56
keswadayaan bekerja bersama pemerintah untuk mewujudkan tercapainya Negara RI yang adil dan makmur.
3.3. Respon Masyarakat Terhadap Yayasan Sada Ahmo
Mendirikan sebuah organisasi di dalam masyarakat sebenarnya bukan pekerjaan yang sangat mudah, apalagi organisasi tersebut dibentuk di lingkungan
masyarakat benar-benar masih terpinggirkan bahkan masyarakat tradisional yang banyak mengalami ketertinggalan. Oleh karena kurangnya ilmu dan pengetahuan
dilingkungan masyarakat sehingga mereka memiliki pandangan bahwa kehadiran sebuah organisasi LSM membuat pengaruh terhadap masyarakat di Kabupaten Dairi
membawa dampak kurang baik terhadap masyarakat itu sendiri. Kehadiran Yayasan Sada Ahmo di tengah-tengah masyarakat yang tinggal di
Kabupaten Dairi yang penduduk aslinya Suku Pakpak minimbulkan banyak pertanyaan atas terbentuknya organisasi ini. Sehingga Yayasan ini banyak menerima
tantangan berupa penolakan dari masyarakat karena dianggap tidak menguntungkan masyarakat itu sendiri. Karena pada dasarnya masyarakat tradisional ataupun
masyarakat yang termarjinalisasi selalu mengaharapkan bantuan dari lembaga atau kelompok orang yang datang ke wilayah tanah Pakpak
32
. Dari beberapa pandangan masyarakat yang benar termarjinalisasi ketika
melihat suatu pengorganisasian berupa kelompok usaha yang dilakukan untuk menuntaskan kemiskinan dibentuk dalam masyarakat menjadi sebuah pengalaman
32
Wawancara : Maringan Pardede, 31 Agustus 2015.
57
tersendiri. Karena banyak proyek-proyek penuntasan kemiskinan yang pada akhirnya hanya menghasilkan penyalagunaan kewenangan dan korupsi para pengurus. Penyalah
gunaan yang dilakukan terhadap masyarakat menjadi manfaat untuk mendapatkan keuntungan bagi para sebagian orang yang melakukan pengelompokan. Masyarakat
dimanfaatkan bahkan banyak sekali kejadian yang memanipulasi masyarakat tradisional. Masyarakat biasa dijadikan ajeng mendapatkan keuntungan. Tidak jarang
sekali terjadi kejadian pemanfaatan yang terhadap masyarakat terutama dilingkungan wilayah Kabupaten Dairi. Pada hal mereka mengaku sebuah lembaga yang
mendamping masyarakat dalam penuntasan masalah yang ternyata semua hanyalah omong kosong. Akibatnya kepercayaan warga terhadap setiap upaya pihak lain
membangun kelompok ditanggapi secara pasif. Apalagi jika upaya pembentukan kelompok itu dikaitkan dengan kewajiban keuangan warga
33
. Meskipun Yayasan Sada Ahmo tidak mudah diterima di tengah-tengah
masyarakat, akan tetapi anggota Yayasan Sada Ahmo ini tidak langsung menyerah. Hal itu karena mereka punya landasan yang kuat untuk mengangangkat hak
masyarakat kaum marjinal agar mendapatkan nilai-nilai kehidupan yang memiki keadilan dan kesejahteraan, perempuan dan anak supaya lebih berkembang dan
menemukan jati diri mereka di masyarakat. Kemudian Yayasan Sada Ahmo ini bergerak memulai kegiatan pengembangan kapasitas kelompok melalui penyadaran
akan hak perempuan di dalam lingkungan masyarakat sampai ke lingkungan keluarga. Karena biasanya perempuan sering tertindas di dalam keluarga di karenakan budaya
yang patut terhadap laki-laki. Jarang sekali perempuan bisa campur tangan dalam
33
Wawancara : Dian Kartika Sari, 22 Agustus 2015.
58
mengambil keputusan dalam keluarga sehingga terbawa efek sampai kepada kegiatan yang ada di masyarakat.
Yayasan Sada Ahmo memiliki strategi untuk mengajak masyarakat supaya mengikuti kelompok dengan cara membentuk beberapa kegitan di dalam masyarakat.
