Kesimpulan Saran Kelapa Sawit

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

- Diperoleh kadar air dari minyak sawit mentah sebesar 0,1647 - 0,2199 dan kadar asam lemak bebas sebesar 3,7822 - 4,1403 . - Diperoleh kualitas minyak sawit mentah CPO sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh perusahaan.

5.2. Saran

Mutu minyak sawit mentah CPO yang selama ini telah sesuai dengan persyaratan perdagangan hendaknya dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kelapa Sawit

Gambar 1. Buah kelapa sawit Tanaman kelapa sawit disebut dengan Elaeis guinensis Jacq. Elaeis berasal dari Elaion yang dalam bahasa Yunani berarti minyak. Guinensis berasal dari kata Guinea yaitu Pantai Barat Afrika dan Jacq singkatan dari Jacquin seorang Botanist dari Amerika. Soehardjo dkk, 1996 Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil minyak paling penting di Afrika. Tanaman ini juga adalah salah satu tanaman ekonomi yang paling penting di daerah tropis. Di Afrika, banyak rumah tangga sangat tergantung pada sumber daya ini untuk buah-buahan mereka, obat, makanan, kebutuhan konstruksi dan mata pencaharian mereka dan pendapatan. Oji et al, 2015 Tanaman kelapa sawit yang berasal dari Guinea di pesisir Afrika Barat, kemudian diperkenalkan ke bagian Afrika lainnya, Asia Tenggara dan Amerika Latin Universitas Sumatera Utara sepanjang garis equator antara garis lintang utara 15° dan lintang selatan 12°. Kelapa sawit tumbuh baik pada daerah iklim tropis, dengan suhu antara 24 °C – 32 °C dengan kelembaban yang tinggi dan curah hujan 200 mm per tahun. Tambun, 2006 Taksonomi tanaman kelapa sawit adalah : Devisi : Tracheopita Subdevisi : Pteropsida Kelas : Angiospermeae Subkelas : Mono cotyledoneae Ordo : Cocoideae Famili : Palmae Subfamili : Cocoideae Genus : Elaeis Spesies : Elaeis guinensis Jacq. Tanaman kelapa sawit tumbuh tegak lurus dan dapat mencapai ketinggian pohon sampai 20 m. Tanaman ini berumah satu atau monoecious yang artinya bunga jantan dan bunga betina terdapat pada satu pohon. Soehardjo dkk, 1996 Kelapa sawit merupakan sumber minyak nabati yang penting disamping kelapa, kacang-kacangan, jagung, bunga matahari dan lain sebagainya. Komoditas kelapa sawit merupakan komoditas yang sangat menjanjikan karena minyak kelapa sawit mampu Universitas Sumatera Utara menghasilkan berbagai produk hasil industri hilir yang dibutuhkan manusia. Lubis, 2012 Ada beberapa varietas tanaman kelapa sawit yang telah dikenal. Varietas- varietas itu dapat dibedakan berdasarkan tebal tempurung dan daging buah, atau berdasarkan warna kulit buahnya. Berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah, dikenal 5 varietas kelapa sawit, yaitu : 1. Dura Tempurung cukup tebal antara 2 – 8 mm dan tidak terdapat lingkaran sabut pada bagian luar tempurung. Daging buah relatif tipis dengan persentase daging buah terhadap buah bervariasi antara 35 – 50 . Kernel daging buah biasanya besar dengan kandungan minyak yang rendah yaitu sekitar 16 – 18 . 2. Pisifera Ketebalan tempurung sangat tipis, bahkan hampir tidak ada, tetapi daging buahnya tebal. Persentase daging buah terhadap buah cukup tinggi, sedangkan daging biji sangat tipis. 3. Tenera Varietas ini mempunyai sifat-sifat yang berasal dari kedua induknya, yaitu Dura dan Pisifera. Varietas inilah yang banyak ditanam di perkebunan-perkebunan pada saat ini. Tempurung sudah menipis, ketebalannya berkisar antara 0,5 – 4 mm, dan terdapat Universitas Sumatera Utara lingkaran serabut di sekelilingnya. Persentase daging buah terdapat buah tinggi, antara 60 – 96 . Kandungan minyak yang terdapat pada varietas tenera adalah sekitar 22 – 24 . 4. Macro Carya Tempurung sangat tebal, sekitar 5 mm, sedangkan daging buahnya tipis sekali. 5. Diwikka-wakka Varietas ini mempunyai ciri khas dengan adanya dua lapisan daging buah. Tetapi varietas ini jarang dijumpai dan kurang begitu dikenal di Indonesia. Berdasarkan warna kulit buahnya, dikenal 3 varietas kelapa sawit, yaitu : 1. Nigrescens Buah berwarna ungu sampai hitam pada waktu muda dan berubah menjadi jingga kehitam-hitaman pada waktu masak. Varietas ini banyak ditanam di perkebunan. 2. Virescens Pada waktu muda buahnya berwarna hijau dan ketika masak warna buah berubah menjadi jingga kemerahan, tetapi ujungnya tetap kehijauan. 3. Albescen Pada waktu muda buah berwarna keputih-putihan, sedangkan setelah masak menjadi kekuning-kuningan dan ujungnya berwarna ungu kehitaman. Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Irisan melintang dan membusur buah kelapa sawit dari varietas dura, tenera dan psifera Gambar 3. Perbedaan warna kulit buah pada varietas nigrescens, virescens, dan albescens Universitas Sumatera Utara Kelapa sawit biasanya mulai berbuah pada umur 3 – 4 tahun dan buahnya menjadi masak 5 – 6 bulan setelah penyerbukan. Proses pemasakan buah kelapa sawit dapat dilihat dari perubahan warna kulit buahnya, darihijau pada buah muda menjadi merah jingga waktu buah telah masak. Pada saat itu, kandungan minyak pada daging buahnya telah maksimal. Jika terlalu matang, buah kelapa sawit akan lepas dari tangkai tandanya. Hal ini disebut dengan istilah membrondol. Panen pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah masak, memungut brondolan dan sistem pengangkutannya dari pohon ke Tempat Pengumpulan Hasil TPH serta ke pabrik. Dalam pemanenan, perlu diperhatikan beberapa kriteria tertentu sebab tujuan panen kelapa sawit adalah memperoleh produksi yang baik dengan rendemen minyak yang tinggi. Tim Penulis, 1997

2.2. Minyak Kelapa Sawit