2.5. Asam Lemak Bebas
Asam lemak bebas adalah asam lemak bebas yang berada sebagai asam lemak bebas tidak terikat sebagai trigliserida. Asam lemak bebas dihasilkan oleh proses
hidrolisis dan oksidasi, biasanya bergabung dengan lemak netral. Hasil reaksi hidrolisis minyak sawit adalah gliserol dan asam lemak bebas. Reaksi ini akan dipercepat dengan
adanya faktor-faktor panas, air, keasaman, dan katalis enzim. Semakin lama reaksi ini berlangsung, maka semakin banyak kadar asam lamak bebas yang terbentuk.
Dalam perhitungan kadar asam lemak bebas minyak sawit dianggap sebagai Asam Palmitat berat molekul 256 . Daging kelapa sawit mengandung enzim lipase
yang dapat menyebabkan kerusakan pada mutu minyak ketika struktur seluler terganggu. Enzim yang berada didalam jaringan daging buah tidak aktif karena
terselubung oleh lapisan vakuola, sehingga tidak dapat berinteraksi dengan minyak yang banyak terkandung pada daging buah. Masih aktif di bawah 15 °C dan non aktif dengan
temperatur di atas 50 °C. Apabila trigliserida bereaksi dengan air maka menghasilkan gliserol dan asam lemak bebas. Sumarna, 2014
Pada berbagai studi penggorengan, peningkatan asam lemak sangat dipengaruhi oleh kadar air, jenis dan kandungan minyak, serta komponen lain pada bahan yang
dapat bereaksi dengan asam lemak bebas yang ada pada minyak goreng. Penurunan kandungan asam lemak bebas selama pemanasan dilaporkan pada studi deodorisasi
minyak sawit merah. Penurunan kandungan asam lemak bebas selama pemanasan lanjut hanya terjadi bila kecepatan pembentukan asam lemak bebas lebih lambat daripada
penguraian atau perubahan asam lemak bebas menjadi senyawa yang mudah menguap. Kemungkinan yang lain adalah keberadaan β-karoten yang berfungsi sebagai
Universitas Sumatera Utara
antioksidan mampu memperlambat pembentukan asam lemak bebas selamapemanasan. Ikatan rangkap yang ada pada struktur β-karoten membuat senyawa tersebut tidak stabil
dan mudah bereaksi dengan asam lemak bebas yang ada. Budiyanto dkk, 2010 Semakin rendah kadar ALB, air dan kotoran maka mutu minyak semakin baik.
Apabila kadar air tinggi akan menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis trigliserida sehingga kadar ALB meningkat. Hasibuan, 2012
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan di pabrik pengolahan sawit Kalimantan Tengah, didapatkan bahwa asam lemak bebas pada CPO akan
mengalami kenaikan sebesar 0,2404 perhari. CPO yang disimpan dalam oil tank selama 6 hari menunjukkan adanya kenaikan kadar asam lemak bebas yaitu sekitar
0.247 perharinya. Penyebab kenaikan ALB pada CPO, disebabkan oleh adanya proses hidrolisa selama penyimpanan. Selama proses hidrolisa, trigliserida akan
bereaksi dengan adanya air dan membentuk gliserol dan ALB. Kenaikan asam lemak bebas selama penyimpanan, akan mempengaruhi hasil rendemen minyak dari
pengolahan CPO. Minyak kelapa sawit kasar yang memiliki asam lemak bebas tinggi, cenderung akan menurunkan rendemen minyak kelapa sawit murni hasil refining yaitu
sekitar ± 5 – 13 . Kurniati dan Susanto, 2015
2.6. Pengolahan Hasil Kelapa Sawit