Dengan tujuan supaya kelompok yang di bentuk dapat terbuka merespon dan menerima setiap kebutuhan dilingkungan masyarakat yang termarjinaliasi juga
memahami dinamika kehidupan di Kabupaten Dairi. Strategi pendekatan yang dilakukan terhadap masyarakat yaitu dengan
membentuk kegiatan beternak ayam bersama ibu-ibu yang tinggal di Kabupaten dairi yang merupakan tanah Pakpak. Strategi pendekatan ini berupa kelompok ibu-ibu yang
memulai kegiatan pengembangan ternak ayam yang di sarankan oleh YSA terhadap anggota yang sudah masuk di dalam kelompok. Pendekatan yang dilakukan dengan
beternak ayam berhasil bahkan dari pendekatan itu menjadi sejarah panjang bagi YSA yang melakukan pendekatan terhadap masyarakat di Kabupaten Dairi Khusunya ibu-
ibu,anak dan masyarakat lain yang termarjinalisasi . Dari kegiatan beternak ayam ini Yayasan mempelajari kelemahan dan sekaligus membentuk pengembangan kapasitas
Ibu-ibu, anak dan masyarakat marjinal lainya.
34
Pada awal terbuntuknya Yayasan Sada Ahmo pertama kali tidak langsung instan diterima masyarakat. Tapi karena kegigihan orang yang mendirikan organisasi
masyarakat itu berusaha ingin mengubah dan mengembangkan kapasitas masyarakat yang termajinalisasi perempuan dan anak. Maka sampai pada ahkirnya bisa terwujud
di Kabupaten Dairi meskipun belum sepenuhnya terlaksana. Yayasan Sada Ahmo
34
Wawancara : Dinta Solin, 31 Agustus 2015. .
59
terus bergerak untuk melakukan pelayanannya terhadap masyarakat agar mereka yang termarjinalisasi mendapatkan keadailan dan mampu melepaskan diri dari marjinalisasi
yang dialami. Yayasan Sada Ahmo membawa masyarakat untuk mendapatkan apa yang menjadi hak marsyarakat, dan tidak melepaskan diri untuk mendampingi
masyarakat sebagai bukti bahwa mereka terus menjalankan aktivitasnya dalam memberdayakan masyarakat.
Keterbukaan masyarakat terhadap kelompok Yayasan Sada Ahmo merupakan respon masyarakat terhadap segala kegiatan yang dibentuk oleh organisasi ini. Mereka
bahkan tertarik dengan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh YSA. Berangkat dari kegiatan yang di bentuk oleh masyarakat yang ingin mengubah pola pikir masyarakat,
maka mereka bahkan menjadi kelompok yang dijadikan anggota dari lembaga dan mengikuti segala kegiatan yang diarahkan YSA sebagai lembaga swadaya masyarakat
tersebut dalam mengangkat masyarakat yang terpinggirkan dan termarjinalisasi diberbagai bidang.
Masyarakat yang tinggal di Kabupaten Dairi sebenarnya bukan termasuk orang yang gampang untuk diubah dalam bentuk pola pikir, akan tetapi kemampuan atau
cara yang dimiliki YSA masuk ke dalam masyarat sangat terlatih dalam membuat strategi pendekatan. Dalam memasuki suatu wilayah pedesaan, kecamatan sampai ke
kota Kabupaten mereka mendatangi bahkan meminta dukungan terhadap orang yang berpengaruh di setiap wilayah
35
. Dukungan yang di harapakan dari orang yang berpengaruh bukan merupakan hal yang memanipulasi masyarakat, melainkan mereka
menunjukkan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan masyarakat agar
35
Wawancara : Ramida Sinaga, 3 September 2015.
60
didukung orang yang berpengaruh tersebut. Setelah melakukan sosialisasi terhadap orang yang berpengaruh dan memberikan dukungannya untuk pengembangan
masyarakat, hal tersebut dilakukan untuk mempermudah kelancaran kegiatan YSA, dengan cara itu Yayasan Sada Ahmo dengan mudah mengajak masyarakat
bersosialisasi. Orang yang berpengaruh yang didatangi oleh orang-orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi itu yang menjadi keyakinan bagi penduduk yang
termarjinalisasi. Orang yang berpengaruh itu pada dasarnya dekat dengan masyarakat yang banyak mengalami ketertinggalan. Sehingga strategi pendekatan yang dilakukan
kepada mereka tidak menjadi keraguan lagi untuk membuka hati dalam merespon segala bentuk kegiatan yang dibuat Yayasan Sada Ahmo.
