89
Yayasan Sada Ahmo dengan pembentukan program-progam dalam masyarakat sangat memiliki peran penting, sehingga masyarakat Pakpak dapat
menemukan jati dirinya dilingkungan budaya Pakpak dan menyadari akan identitas mereka yang selama ini terbawa pengaruh oleh hegemoni masyarakat pendatang. Dari
hal itu masyarakat diajari tentang arti pentingnya pendidikan bahkan mulai dari pendidikan anak usia dini. Salain itu juga mengubah kehidupan masyarakat yang
selama ini termarjinalisasi dalam bidang ekonomi dengan melakukan penguatan perempuan dengan pembentukan credit union.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan berupa saran-saran sebagi berikut:
1. Bagi anggota Yayasan Sada Ahmo, diharapakan untuk melihat seluruh
wilayah masyarakat didaerah Kabupaten Dairi potensi dan kemudian melakukan pendampingan terhadap masyarakat.
2. Bagi masyarakat, diharapakan dapat mengikuti program yang di bentuk
oleh Yayasan Sada Ahmo sehingga tercapai tujuan dalam pengembangan masyarakat dan terwujud masyarakat yang sejahtera.
3. Diharapkan kepada pemerintah agar lebih mendukung kegiatan-kegiatan
sosial yang dilakukan lembaga Swadaya masyarakat yang dilakukan Yayasan Sada Ahmo.
27
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1 Letak Geografis Kabupaten Dairi
Kabupaten Dairi merupakan salah satu kabupaten dari 18 kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Utara
9
. Wilayah Kabupaten Dairi yang beribukotakan Sidikalang memiliki luas wilayah 3.146, 10 km
2
yaitu sekitar 4,39 dari luas Provinsi Sumatera Utara 7.160.000 ha. Kabupaten Dairi terletak disebelah Barat Laut Provinsi
Sumatera Utara
10
. Jalan menanjak berliku dihiasi oleh pepohonan, kabut meliputi puncak-puncak gunung, hamparan sawah serta hutan membentang, menjadi
pemandangan memesona bagi para penikmat alam untuk sampai ke kota Sidikalang ibukota Kabupaten dairi manakala kita bertolak dari Medan, Ibukota Provinsi
SumateraUtara. Sebagai ibukota Kabupaten Dairi, Sidikalang merupakan pusat pemerintahan, pusat pasar, pusat pendidikan, pusat kesehatan dan pusat aktivitas
lainya. Kabupaten Dairi berada di lintangan Bukit Barisan konsekuensinya adalah
kedudukannya didataran tinggi dan berbukit-bukit yang menempati titik koordinat antara 98
00‟ – 98 30‟ BT dan 2
15‟ – 3 00‟ LU dengan posisi dekat dengan pantai
barat. Beratmosfer pegunungan itulah Dairi konturnya bertekik-tekik disejumlah kawasan bahkan ektrim sehingga dingding-dingding bukit terjal dan jurang menjadi
9
18 Kabupaten yaitu Kabupaten Nias, mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Toba Samosir, Labuhan Batu, Asahan, Simalungun, Dairi, Karo, Deli Serdang, Nias
Selatan, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Samosir, dan Serdang bedagai.
10
Bappeda Kabupaten Dairi,2004.
28
pemandangan yang dominan rata-rata. Rata-rata ketinggian kawasan ini 700-1.250 meter di atas permukaan laut dpl. Sebagian kecil kawasan sampai ketinggian 16.000
meter dpl. Iklim dairi mudah ditebak. Bukan berhawa panas dan lembab alias tropis, melainkan di bawahnya, bisa disebut subtropis. Hasil alamnya yang khas pun bercorak
produk hutan pegunungan: kaburbarus, kemenyan, nilam, dan kopi, itu yang paling mansyur sejak dulu. Belakangan ada gambir, kemiri, dan jagung
11
Pegunungan Bukit Barisan melintang di sepanjang Pulau Sumatera dengan posisi yang jauh lebih dekat ke pantai barat. Kabupaten dairi terletak di lintangan ini.
Kedudukannya : 1.
Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Nanggroe Darussalam dan Kabupaten Tanah Karo,
2. Sebelah Timur dengan Kabupaten Toba Samosir,
3. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Pakpak Bharat,
4. Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Selatan Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam
12
. Kabupaten Dairi merupakan wilayah yang cukup luas untuk digunakan
menjadi lahan pertanian. Namun Kabupaten Dairi tidak sepenuhnya menjadi wilayah yang menghasilkan tanaman pertanian yang sama. Hal itu karena kabupaten dairi
memiliki kemiringan wilayah yang bervariasi sangat banyak ditemukan gunung- gunung dan bukit-bukit yang bergelombang sehingga sangat berpengaruh terhadap
penghasilan masyarakat di Kabupaten dairi.
11
Flores Tanjung, dkk., Dairi Dalam Kilatan Sejarah, Cetakan pertama: Perdana Publishing, 2011, hal. 2
12
Bappeda Kabupaten Dairi,2004.
29
Luas lahan potensial di Kabupaten Dairi mencapai 182.780 hektar, yang terdiri dari tanah sawah 10.225 hektar pengairan setengah teknis 6.036 hektar, pengairan
sederhana PU 2.756 hektar dan pengairan non-PU 1.433 hektar ; tanah kering 172.555 hektar tegalkebun 30.908 hektar, ladang huma 18.641 hektar, padang
rumput 3.833 hektar, kolam empang 87 hektar dan perkebunan 32.270 hektar. Di Kabupaten Dairi banyak ditemukan sungai-sungai yang dimanfaatkan
sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dengan tujuan keperluan masyarakat, diantaranya dipergunakan untuk irigasi teknis, di mana sebagian besar sudah
dimanfaatkan menjadi pengairan sawah, perikanan, dan kebutuhan air minum.
Adapun sungai terbesar dan terpanjang di Dairi antara lain adalah : 1.
Sungai Lae Renun terbentang dari Kecamatan Parbuluan sampai Kecamatan Tanah Pinem yang selanjutnya menuju Aceh Tenggara.
2. Sungai Lae Kombih terbentang di Kecamatanan Kerajaan dan Kecamatan
Salak yang selanjtnya mengalir menuju Aceh Selatan. 3.
Sungai Lae Sinendang yang terletak dengan Kecamatan Sumbul dan bermuara ke Lae Renun
4. Sungai Lae Ordi terbentang mengalir menuju Aceh Selatan
5. Sungai Lae Simbelin yang terbentang dari Kecamatan Sidikalang Menuju
perbatasan Kecamatan Siempat Nempu dan Kecamtan Silima Pungga-Pungga yang kemudian mengalir ke Provinsi Aceh
13
.
13
Ibid
30
Dalam hal ini Kabupaten Dairi memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan berkembang lebih baik lagi jika dilihat dari letak geografisnya yang merupakan
pertemuan jalur lalulintas bagi masyarakat dalam mengembangkan perekonomian yang didukung wilayah yang cocok dalam mengelola usaha-usaha masyarakat. Dari
hal tersebut sehingga di Kabupaten Dairi terdapat berbagai macam corak kehidupan masyarakat dalam melengkapi dan memenuhi kebutuhan hidup.
2.2 Keadaan Penduduk