66
Bendahara ini dipilih langsung oleh ketua yang sedang menjabat sebagai pimpinanan tertinggi pada Yayasan Sada Ahmo. Bendahara tersebut harus merupakan
anggota dari Yayasan Sada Ahmo. Tugas dan tanggungjawab bendahara ialah :
- Melaksankan kebijakan umum serta kebijakan ketua dalam urusan keuangan
perbendaharaan keuangan dan anggaran berdasarkan peraturan yang telah ditentukan.
- Menyusun rencana anggaran dan belanja serta bekerja sama dengan seksi-seksi
organisasi. -
Mengoordinasi pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja yang telah disetujui.
- Bertanggung jawab terhadap pengadaan pendanaan.
- Bertanggung jawab terhadap pembukuan, verifikasi dan pengeluaran sesuai
dengan peraturan yang berlaku. -
Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan keuangan secara periodik. -
Menjadi pendamping dan narasumber pada setiap mubes dan rapat kerja. -
Di dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh wakil bendahara. -
Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada ketua dan Yayasan Sada Ahmo.
3.5 Aset
Dalam pelaksanaan sistem organisasi sebuah lembaga pada umumnya harus memiliki yang namanya bangunan atau tempat bekerja, guna memaksimalkan kinerja
lembaga tersebut, begitu juga dengan Yayasan Sada Ahmo dalam melaksanakan
67
kinerjanya, sangat didukung oleh adanya lokasi atau tempat bekerja para anggota Yayasan Sada Ahmo. Pada awalnya, Yayasan Sada Ahmo ini berlokasi di rumah-
rumah. Dimana rumah-rumah tersebut merupakan rumah salah satu dari anggota Yayasan Sada Ahmo. Seiring berjalannya waktu Yayasan Sada Ahmo mulai
mengotrak rumah yang digunakan sebagai tempat atau digunakan sebagai kantor bagi Yayasan Sada Ahmo. Alhasil dari kerja keras anggota Yayasan Sada Ahmo yang
berjalan selama puluhan tahun kemudian mereka sanggup memiliki gedung sebagai kantor pusat Yayasan Sada Ahmo yang digunakan sampai sekarang ini.
Hal tersebut dibuat agar memaksimalkan kinerja dalam mengurus sistem organisasi dan tanggung jawab dalam menjalankan aktivitas mereka di tengah
masyarakat. Bangunan tersebut terletak di jalan Empatlima. Bangunan tersebut sudah permanen dan menjadi hak milik organisasi Yayasan Sada Ahmo. Dalam bangunan
tersebut terdapat ruangan yang didalamnya terdapat meja dengan kursi, memiliki ruangan bagi setiap anggota sperti ketua, bendahara dan sekretaris dan sebagainya.
Selain itu terdapat ruangan rapat anggota-anggota Yayasan Sada Ahmo tersebut, guna memantapkan hasil kinerja para anggota dalam segala pelaksanaannya yang
ditumpahkan dalam berupa laporan-laporan.
3.6 Anggota Badan Pengurus
Perkembangan organisasi ini berdasarkan keanggotaan cukup baik. Hal itu karena masyarakat yang berdiam di Kabupaten Dairi yang telah merespon segala
aktivitas dari Yayasan Sada Ahmo. Faktor program kerja dan perananya turut berpengaruh terhadap perkembangan secara keanggotaan sehingga sangat banyak
68
masyarakat yang melibatkan diri sebagai anggota dalam Yayasan Sada Ahmo. Kesadaran masyarakat akan pentingnya kehadiran Yayasan Sada Ahmo di tengah
masyarakat di Kabupaten Dairi yang pada awalnya banyak melakukan penolakan terhadap kehadiran Yayasan Sada Ahmo kini tidak terlihat lagi di wajah masyarakat
bahkan masyarakat sendiri pun sudah mulai mendekatkan diri pada Yayasan ini agar ditetapkan menjadi anggota Yayasan Sada Ahmo. Beberapa anggota badan pengurus
yaitu : Bonar Lumbantobing, Erlina Cristina Dinaria Pardede, Dina Lumbantobing, Rouli Manurung, Rista Maruli Saragih, Jadasri Dosdo Saragih, Dinta Widarma Solin,
Maringan S Pardede, Ramida Katharina Sinaga, Dian kartika sari, Riana Padang, Elpina Sipayung, Kholida Lubis, Ronald Silalahi, Frans Toegimin, Berliana Purba,
Sarma Sigalingging.
69
BAB IV PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH YAYASAN SADA AHMO
4.1 Perberdayaan Masyarakat melalui Taman Bina Asuh AnakTBAA