Uji Instrumen Penelitian Uji Asumsi Klasik

3.9. Teknik Analisis Data

3.9.1. Uji Instrumen Penelitian

Uji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dangan membandingkan nilai r hitung correlated item- total correlation dengan nilai r tabel.Jika r hitung r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Apabila instrumen sudah disusun, instrumen disebarkan kepada kelompok responden.Setelah instrument dikembalikan, maka dapat dilakukan pengujian validitas secara statistik.Teknik statistik yang dapat digunakan adalah korelasi. 2. Uji Reabilitas Reabilitas memiliki berbagai nama lain seperti keterpercayaan, kehandalan, kestabilan. Tujuan pengujian reabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya.Jika variabel penelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.Uji reabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel.SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Jika nilai koefisisien reabilitas Cronbach Alpha 0,6 maka instrumen memiliki reabilitas yang baik Nunnaly Universitas Sumatera Utara dalam Azuar, 2013: 148, atau dengan kata lain instrument adalah reliabel atau terpercaya.

3.9.2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah sebagai berikut. 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.Tujuan dilakukan uji normalitas adalah untuk mengetahui distribusi data dalam model regresi, variabel bebas gaji, lingkungan kerja, kepemimpinan, budaya organisasi dan variabel terikat yaitu kinerja, memiliki mendekati distribusi normal atau tidak.Santoso 2001 dalam Nasution 2007 menyatakan bahwa, “Untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau mendekati normal dan atau bias dianggap normal, jika bias maka akan dilakukan uji Normality Plot, yaitu suatu pengujian dengan menggunakan Grafik PP-Plot”. Pengujian normalitas data dengan menggunakan Uji Normality Plot dengan dasar pengambilan keputusan dengan melihat grafik PP-Plot, yaitu jika terlihat data menyebar disekitar garis diagonal yang mengarah kekanan atas dan tidak ada data yang berada jauh dari sebaran data, mengindikasikan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi yang telah dikemukakan sebelumnya dan model regresi cenderung normal. 2. Uji Multikolinearitas Universitas Sumatera Utara Uji Multikolinearitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat apakah terdapat korelasi antar variabel independen. Multikolinearitas biasanya terjadi ketika sebagian besar variabel yang digunakan saling terkait dalam suatu model regresi. Oleh karena itu masalah multikolinearitas tidak terjadi pada regresi linier sederhana yang hanya melibatkan satu variable independen. Indikasi terdapat masalah multikolinearitas dapat kita lihat dari kasus-kasus sebagai berikut: Nilai R2 yang tinggi signifikan, namun nilai standar error dan tingkat signifikansi masing-masing variabel sangat rendah. Selain itu, kita dapat melihat indikasi multikolinearitas dengan tolerance value dan yang paling umum digunakan adalah varians inflation faktor VIF. Secara umum berikut ini merupakan syarat data penelitian dikatakan terjadi multikolonieritas atau tidak Ghozali, 2011: a. Tolerance value 0,10 dan VIF 10 maka terjadi multikolinearitas atau terdapat korelasi antar variabel independen. b. Tolerance value 0,10 dan VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas atau tidak terdapat korelasi antar variabel 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah varian dari kesalahan pengganggu konstan untuk semua nilai variabel bebas independent. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat gejala heteroskedastisitas dapat dilihan dengan grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Profil dan Sejarah Usaha Restoran Ayam Penyet Ria

Profil dan sejarah usaha restoran Ayam Penyet Ria adalah sebagai berikut.

1. Profil Restoran Ayam Penyet Ria

Nama Perusahaan : Restoran Ayam Penyet Ria Tanggal Berdiri : 23 Juni 2015 Alamat : Jalan Dr. Mansyur No.68F, Medan Bidang Usaha : Perdagangan dan Jasa

2. Sejarah Restoran Ayam Penyet Ria

Restoran Ayam Penyet Ria adalah perusahaan franchisewaralaba yang bergerak di bidang jasa pelayanan rumah makan cepat saji yang menyediakan menu utama Ayam Penyet dan menu lainnya yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Usaha restoran ini didirikan oleh Ibu Ruth, selaku pemilik Restoran Ayam Penyet Ria.Awal berdirinya restoran ayam penyet ria adalah bermula dari hobi memasak dan banyaknya permintaan dari customer yang menjadi inspirasi untuk mendirikan restoran Ayam Penyet Ria. Ayam Penyet Ria pertama kali berdiri pada tahun 1998 di Batam dengan bentuk warung kecil. Walau hanya warung kecil, pengunjung Ayam Penyet Ria sangat ramai oleh karena sedapnya menu yang disiapkan secara langsung Universitas Sumatera Utara