Pada akhirnya masyarakat sadar dengan kegiatan pendekatan yang dilakukan oleh anggota YSA. Bahkan mereka sangat merasa terbantu oleh kehadiran lembaga
masyarakat ini dalam mengangkat perempuan, anak dan masyarakat marjinal lainnya. Dengan berbagai penyadaran pengembangan masyarakat melalui kegiatan yang
dilakukan YSA, maka masyarakat pun lebih aktif dan lebih rajin mengikuti kegiatan kelompok. Mereka tidak takut lagi untuk mengikuti kegiatan kelompok yang di bentuk
lembaga tersebut. Dalam berbagai proses pendakatan Yayasan Sada Ahmo terhadap masyarakat
dengan segala upaya dan susah payah. Proses itu kemudian dapat terwujud dari usaha orang-orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk membentuk kelompok di
dalam masyarakat. Bahkan kelompok itu pun menyebar luas di wilayah Kabupaten Dairi. Sudah tidak pertanyaan lagi bagi masyarakat kehadiran YSA karena mereka
dapat memahi pergerakan yang dilakukan lembaga tersebut ke dalam masyarakat.
61
Mereka memahami segala upaya yang dilakukan bertujuan untuk mengangkat mereka dan mengembangkan segala potensi yang dimiliki masyarakat itu sendiri.
Jika kehadiran YSA pada awalnya mengundang banyak pertanyaan terhadap masyarakat. Hal tersebut memang menunjukkan bahwa masyarakat memiliki potensi
tetapi tidak dapat dikembangakan karena faktor wilayah tradisional yang sangat mempengaruhi perkembangan masyarakat yang tinggal di Kabupaten Dairi. Sehingga
tidak langsung menerima kehadiran YSA di tengah-tengah masyarakat. Bahkan sangat banyak tantangan yang sudah dilalui dan berhasil sampai titik puncak penyadaran
masyarakat. Kemudian dapat kita ketahui bahwa kegiatan yang sudah dilakukan masyarakat dengan aktif dalam kelompok. Itu menunjukkan kalau respon masyarakat
terhadap YSA tidak lagi seperti pada awal pembentukannya lagi. Masyarakat tidak sungkan lagi mengadakan diskusi dan meminta
pendampingan terhadap YSA. Dukungan YSA terhadap pengutan perempuan, anak, dan masyarakat yang termarjinalisasi lainnya dengan segala upaya pendekatan kini
menjadi respon yang baik dari masyarakat sehingga lembaga ini menjadi pengaduan yang dapat mendampingi masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah dalam
menjaga setiap hak dalam masyarakat terutama masyarakat yang termarjinalisasi
36
. Kegitan penguatan masyarakat menjadi respon yang sangat baik terhadap YSA sampai
keseluruh wilayah Kabupaten Dairi mengenal Yayasan Sada Ahmo sebagai organisasi yang mendampingi dan memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan nilai-nilai
kehidupan yang lebih baik.
36
Wawancara : Ramida Sinaga, 3 September 2015.
62
Mereka mengenal lembaga ini sebagai organisasi masyarakat yang memang hadir di tengah-tengah masyarakat merubah segala bentuk ketimpangan yang di alami
masyarakat. Lembaga ini berjalan dengan baik karena mereka memang bekerja secara mandiri tanpa adanya bantuan pemerintah, tanpa mengharapkan imbalan materi dari
golongan masyarakat. Bekerja keras dalam upaya penguatan masyarakat marjinal dilakukan secara mandiri oleh orang-orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Sehingga masyarakat mengenal serta mengakui Yayasan Sada Ahmo sebagai lembaga yang mandiri, dalam hal keuangan mereka bersifat sukarela dan menjadikan LSM
dapat bergerak secara luas tanpa dibatasi ikatan motif politik dan ekonomi.
3.4 Kepengurusan Yayasan Sada Ahmo