugikan, begitu juga dengan kadar air yang tinggi karena dengan tingginya kadar asam lemak bebas dan kadar air akan mengakibatkan rendemen dari suatu minyak akan menurun. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa kadar air dari crude palm oil adalah berkisar 0,1647 - 0,2199 yang dimana dalam penentuan Universitas Sumatera Utara kadar air dengan prinsip kerja yang didasarkan pada selisih berat awal dari sampel dan berat setelah penguapan yang dihitung sebagai kadar air dan bagian mudah menguap dari sampel crude palm oil yang diuji. Sedangkan kadar asam lemak bebas dari crude palm oil adalah berkisar 3,7822 - 4,1403 yang dimana dalam penentuan kadar asam lemak bebas dengan prinsip kerja yaitu kandungan asam lemak bebas adalah ukuran keasaman organik suatu minyak lemak yang dinyatakan dengan persentase bobot yang dihitung sebagai asam oleat, asam laurat atau asam palmitat yang dimana sampel crude palm oil dilarutkan dalam etil alkohol netral panas dan larutan panas di titrasi dengan larutan standar NaOH sampai titik akhir titrasi dari indikator phenolptalein yang digunakan yaitu warna merah lembayung. Dapat disimpulkan bahwa kadar air dan kadar asam lemak bebas dari crude palm oil yang telah dianalisa sesuai dengan standar baku dari minyak sawit yang telah ditetapkan perusahaan yaitu 0,5 untuk kadar air dan 5,0 untuk kadar asam lemak bebas. Asam lemak bebas dalam konsentrasi tinggi yang terikut dalam minyak sawit sangatlah merugikan. Untuk itulah perlu dilakukan usaha pencegahan terbentuknya asam lemak bebas dalam minyak sawit. Kenaikan kadar asam lemak bebas ditentukan mulai dari saat tandan dipanen sampai tandan diolah di pabrik. Kenaikan asam lemak bebas ini disebabkan adanya reaksi hidrolisa pada minyak. Hasil reaksi hidrolisa minyak sawit adalah gliserol dan asam lemak bebas. Reaksi ini akan dipercepat dengan adanya faktor-faktor panas, air, Universitas Sumatera Utara keasaman, dan katalis enzim. Semakin lama reaksi ini berlangsung, maka semakin banyak kadar asam lemak bebas yang terbentuk. O ‖ CH 2 ― O ― C ― R O CH 2 ― OH O ‖ Panas, air ‖ CH ― O ― C ― R CH ― OH + R ― C ― OH O Keasaman, enzim ‖ CH 2 ― OH CH 2 ― O ― C ― R Minyak sawit Gliserol ALB Gambar 4. Reaksi hidrolisis pada minyak sawit Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam lemak bebas yang relatif tinggi dalam minyak sawit antara lain : - pemanenan buah sawit yang tidak tepat waktu, - keterlambatan dalam pengumpulan dan pengangkutan buah, - penumpukan buah yang terlalu lama, dan - proses hidrolisa selama pemrosesan di pabrik. Pemanenan pada waktu yang tepat merupakan salah satu usaha untuk menekan kadar asam lemak bebas sekaligus menaikkan rendemen minyak. Pemetikan buah sawit di saat belum matang saat proses biokimia dalam buah belum sempurna menghasilkan Universitas Sumatera Utara gliserida sehingga mengakibatkan terbentuknya asam lemak bebas dalam minyak sawit. Sedangkan pemetikan setelah batas tepat panen yang ditandai dengan buah yang berjatuhan dan menyebabkan pelukaan pada buah yang lainnya, akan menstimulir penguraian enzimatis pada buah sehingga menghasilkan asam lemak bebas dan akhirnya terikut dalam buah sawit yang masih utuh sehingga kadar asam lemak bebas meningkat. Untuk itulah, pemanenan tandan buah segar harus dikaitkan dengan kriteria matang panen sehingga dihasilkan minyak sawit yang berkualitas tinggi. Dikaitkan dengan pencegahan kerusakan buah sawit dalam jumlah banyak, telah dikembangakan beberapa metode pemungutan dan pengangkutan tandan buah segar. Sistem yang dianggap cukup efektif adalah dengan memasukkan tandan buah segar secara langsung ke dalam keranjang rebusan buah. Dengan cara tersebut akan lebih mengefisienkan waktu yang digunakan untuk pembongkaran, pemuatan, maupun penumpukan buah sawit yang terlalu lama. Dengan demikian, pembentukan asam lemak bebas selama pemetikan, pengumpulan, penimbunan, dan pengangkutan buah dapat dikurangai. Air merupakan bahan perangsang tumbuhnya mikroorganisme lipolitik yaitu enzim lipase, karena itu di dalam perdagangan, kadar ini juga menentukan kualitas minyak. Kenaikan kadar air dalam minyak sawit disebabkan oleh proses penyimpanan yang terlalu lama. Kenaikan kadar air sangat berkaitan dengan kadar asam lemak bebas yang terkandung didalam minyak sawit tersebut. Peningkatan kadar asam lemak bebas dapat terjadi pada proses hidrolisa di pabrik. Pada proses tersebut terjadi penguraian kimiawi yang dibantu oleh air dan berlangsung pada kondisi suhu tertentu. Air panas dan uap air pada suhu tertentu merupakan bahan pembantu dalam proses pengolahan. Universitas Sumatera Utara Akan tetapi, proses pengolahan yang kurang cermat mengakibatkan efek samping yang tidak diinginkan, mutu minyak menurun sebab air pada kondisi suhu tertentu bukan membantu proses pengolahan tetapi malah menurunkan mutu minyak. Untuk itu, setelah akhir proses pengolahan minyak sawit dilakukan pengeringan dengan bejana hampa pada suhu 90 °C. Selain itu kadar air yang berada di luar standar normal disebabkan oleh faktor metode kerja yaitu perebusan yang tidak sempurna mengakibatkan kadar air yang terdapat pada minyak kelapa sawit menjadi tinggi. Adapun tindakan perbaikan mutu yang perlu dilakukan untuk mengatasi kadar air di luar batas normal adalah perebusan yang kurang optimal dapat diatasi dengan penggunaan mesin yang disetting secara otomatis sesuai keperluan pabrik kelapa sawit. Hal ini akan sangat efektif sehingga ketidaktepatan dapat dihindari. Dengan metode ini diharapkan akan menghasilkan crude palm oil yang memiliki kadar air sesuai dengan batas normal yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sehingga dengan rendahnya kadar air, dapat mencegah maupun mengurangi reaksi hidrolisa yang terjadi. Yang dimana reaksi hidrolisis dapat meningkatkan kadar asam lemak bebas yang terbentuk pada minyak. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan