Tabel 12. Hasil Pengujian Tekan Tombol pada Halaman Augmented RealityVideo
No. Pengujian
Hasil yang Diharapkan Hasil
Pengujian
1 Cek Tombol Home
Mengembalikan ke main menu Baik
2 Cek Tombol Back
Mengembalikan ke
halaman augmented reality
Baik
4.4 Pengujian Objek
4.4.1 Pengujian Pendeteksian Objek Pada tahap pengujian pendeteksian objek ini, user mengarahkan dan memfokuskan
kamera ke arah gambar bangunan. Secara otomatis kamera akan melakukan autofocus terhadap marker dan membaca titik-titik feautre sehingga objek akan muncul dan
terlihat melalui layar smartphone. Pemunculan objek dapat dilihat pada gambar 4.20.
a
Universitas Sumatera Utara
b Gambar 4.20 a Pengujian Objek Sebelum Terdeteksi
b Pengujian Objek Setelah Terdeteksi
Sukses tidaknya pendeteksian marker juga bergantung pada cahaya yang menerangi marker, jika cahaya mencukupi maka kamera dapat memfokuskan lensa
pada marker. Sebaliknya, jika cahaya kurang memadai maka kamera tidak akan mendapat fokus dan marker tidak akan terdeteksi.
4.2.1 Pengujian zoom in dan out Proses zoom menggunakan library yang sudah disediakan oleh Unity3D untuk
menampilkan objek 3D dengan menggunakan fungsi transform. Dalam melakukan pengujian, user melakukan scanning pada marker. Setelah objek muncul pengguna
dapat melakukan zoom melalui slider yang terdapat pada sisi kiri layar. Melalui slider, pengguna dapat memperbesar dengan cara menggeser slider ke atas dan memperkecil
dengan cara menggerser slider ke bawah, maka objek akan berubah sesuai dengan keinginan pengguna dalam melihat objek 3D. Zoom dari objek 3D bisa dilihat pada
gambar 4.21.
a
Universitas Sumatera Utara
b Gambar 4.21 aPengujian Objek Dalam Ukuran Normal
b Pengujian Objek Setelah di- Zoom
Bila kita lihat pada Gambar 4.21 bagian a, objek berada pada ukuran awal atau belum mendapatkan fungsi zoom. Fungsi zoom digunakan untuk mengatur besar
dan kecilnya ukuran objek. Jika dilihat pada bagian b, objek sudah mendapatkan fungsi zoom sehingga ukuran objek menjadi lebih besar
4.5 Pengujian Marker
Penulis melakukan beberapa percobaan dalam penggunaan marker. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan library Vuforia dalam melakukan
pendeteksian terhadap marker.
4.5.1 Pengujian pencahayaan pada marker Pengujian pencahayaan dilakukan dengan membandingkan proses scanning terhadap
marker dengan kondisi pencahayaan yang baik dan marker dengan pencahayaan kurang baik. Hasil pengujian marker dapat dilihat pada Gambar 4.22
a
Universitas Sumatera Utara
b Gambar 4.22 aPengujian
Marker Dengan Pencahayaan dan Fokus Yang Tepat b Pengujian Marker Dengan Pencahayaan dan Fokus Yang Kurang
Jika dilihat pada Gambar 4.22 bagian a, objek ditampilkan dengan baik karena cahaya dan fokus terhadap marker tercukupi. Sebaliknya pada bagian b
merupakan marker yang tidak mendapatkan cahaya dan fokus yang cukup sehingga objek tidak dapat dimunculkan karena marker gagal terdeteksi.
4.5.2 Pengujian jarak antara kamera dengan marker Pengujian jarak dilakukan dengan membandingkan antara proses scanning marker
dari jarak yang dekat dan dari jarak yang jauh. Seperti terihat pada Gambar 4.23.
a
Universitas Sumatera Utara
b Gambar 4.23 aPengujian
Marker Dari Jarak Dekat b Pengujian
Marker Dari Jarak Jauh
Bila kita lihat pada Gambar 4.16 bagian a, marker di tracking dari jarak dekat dan objek bangunan muncul dengan sempurna. Jika dilihat pada bagian b,
marker di tracking dari jarak jauh sehingga objek bangunan tidak dapat muncul. Dalam pengujian marker tidak bisa terbaca jika di tracking pada jarak lebih dari
55cm.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil studi literatur, analisis perancangan, implementasi dan pengujian sistem ini, maka didapatkanlah kesimpulan seperti berikut ini:
1. Penggunaan Augmented Reality dapat memudahkan dalam menyampaikan informasi tentang wisata sejarah di Kota Medan
2. Dengan menggunakan Augmented Reality, dapat menampilkan 5 objek bangunan dan 1 video dengan baik disertai fitur rotasi dan zoom in atau zoom out.
3. Aplikasi ini menggunakan library vuforia dan menggunakan marker yang sudah di tentukan serta berjalan pada platform android
4. Kelemahan dari aplikasi ini adalah lambatnya proses menjalankan aplikasi augmented reality dikarenakan proses meload model bangunan 3D yang telah
tersimpan, Jika semakin besar dan banyaknya model yang dibuat maka proses dalam menjalankan Augmented reality semakin lama dan susahnya camera
mendeteksi marker dikarenakan posisi, jarak dan intensitas cahaya. Serta beberapa fitur dalam aplikasi ini masih kurang sempurna
5.2 Saran